Showing posts with label Informasi. Show all posts
Showing posts with label Informasi. Show all posts

Pengertian Integrasi Nasional Menurut Para Ahli

Secara Etimologis, Integrasi dari kata Inggris, Integrate : menyatupadukan, menggabungkan, mempersatukan.

KBBI : Integrasi : pembauran, menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh. Sedangkan nation adalah bangsa.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi nasional mempunyai arti politis dan antropologis.

a. Secara Politis
Integrasi nasional secara politis berarti penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.

Misalnya :
  • Sumpah pemuda 28 Okt 1928, Hari kemerdekaan RI, 17 Agustus 45
  • Menjadi akrab karena berasal sama-sama dari Indonesia
  • Membantu sekolah-sekolah terluar karena merupakan bagian dari Indonesia.
  • Pemerintah menjadi pendamai bagi kedua suku yang berperang agar Indonesia tetap damai
b. Secara Antropologis
Integrasi nasional secara antropologis berarti proses penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian / harmonisasi/ kerukunan dalam kehidupan masyarakat.

Misalnya:
  • Hidup rukun dengan tetangga,
  • Perkawinan beda suku atau beda agama.
  • Belajar bahasa atau kebiasaan budaya lain
Lawan kata integrasi adalah Disintegrasi.
Disintegrasi berarti pemisahan, tidak menyatu atau terpisah. Maka ancama disintegrasi bangsa berarti ancaman ketidaksatuan bangsa, yakni bahwa dalam masyarakat terjadi perpecahan, saling curiga, saling menjauh atau saling menyerang. Menolak keberadaan suatu kelompok tertentu merupakan acaman terhadap integrasi. Persoalan agama, suku dan budaya yang menimbulkan konflik antara masyarakat adalah ancaman serius terhadap integrase nasional.

Gambar: Integrasi Nasional

Berikut adalah pendapat para ahli tentang integrasi.
1. Howard Wriggins
Integrasi bangsa berarti penyatuan bagian yang berbeda-beda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang jumlahnya banyak menjadi satu kesatuan bangsa.

2. Myron Weiner
Integrasi menunjuk pada proses penyatuan berbagai kelompok sosial dan budaya ke dalam satu kesatuan wilayah, dalam rangka pembentukan suatu identitas nasional. Integrasi biasanya mengandalkan adanya satu masyarakat yang secara etnis majemuk dan setiap kelompok masyarakat memiliki bahasa dan sifat-sifat kebudayaan yang berbeda.

3. Dr. Nazaruddin Sjamsuddin
Integrasi nasional ini sebagai proses penyatuan suatu bangsa yang mencakup semua aspek kehidupannya, yaitu aspek sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Integrasi juga meliputi aspek vertikal dan horisontal.

4. J. Soedjati Djiwandono
Integrasi nasional sebagai cara bagaimana kelestarian persatuan nasional dalam arti luas dapat didamaikan dengan hak menentukan nasib sendiri. Hak tersebut perlu dibatasi pada suatu taraf tertentu. Bila tidak, persatuan nasional akan dibahayakan. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa integrasi nasional bangsa indonesia berarti hasrat dan kesadaran untuk bersatu sebagai suatu bangsa, menjadi satu kesatuan bangsa secara resmi, dan direalisasikan dalam satu kesepakatan atau konsensus nasional melalui Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.

3. Syarat Terjadinya Integrasi
Syarat keberhasilan suatu integrasi di berikut.
  • Anggota-anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan antara satu dan lainnya.
  • Terciptanya kesepakatan (konsensus) bersama mengenai norma-norma dan nilai-nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman.
  • Norma-norma dan nilai-nilai sosial dijadikan aturan baku dalam melangsungkan proses integrasi sosial.
Dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 disebutkan bahwa setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Apakah kalian bisa membedakan mana yang hak dan mana kewajiban sebagai warga negara yang baik (good citizenship). Jangan sampai menyalahgunakan hak karena akan banyak sekali orang yang bisa sewenang-wenang melakukan sesuatu hal yang bisa merugikan orang lain. Begitu pula dengan orang yang selalu berusaha menghindar dari kewajibannya sebagai warga negara. Perilaku ini bisa dijadikan contoh perilaku yang merugikan masyarakat, khususnya bagi pemerintah. Pelanggaran hak orang akan menyebabkan terjadinya disintegrasi sehingga orang yang haknya dilanggar kemungkinan tidak akan menjalankan kewajibannya.


Sumber: Dikutip dari berbagai sumber.

Sekian uraian tentang Pengertian Integrasi Nasional Menurut Para Ahli, semoga bermanfaat.

Pengertian Hutang Menurut Para Ahli

Pengertian Hutang - Hutang sering disebut juga sebagai kewajiban, dalam pengertian sederhana dapat diartikan sebagai kewajiban keuangan yang harus dibayar oleh perusahaan kepada pihak lain. Hutang digunakan perusahaan untuk membiayai berbagai macam kebutuhan yang diperlukan oleh perusahaan, misalnya untuk membeli aktiva, bahan baku, dan lain-lain. Barang dan jasa yang diperoleh perusahaan merupakan transaksi yang dapat menimbulkan kewajiban untuk membayar kepada pihak lain, untuk menentukan suatu transaksi sebagai hutang atau bukan sangat tergantung pada kemampuan untuk menafsirkan transaksi atau kejadian yang menimbulkannya, seperti yang dikemukakan oleh FASB berikut ini dalam Statement of Financial Accounting Concept No.6 yang terdapat pada buku Chariri dan Ghozali (2005 : 157), yaitu “hutang adalah pengorbanan manfaat ekonomi yang mungkin terjadi di masa yang mendatang yang mungkin timbul dari kewajiban sekarang dari suatu entitas untuk menyerahkan aktiva atau memberikan ke entitas lain di masa mendatang sebagai akibat transaksi di masa lalu”.

Lebih lanjut dari definisi yang dikemukakan di atas, pengertian hutang memiliki dua komponen utama.
  • Adanya kewajiban sekarang dalam bentuk pengorbanan manfaat ekonomi di masa mendatang dari penyerahan barang atau jasa. 
  • Berasal dari transaksi atau peristiwa masa yang lalu (telah terjadi).
Dua karakteristik yang penting dari hutang adalah kewajiban tersebut sudah ada pada saat itu dan harus merupakan hasil transaksi masa lalu, serta timbulnya hutang tergantung pada terjadinya suatu transaksi atau kejadian yang bersifat eksternal. Transaksi tersebut dapat berupa transaksi keuangan atau kejadian non keuangan, seperti timbulnya kecelakaan yang menimbulkan kewajiban untuk mengganti suatu kerusakan.

Munawir (2004 : 18) berpendapat bahwa “hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, di mana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditor”,

Sedangkan dalam hal ini Hongren, et al. (2006 : 505) menyatakan bahwa “hutang merupakan suatu kewajiban untuk memindahkan harta atau memberikan jasa di masa yang akan datang”.

Pengertian Hutang
Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa hutang adalah kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang harus dibayar dengan uang, barang, atau jasa pada saat jatuh tempo.

Kohler menyatakan pendapatnya yang terdapat di dalam buku Chariri dan Gozali (2005 : 160) bahwa hutang adalah suatu jumlah yang harus dibayar dalam bentuk uang, barang, atau jasa khususnya hutang yang memiliki kriteria sebagai berikut :
  • terjadi atau telah terjadi (current liability),
  • terjadi pada suatu saat tertentu di masa mendatang, misalnya hutang untuk pembiayaan (funded debt) dan hutang yang masih harus dibayar (accrued liability),
  • terjadi karena tidak dilaksanakannya suatu tindakan di masa yang akan datang, misalnya pendapatan yang ditangguhkan dan hutang bersyarat (contingent liability).
Berdasarkan kriteria tersebut, Chariri dan Gozali (2005 : 160) merumuskan bahwa hutang dapat terjadi karena beberapa faktor berikut ini.

a. Kewajiban Legal/Kontrak (Contractual Liabilities)
Kewajiban legal adalah hutang yang timbul karena adanya ketentuan formal berupa peraturan hukum untuk membayar kas atau menyerahkan barang atau jasa kepada entitas tertentu, misalnya hutang dagang dan hutang bank.

b. Kewajiban Konstrukif (Constructive Liabilities)
Kewajiban konstruktif timbul karena kewajiban tersebut sengaja diciptakan untuk tujuan atau kondisi tertentu, meskipun secara formal tidak dilakukan melalui perjanjian tertulis untuk mebayar sejumlah tertentu di masa yang akan datang, contoh jenis kewajiban ini adalah bonus yang akan diberikan kepada karyawan.

c. Kewajiban Ekuitabel
Kewajiban ekuitabel adalah kewajiban yang timbul karena adanya kebijakan yang diambil oleh perusahaan karena alasan moral atau etika dan perlakuannya diterima oleh praktik secara umum, contohnya hutang garansi yang muncul karena alasan moral dimana perusahaan diharapkan tidak merugikan konsumen, sehingga perlu memberikan garansi atas setiap produk yang terjual.

Hutang atau kewajiban yang dicatat dalam laporan keuangan tidak harus berasal dari hutang atau kewajiban yang sah menurut aturan hukum saja, tapi hutang atau kewajiban yang timbul karena tujuan tertentu atau untuk alasan moral atau etika juga harus dicatat ke dalam laporan keuangan perusahaan. Berdasarkan jangka waktu pelunasan atau penyelesaian hutang atau kewajiban perusahaan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu hutang jangka pendek (lancar) dan hutang jangka panjang (tidak lancar). Hutang dianggap selesai atau lunas apabila suatu perusahaan telah melakukan kewajiban untuk menyerahkan aktiva atau jasa kepada pihak lain. 

IAI (2004 : 62) menyebutkan bahwa “penyelesaian kewajiban masa kini bisanya melibatkan perusahaan untuk mengorbankan sumber daya yang memiliki manfaat masa depan demi memenuhi tuntutan pihak lain”. Penyelesaian kewajiban yang ada sekarang dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan:
  • pembayaran kas,
  • penyerahan aktiva,
  • pemberian jasa,
  • penggantian kewajiban tersebut dengan kewajiban yang lain atau,
  • konversi kewajiban ekuitas.

Sumber: Dikutip dari berbagai sumber.

Sekian uraian tentang Pengertian Hutang Menurut Para Ahli, semoga bermanfaat.

Pengertian Disiplin Kerja Menurut Para Ahli

Pengertian Disiplin Kerja - Kedisiplinan merupakan fungsi operasional manajemen sumber daya manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin kerja pegawai, semakin baik kinerja yang dapat dicapai. Tanpa disiplin yang baik, sulit bagi organisasi untuk mencapai hasil yang optimal. Kedisiplinan merupakan faktor yang utama yang diperlukan sebagai alat peringatan terhadap pegawai yang tidak mau berubah sifat dan perilakunya. Sehingga seorang pegawai dikatakan memiliki disiplin yang baik jika pegawai tersebut memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan kepadanya.

Berikut adalah pengertian-pengertian disiplin kerja menurut para ahli diantaranya yaitu :
Menurut Hasibuan (2006:444) bahwa: “Disiplin kerja adalah kesadaran dan kerelaan seseorang dalam menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.”

Menurut Rivai (2011:825) bahwa: “Disiplin kerja adalah suatu alat yang dipergunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesedian seorang dalam memenuhi segala peraturan perusahaan.”

Dari beberapa pengertian disiplin kerja yang dikemukakan oleh beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja adalah sikap kesadaran, kerelaan dan kesedian seseorang dalam mematuhi dan menaati peraturan dan norma-norma sosial yang berlaku di lingkungan sekitarnya.

Pengertian Disiplin Kerja
Faktor-faktor Disiplin Kerja
Menurut Singodimenjo dalam Sutrisno (2011:86) bahwa hal yang mempengaruhi disiplin pegawai adalah:

1. Besar kecilnya pemberian kompensasi
Besar kecilnya kompensasi dapat mempengaruhi tegaknya disiplin. Para karyawan akan mematuhi segala peraturan yang berlaku, bila ia merasa mendapat jaminan balas jasa yang setimpal dengan jerih payahnya yang telah dikontribusikannya bagi perusahaan.

2. Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan
Keteladanan pimpinan sangat penting sekali, karena dalam lingkungan perusahaan, semua karyawan akan selalu memperhatikan bagaimana pimpinan dapat menegakkan disiplin dirinya dan bagaimana ia dapat mengendalikan dirinya sendiri ucapan, perbuatan, dan sikap yang dapat merugikan aturan disiplin yang sudah ditetapkan.

3. Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan
Pembinaan disiplin tidak akan dapat terlaksana dalam perusahaan, bila tidak ada aturan tertulis yang pasti untuk dapat dijadikan pegangan bersama.

4. Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan
Bila ada seseorang karyawan yang melanggar disiplin, maka perlu ada keberanian pimpinan untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan pelanggaran yang dibuatnya.

5. Ada tidaknya pengawasan pimpinan
Dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan perlu ada pengawasan yang akan mengarahkan para karyawan agar dapat melaksanakan pekerjaan dengan tepat dan sesuai dengan yang telah ditetapkan.

6. Ada tidaknya perhatian kepada karyawan
Karyawan adalah manusia yang mempunyai perbedaan karakter antara yang satu dengan yang lain.

Singodimejo (2002:212), mengatakan disiplin adalah sikap kesedian dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan menaati norma-norma peraturan yang berlaku disekitarnya. Disiplin karyawan yang baik akan mempercepat tujuan perusahaan, sedangkan disiplin yang merosot akan menjadi penghalang dan memperhambat pencapaian tujuan perusahaan. Disiplin sangat diperlukan baik individu yang bersangkutan maupun oleh organisasi.

Disiplin menunjukan suatu kondisi atau sikap hormat yang ada pada diri karyawan terhadap peraturan dan ketetapan perusahaan. 

Menurut Siagian (2011:230) bentuk disiplin yang baik akan tercermin pada suasana yaitu:
  1. Tingginya rasa kepedulian karyawan terhadap pencapaian tujuan perusahaan.
  2. Tingginya semangat dan gairah kerja dan inisiatif para karyawan dalam melakukan pekerjaan.
  3. Besarnya rasa tanggung jawab para karyawan untuk melaksanakan tugas dengan sebaik baiknya.
  4. Berkembangnya rasa memiliki dan rasa solidaritas yang tinggi dikalangan karyawan.
  5. Meningkatnya efisiensi dan produktivitas kerja para karyawan.
Sumber:
Rivai, Veithzal. 2011, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan: dari Teori ke Praktik, Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Sekian uraian tentang Pengertian Disiplin Kerja Menurut Para Ahli, semoga bermanfaat.

Pengertian Analisis SWOT Menurut Para Ahli

Menurut Freddy Rangkuti Analisis swot adalah indifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (sterngths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan ( weaknesses) dan ancaman (threats).

Analisis SWOT menurut Sondang P. Siagian merupakan salah satu instrument analisis yang ampuh apabila digunakan dengan tepat telah diketahui pula secara luas bahwa “SWOT merupakan akronim untuk kata-kata strenghs (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang) dan htreats (ancaman).8

Analisis SWOT menurut Philip Kotler diartikan sebagai evaluasi terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Analisis SWOT merupakan salah satu instrumen analisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan yang dikenal luas. Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa suatu strategi yang efektif akan meminimalkan kelemahan dan ancaman. Bila diterapkan secara akurat, asumsi sederhana ini mempunyai dampak yang besar atas rancangan suatu strategi yang berhasil.

Menurut Ferrel dan Harline (2005), fungsi dari Analisis SWOT adalah untuk mendapatkan informasi dari analisis situasi dan memisahkannya dalam pokok persoalan internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan eksternal (peluang dan ancaman). 

Analisis SWOT tersebut akan menjelaskan apakah informasi tersebut berindikasi sesuatu yang akan membantu perusahaan mencapai tujuannya atau memberikan indikasi bahwa terdapat rintangan yang harus dihadapi atau diminimalkan untuk memenuhi pemasukan yang diinginkan.

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara systematis untuk merumuskan strategi perusahaan, analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat menimbulkan kelemahan (weaknesses)dan ancaman (threat). 

Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangang misi, tujuuan , dan strategi, dan kebijan dari perusahaan. Dengan demikian perecanaan strategi (strategic planner) harus menganalisi faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan , peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada disaat ini. Hal ini disebut dengan analisis situasi. Model yang paling popular untuk analisis situasi adalah analisi SWOT.

Sedangkan menurut sondang p sinagian ada pembagian faktor-faktor strategis dalam analisi SWOT yaitu:
1. Faktor berupa kekuatan
Yang dimaksud dengan faktor-faktor kekuatan yang dimiliki oleh suatu perusahaan termasuk satuan-satuan bisnis didalamnya adalah antara lain kompetisi khusus yang terdapat dalam organisasi yang berakibat pada pemilkikan keunggulan komparatif oleh unit usaha dipasaran. Dikatan demikian karena satuan bisnis memilki sumber keterampilan, produk andalan dan sebagainya yang membuatnya lebih kuat dari pada pesaing dalam memuaskan kebutuhan pasar yang sudah dan direncanakan akan dilayani oleh satuan usaha yang bersangkutan.

2. Faktor kelemahan
Yang dimaksud dengan kelamhan ialah keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber, keterampilan, dan kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan

3. Faktor peluang
Definisi peluang secara sederhana peluang ialah berbagai situasi lingkuangan yang menguntungkan bagi suatu satuan bisnis.

4. Faktor ancaman
Pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian peluang yaitu faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnis jika jika tidak diatasi ancaman akan menjadi bahaya bagi satuan bisnis yang bersangkutan baik unutk masa sekarang maupun dimasa depan.

Dengan mengunakan cara penelitian dengan metode analisis SWOT ini ingin menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal, kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. Cara membuat analisis SWOT penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi factor internal dan eksternal .kedua factor tersebut harus dipertimbangkan dalam analis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkuangan internal strengths dan weaknesses serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi didunia bisnis. Analisis SWOT membadingkan antara factor ekternal peluang (opportunies) dan Ancaman (threats) dengan factor internal kekuatan (strenghs) dan kelemahan (weaknesses).

Pengertian Analisis SWOT

Kuadran 1 : ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Startegi yang harus diterapka dalam kondisi ini adalah mndukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth oriented strategy)

Kuadran 2 : meskipun menghadapi berbai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah yang mengunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar).

Kuadran 3 : perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak , ia menghadapi beberapa kendala/kelamahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan Question mark pada BCG matrik. Focus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang baik. Misalnya, Aple menggunakan strategi peninjauan kembali teknologi yang dipergunakan dengan cara menawarkan produk-produk baru dalam industry microcomputer.

Kuadran 4 : ini merupakan situasi yang sangat tidak mengguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

Sumber: Dikutip dari berbagai sumber

Demikian uraian tentang Pengertian Analisis SWOT Menurut Para Ahli, semoga bermanfaat.

Pengertian Peradaban Menurut Para Ahli

Pengertian Peradaban - Peradaban dapat dibedakan dari budaya lain oleh kompleksitas dan organisasi sosial dan beragam kegiatan ekonomi dan budaya.

Peradaban adalah seluruh kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan ilmu teknik untuk kegunaan praktis. Peradaban sebagai suatu perwujudan budaya yang didasarkan pada akal (rasio) semata-mata dengan mengabaikan nurani akan berlainan dengan perwujudan budaya yang didasarkan pada akal, nurani, dan kehendak sebagai kesatuan yang utuh.

Pada waktu perkembangan kebudayaan mencapai puncaknya berwujud unsur-unsur budaya yang bersifat halus, indah, tinggi, sopan, luhur dan sebagainya, maka masyarakat pemilik kebudayaan tersebut dikatakan telah memiliki peradaban yang tinggi.

Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor: Pendidikan, Kemajuan teknologi Ilmu pengetahuan.


Pengertian Peradaban Menurut Para Ahli
Arnold Toynbee : Arnold Toynbee dalam bukunya "The Disintegrations of Civilization" dalam Theories of Society, (New York, The Free Press, 1965), hal 1355 menyatakan peradaban adalah kebudayaan yang telah mencapai taraf perkembangan teknologi yang sudah lebih tinggi.

Pengertian lain menyebutkan bahwa peradaban adalah kumpulan seluruh hasil budi daya manusia, yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, baik fisik (misalnya bangunan, jalan), maupun non-fisik (nilai-nilai, tatanan, seni budaya, maupun iptek).

Albion Small
Peradaban adalah kemampuan manusia dalam mengendalikan dorongan dasar kemanusiaannya untuk meningkatkan kualitas hidupnya.

Sementara itu, kebudayaan mengacu pada kemampuan manusia dalam mengendalikan alam melalui ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurut Albion Small, yang mengatakan bahwa peradaban berhubungan dengan suatu perbaikan yang bersifat kualitatif dan menyangkut kondisi batin manusia, sedangkan kebudayaan mengacu pada suatu yang bersifat material, faktual, relefan, dan konkret.

Huntington
Peradaban adalah sebuah identitas terluas dari budaya, yang teridentifikasi melalui dalam unsur-unsur objektif umum, seperti bahasa, sejarah, agama, kebiasaan, institusi, maupun melalui identifikasi diri yang subjektif.

Berangkat pada definisi ini, maka masyarakat Amerika-khususnya Amerika Serikat dan Eropa yang sejauh ini disatukan oleh bahasa, budaya, dan agama dapat diklasifikasikan sebagai satu peradaban, yakni peradaban barat.

Prof Dr. Koentjaraningrat
Peradaban adalah bagian-bagian yang halus dan indah seperti seni. Masyarakat yang telah maju dalam kebudayaan tertentu berarti memiliki peradaban yang tinggi. Istilah peradaban sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan kebudayaan dimana pada waktu perkembangan kebudayaan mencapai puncaknya berwujud unsur-unsur budaya yang bersifat halus, indah, tinggi, sopan, luhur dan sebagainya maka masyarakat pemilik kebudayaan tersebut dikatakan telah memiliki peradaban yang tinggi.

Ciri-ciri Umum Peradaban
Pembangunan kota-kota baru dengan tata ruang yang baik, indah, dan modern  Sistem pemerintahan yang tertib karena terdapat hukum dan peraturan. Berkembangnya beragam ilmu pengetahuan dan teknologi yang lebih maju seperti astronomi, kesehatan, bentuk tulisan, arsitektur, kesenian, ilmu ukur, keagamaan, dan lain-lainnya.

Masyarakat dalam berbagai jenis pekerjaan, keahlian, dan strata sosial yang lebih kompleks.

Pengertian Peradaban
Wujud Kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga:
1. Gagasan (Wujud Ideal)
2. Aktivitas (Tindakan)
3. Artefak (Karya)


Sekian uraian tentang Pengertian Peradaban menurut para ahli, semoga bermanfaat..

Pengertian Arus Kas Menurut Para Ahli

Pengertian Arus Kas - Untuk dapat lebih memahami apa itu arus kas beberapa pengertian dan juga pendapat dijelaskan oleh para ahli antara lain:

Menurut PSAK No.2 (2004:5) menjelaskan mengenai definisi dari arus kas adalah: “Arus kas masuk dan arus kas keluar adalah investasi yang sifatnya sangat liquid, berjangka pendek dan dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan.”

Menurut Machfoedz (1999:240) menjelaskan mengenai dari arus kas adalah : “Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Kas meliputi uang tunai (kertas dan logam).”

Menurut Harahap (2004:258)menjelaskanmengenai definisi arus kas adalah : “Uang dan surat berharga lainnya yang dapat di uangkan setiap saat serta surat berharga lainnya yang sangat lancar yang memenuhi syarat sebagai berikut, setiap saat dapat ditukar menjadi kas, tanggal jauh temponya sangat dekat, kecil resiko perubahan nilai yang di sebabkan oleh perubahan tingkat bunga.”

Menurut Sawir (2005:182) menjelaskan mengenaidefinisi arus kas adalah: “Seluruh uang tunai yang ada ditangan (cash on hand) dan dana yang disimpan di bank dalam bentuk seperti deposito dan rekening Koran.” 

Menurut Kuswadi (2005:238) menjelaskan mengenaidefinisiarus kas dan setara kas sebagai berikut : “Arus kas adalah kas masuk dan arus kas keluar atau setara kas. Kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro”. “Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat liquid, berjangka pendek dan dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan.”
Pengertian Arus Kas
Dari definisi yang dikemukakan dalam PSAK dan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa arus kas adalah arus kas masuk dan arus kas keluar yang digunakan dalam membiaya kegiatan rutin perusahaan yang memiliki sifat liquid atau lancar yang memiliki jangka waktu pendek dan resiko yang kecil yang dipengaruhi suku bunga dan dapat disimpan dalam bentuk deposito ataupun giro.

Sumber: Dikutip dari berbagai sumber
Sekian uraian mengenai Pengertian Arus Kas Menurut Para Ahli, semoga bermanfaat..

Pengertian Debat Menurut Para Ahli

Dalam pembahasan kali ini admin akan mengulas mengenai debat yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian menurut para ahli, unsur, ciri,macam dan tujuan.
Nah... agar lebih dapat memahami dan dimengerti mari kita simak ulasannya dibawah ini.

Pengertian Debata -
Debat merupakan kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara perorangan maupun kelompok, mendiskusikan dan memutuskan masalah dan perbedaan.
Pengertian Debat Menurut Para Ahli
Berikut ini beberapa pengertian debat menurut para ahli yang diantaranya yaitu:
Menurut KBBI “Kamus Besar Bahasa Indonesia” Pengertian debat ialah pembahasan atau pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.
Menurut Hendri Guntur Tarigan “Retorika 1990:120” Definisi debat ialah saling adu argumentasi antar pribadi atau antar kelompok manusia, dengan tujuan mencapai kemenangan satu pihak.
Menurut G. Sukadi Arti dari debat ialah saling adu argumentasi antar pribadi atau antar kelompok manusia dengan tujuan mencapai kemenangan.
Menurut Ensiklopedia Pengertian debat ialah kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara perorangan maupun kelompok dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan perbedaan.
Pengertian Debat Menurut Para Ahli
Unsur-Unsur Debat
Di dalam suatu debat terdapat beberapa unsur antara lain yaitu:
  • Mosi yaitu hal atau topik yang diperdebatkan.
  • Tim Afirmatif yaitu tim yang setuju terhadap hal yang diperdebatkan “mosi”.
  • Tim negatif/oposisi yaitu tim yang tidak setuju/menentang mosi.
  • Tim netral yaitu tim yang memberikan argumen 2 sisi baik dukungan maupun sanggahan terhadap mosi.
  • Moderator yaitu orang yang memimpin dan memandu jalannya debat.
  • Penulis yaitu orang yang menulis kesimpulan suatu debat.
Ciri-Ciri Debat
Adapun ciri-ciri debat antara lain sebagai berikut:
Terdapat dua sudut pandang yaitu affirmatif “pihak yang menyetujui mosi/topik” dan negatif atau oposisi “pihak yang tidak menyetujui topik”.
  • Adanya suatu proses saling mempertahankan pendapat antara kedua belah pihak. 
  • Adanya saling adu argumentasi atau pendapat yang bertujuan untuk memperoleh kemenangan. 
  • Adanya sesi tanya jawab yang bersifat terbatas dan bertujuan untuk menjatuhkan pihak lawan. 
  • Adanya pihak yang berperan sebagi penengah yang biasanya dilakukan oleh moderator.
Macam-Macam Debat 
Adapun macam-macam debat diantaranya yaitu:
Debat Parlementer/Majelis “Assembly or parliamentary debating” Merupakan debat yang bertujuan memberi dan menambah dukungan bagi undang-undang tertentu dan semua anggota yang ingin menyatakan pandangan dan pendapatnya, debat parlementer merupakan ciri badan legislatif.
Debat Pemeriksaan Ulangan Untuk Mengetahui Kebenaran Pemeriksaan Terdahulu “Cross-Examination Debating” Merupakan debat yang bertujuan untuk mengajukan serangkaian pertanyaan yang satu dan yang lainnya berhubungan erat, yang menyebabkan para individu yang ditanya menunjang posisi yang hendak ditegakkan dan diperkokoh oleh sang penanya; debat pemeriksaan ulang ialah suatu teknik yang dikembangkan dikantor-kantor pengadilan.
Debat Formal, Konvensional Atau Debat Pendidikan “Formal, Conventional, Or Education Debating” Merupakan debat yang bertujuan untuk memberi kesempatan bagi dua tim pembicara untuk mengemukakan kepada para pendengar sejumlah argumen yang menunjang atau yang membantah suatu usul; debat formal didasarkan pada konversi-konversi debat bersama secara politis.

Sumber: Dikutip dari berbagai sumber.

Sekian uraian tentang Pengertian Debat Menurut Para Ahli, semoga bermanfaat.

Pengertian Revisi Menurut Para Ahli

Dalam pengerjaan Skripsi atau tugas lainnya sering kita mengalami yang namanya revisi, tanpa revisi kita tidak akan tahu apakah skripsi atau tugas lainnya sudah sesuai dengan yang di harapakan oleh orang lain.
Nah... pada kesempatan kali ini admin akan membahas tentang Pengertian Revisi menurut beberapa ahli.
Yukk kita langsung saja ke penjelasannya... :)


Pengertian Revisi - adalah kegiatan menyempurnakan suatu standar sesuai dengan kebutuhan. (PP RI No 15 Th 1991). 
Pengertian revisi adalah kegiatan pemeriksaan atau peninjauan kembali yang bertujuan untuk perbaikan. 
Pengertian revisi buku adalah buku penyempurnaan dari edisi sebelumnya (edisi revisi). Sedangkan pengertian revisi dalam penulisan buku adalah suatu tahapan pasca penulisan dimana seseorang meneliti ulang dan mengkaji secara lebih mendalam tentang tulisannya apakah ada kesalahan atau tidak.
Pengertian revisi DIPA adalah pergeseran atau perubahan rincian anggaran dalam DIPA. Revisi DIPA ini dibedakan menjadi 2 kategori yaitu Revisi Kuning dan Revisi Putih. 
Ketika berjumpa atau melihat kata revisi, mungkin sebagian dari kamu ada merasa sedikit panik, panik atau ekstra panik yang mengakibatkan kurang piknik. Terutama bagi kamu yang sedang skripsi dengan dosen pembimbing yang perfeksionis, atau kamu yang sedang kalap dalam menyusun laporan atau proposal di tempat kerja. Simpan terlebih dahulu rasa panikmu. Dan kita mulai membahas apa itu revisi ?
Singkatnya, pengertian revisi adalah sebuah proses peninjauan terhadap hasil kerja untuk dilakukan pebaikan atau pembaharuan. Khusus bagi kamu yang sedang sibuk skripsi, hal penting yang harus kamu tahu dalam revisi skripsi yaitu :
Pengertian Revisi
1. Revisi Teknis
Revisi teknis yang terjadi dalam skripsi kamu merupakan beban agak berat yang harus 1/2 kamu tanggung, kenapa ? karena revisi teknis ini berkaitan dengan isi dari skripsi atau penelitian yang kamu ajukan. Revisi ini terjadi apabila hasil akhir atau kesimpulan yang kamu buat kurang memuaskan dosen, jadi siap-siap deh dapet revisi ini. Tapi jangan khawatir, semua masalah pasti ada jalan keluarnya, dan jalan keluar dari revisi ini adalah tekun, teliti dan kecerdikanmu.
2. Revisi Non Teknis
Revisi non teknis ini revisi yang tidak terlalu penting tetapi pada suatu saat pasti akan diperlukan. Pentingnya karena ketepatan tanda baca dan penulisan kata baku yang ada di skripsi atau peneltian kita.
Secara umur, rata- rata mahasiswa yang skripsi itu berusia 21 tahun ke atas, itu artinya udah melewati masa pendidikan di SD, SMP, SMA ditambah keseharian kita menggunakan Bahasa Indonesia. Masa sih berpuluh-puluh tahun berlajar Bahasa Indonesia, tanda baca aja masih salah ? Ckckck. Dan disebut gak pentingnya karena tanda baca itu kecil banget, dan kenapa itu dosen telitinya minta ampun. Hehe
3. Revisi untuk rombak ulang
Nah kalo ini parahnya udah kebangetan, tapi hal ini sih sangat jarang terjadi. Jika rombak ulang memang terjadi, akan berbahaya pada nilai ataupun status kelulusan kamu. Untuk menghindari hal ini, kamu harus kompak dengan dosen pembimbing agar tidak ada salah faham dalam proses penyelesaian skripsi atau penelitianmu.

Sekian uraian tentang Pengertian Revisi, semoga bermanfaat...!

Pengertian Komunikasi Verbal Dan Non Verbal

Pengertian komunikasi verbal dan non verbal serta contohnya – Sering kita mendengar istilah komunikasi di jaman sekarang ini baik itu di lingkungan sekolah atau di lingkungan sekitar rumah kita, sebenarnya komunikasi itu ada 2 (dua) macam diantaranya komunikasi verbal dan komunikasi non verbal. Tapi apakah kamu tau apa itu komunikasi verbal dan non verbal? jika kamu belum mengetahuinya, kamu dapat kamu membaca dan mempelajari artikel di bawah ini. 

1. Pengertian komunikasi verbal
Komunikasi verbal adalah suatu bentuk komunikasi yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan cara tertulis atau dengan cara lisan.
Definisi komunikasi verbal yang lainnya adalah suatu jenis dari kegiatan percakapan atau penyampaian pesan maupun informasi yang dilakukan seseorang kepada orang lain, baik itu disampaikannya secara lisan maupun secara tulisan.
Adapun arti yang lainnya dari komunikasi verbal yaitu sebuah proses penyampaian pikiran, pesan ataupun perasaan seseorang kepada orang lain dengan memakai simbol-simbol yang menggunakan satu kata ataupun lebih sebagai medianya, dan media yang umumnya digunakan yaitu bahasa, karena bahasa dapat menerjemahkan pikiran seseorang kepada orang lain. Komunikasi verbal yang melalui lisan bisa di sampaikan kepada penerima informasi dengan menggunakan media, seperti contohnya menyampaikan informasi melalui telepon. Dan komunikasi verbal yang melalui tulisan dilakukan secara tidak langsung antara yang menyampaikan informasi (komunikator) dan penerima informasi (komunikan), misal komunikasinya yang dilakukan dengan menggunakan media seperti surat-menyurat.

Berikut ini contoh komunikasi verbal:
Adapaun bebrapa contoh dari komunikasi verbal misalnya seperti surat-menyurat, bercakap-cakap di menelepon, presentasi tugas di depan kelas kepada teman, membaca koran, majalah, menonton TV, mendengarkan siaran radio dan lain sebagainya.

2. Pengertian komunikasi non verbal
Komunikasi non verbal adalah kebalaikan dari komunikasi verbal yaitu suatu proses dari komunikasi yang dimana penyampaian informasi atau pesannya tidak memakai kata-kata komunikasi ini sering disebut juga dengan bahasa isyarat. Bentuk dari komunikasi nonverbal ini memakai gerakan seperti misalnya: bahasa tubuh, ekspresi wajah, dengan kontak mata dan lain sebagainya.

Atau definisi komunikasi non verbal yang lainnya yaitu satu cara penyampaian pesan atau informasi kepada orang lain tanpa menggunakan ucapan atau kata-kata, akan tetapi caranya menggunakan gerakan atau isyarat.
Di dalam kehidupan komunikasi non verbal lebih banyak digunakan daripada komunikasi verbal, di dalam berkomunikasi hampir secara otomatis komunikasi ini ikut di gunakan. Sebab komunikasi non verbal sifatnya tetap dan selalu ada. Komunikasi non verbal terbilang lebih jujur dalam mengungkapkan hal-hal yang akan di ungkapkan karen komunikasi ini spontan.

Berikut ini contoh komunikasi non verbal:
Menggunakan bahasa tubuh, misalnya seperti dengan bersalaman,sentuhan, menanguk-anggukkan kepala dan lain sebagainya. Denagn ekspresi wajah, misalnya dengan senyuman, tertawa dan lain sebagainya. Menggunakan simbol atau lambang-lambang, misalnya seperti pada pakaian yang digunakan menunjukan identitas pemakainya.


Sumber: 
Alo liliweri, 1994. Komunikasi Verbal dan Non Verbal , PT. Citra Aditya Bakti, Bandung

Demikianlah pembahasan mengenai pengertian komunikasi verbal dan non verbal, semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kita semua....

Pengertian dan Klasifikasi Tenaga Kerja Menurut Para Ahli

Pengertian Tenaga Kerja| Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Secara garis besar penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja
Sedangkan menurut DR Payaman Siamanjuntak dalam bukunya “Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia” tenaga kerja adalah penduduk yang sudah atau sedang bekerja, yang sedang mencari pekerjaan, dan yang melaksanakan kegiatan lain seperti bersekolah dan mengurus rumah tangga. Secara praksis pengertian tenaga kerja dan bukan tenaga kerja menurut dia hanya dibedakan oleh batas umur.
Jadi yang dimaksud dengan tenaga kerja yaitu individu yang sedang mencari atau sudah melakukan pekerjaan yang menghasilkan barang atau jasa yang sudah memenuhi persyaratan ataupun batasan usia yang telah ditetapkan oleh Undang-Undang yang bertujuan untuk memperoleh hasil atau upah untuk kebutuhan hidup sehari-hari.

Klasifikasi Tenaga Kerja

Klasifikasi adalah penyusunan bersistem atau berkelompok menurut standar yang di tentukan. Maka, klasifikasi tenaga kerja adalah pengelompokan akan ketenaga kerjaan yang sudah tersusun berdasarkan kriteria yang sudah di tentukan. Yaitu:

  • Berdasarkan penduduknya
  1. Tenaga kerja : Tenaga kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat bekerja dan sanggup bekerja jika tidak ada permintaan kerja. Menurut Undang-Undang Tenaga Kerja, mereka yang dikelompokkan sebagai tenaga kerja yaitu mereka yang berusia antara 15 tahun sampai dengan 64 tahun.
  2. Bukan tenaga kerja : Bukan tenaga kerja adalah mereka yang dianggap tidak mampu dan tidak mau bekerja, meskipun ada permintaan bekerja. Menurut Undang-Undang Tenaga Kerja No. 13 Tahun 2003, mereka adalah penduduk di luar usia, yaitu mereka yang berusia di bawah 15 tahun dan berusia di atas 64 tahun. Contoh kelompok ini adalah para pensiunan, para lansia (lanjut usia) dan anak-anak.
  • Berdasarkan batas kerja
  1. Angkatan kerja : Angkatan kerja adalah penduduk usia produktif yang berusia 15-64 tahun yang sudah mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja, maupun yang sedang aktif mencari pekerjaan.
  2. Bukan angkatan kerja : Bukan angkatan kerja adalah mereka yang berumur 10 tahun ke atas yang kegiatannya hanya bersekolah, mengurus rumah tangga dan sebagainya. Contoh kelompok ini adalah: anak sekolah dan mahasiswa, para ibu rumah tangga dan orang cacat, dan para pengangguran sukarela.
  • Berdasarkan kualitasnya
  1. Tenaga kerja terdidik : Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki suatu keahlian atau kemahiran dalam bidang tertentu dengan cara sekolah atau pendidikan formal dan nonformal. Contohnya: pengacara, dokter, guru, dan lain-lain.
  2. Tenaga kerja terlatih : Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerjayang memiliki keahlian dalam bidang tertentu dengan melalui pengalaman kerja. Tenaga kerja terampil ini dibutuhkan latihan secara berulang-ulang sehingga mampu menguasai pekerjaan tersebut. Contohnya: apoteker, ahli bedah, mekanik, dan lain-lain.
  3. Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih : Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja kasar yang hanya mengandalkan tenaga saja. Contoh: kuli, buruh angkut, pembantu rumah tangga, dan sebagainya.
Sumber:
Simanjuntak, 1998, Payaman, Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
 
Gambar
Pengertian Tenaga Kerja Menurut Para Ahli
Sekian uraian tentang Pengertian dan Klasifikasi Tenaga Kerja Menurut Para Ahli, Semoga bermanfaat..!

Pengertian Transportasi Menurut Para Ahli

Pengertian Transportasi| Transportsi dapat diartikan sebagai usaha yang memindahkan, menggerakkan, menganggkut, atau mengalihkan suatu objek dari satu tempat ke tempat lain, dimana di tempat lain objek tersebut lebih bermanfaat atau dapat berguna untuk tujuan-tujuan tertentu. 
(Fidel Miro, 2005) Dalam pengertian lain transportasi diartikan sebagai usaha pemindahan atau pergerakan dari suatu lokasi ke lokasi yang lainnya dengan menggunakan suatu alat tertentu. Dengan demikian maka transportasi memiliki dimensi seperti lokasi (asal dan tujuan), alat (teknologi) dan keperluan tertentu (Miro,1997). Sistem transportasi selalu berhubungan dengan kedua dimensi tersebut, jika salah satu dari ketiga dimensi tersebut tidak ada maka bukanlah termasuk transportasi.

Sementara itu sistem transportasi terdiri dari beberapa sistem makro yaitu (Tamin, 1997) :

  1. Sistem kegiatan
  2. Sistem jaringan prasarana transportasi
  3. Sistem pergerakan lalu lintas
  4. Sistem kelembagaan
Keempat sistem tersebut saling berinteraksi membentuk sistem transportasi secara makro. Interaksi antar sistem kegiatan dan sistem jaringan akan menimbulkan pergerakan manusia/barang dalam bentuk pergerakan kendaraan. Perubahan pada sistem kegiatan akan membawa pengaruh pada sistem jaringan melalui suatu perubahan pada tingkat pelayanan pada sistem pergerakan. Begitu pula dengan perubahan pada sistem jaringan akan mengakibatkan sistem kegiatan melalui peningkatan mobilitas dan aksesibillitas dari sistem pergerakan tersebut.

Sistem pergerakan sangat penting dalam mengakomodasikan sistem pergerakan agar tercipta sistem pergerakan yang lancar dan selanjutnya akan berpengaruh pula pada sistem jaringan kegiatan, jadi ketiganya saling mempengaruhi. Transportasi mempunyai jangkauan pelayanan, yang diartikan sebagai batas geografis pelayanan yang diberikan oleh transportasi kepada pengguna transportasi tersebut. Jangkauan pelayanan ini didasarkan pada lokasi asal dan tujuan.

Sistem transportasi merupakan suatu satuan dari elemen-elemen yang saling mendukung dalam pengadaan transportasi. Elemen-elemen transportasi tersebut adalah (Morlok,1991):

  • Manusia dan barang (yang diangkut)
  • Kendaraan dan peti kemas (alat angkut)
  • Jalan (tempat alat angkut bergerak)
  • Terminal
  • Sistem pengoperasian
Sedangkan Khisty and Lall, 2003 menyatakan bahwa empat elemen utama transportasi adalah :
  1. Sarana perhubungan (link) : jalan raya atau jalur yang menghubungkan dua titik atau lebih. Pipa, jalur darat, jalur laut, dan jalur penerbangan juga dapat dikategorikan sebagai sarana perhubungan. 
  2. Kendaraan : alat yang memindahkan manusia dan barang dari satu titik ke titik lainnya di sepanjang sarana perhubungan. Contohnya mobil, bis, kapal, dan pesawat terbang.
  3. Terminal : titik-titik dimana perjalanan orang dan barabg dimulai atau berakhir. Contoh : garasi mobil, lapangan parkir, gudang bongkar muat, dan Bandar udara.
  4. Manajemen dan tenaga kerja : orang-orang yang membuat, mengoperasikan, mengatur dan memelihara sarana perhubungan, kendaraan dan terminal.
Keempat elemen di atas berinteraksi dengan manusia, sebagai pengguna maupun nonpengguna sistem, dan berinteraksi pula dengan lingkungan.

Sumber: 
Miro, Fidel. 2005. Perencanaan Transportasi Untuk Mahasiswa, Perencana dan Praktisi. Jakarta : Penerbit Erlangga.
 
Gambar
Pengertian Transportasi Menurut Para Ahli

Sekian uraian tentang Pengertian Transportasi Menurut Para Ahli, Semoga bermanfaat..!

Pengertian Kualitas Pelayanan Menurut Para Ahli

Pengertian Kualitas Pelayanan| Menurut Suwithi dalam Anwar (2002:84) “ Kualitas pelayanan adalah mutu dari pelayanan yang diberikan kepada pelanggan, baik pelanggan internal maupun pelanggan eksternal berdasarkan standar prosedur pelayanan”.
Kemudian menurut Kotler (2000:25), kualitas pelayanan merupakan totalitas dari bentuk karakteristik barang dan jasa yang menunjukkan kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan pelanggan, baik yang nampak jelas maupun yang tersembunyi. Bagi perusahaan yang bergerak di sektor jasa, pemberian pelayanan yang berkualitas pada pelanggan merupakan hal mutlak yang harus dilakukan apabila perusahaan ingin mencapai keberhasilan.
Dan Menurut Fitzsimmons bersaudara dalam Sulastiyono (2011:35-36) menjelaskan bahwa kualitas pelayanan adalah sesuatu yang kompleks, dan tamu akan menilai kualitas pelayanan melalui lima prinsip dimensi pelayanan sebagai ukuranya, yaitu sebagai berikut :
  1. Reliabilitas (Reliability), adalah kemampuan untuk memberikan secara tepat dan benar jenis pelayanan yang telah dijanjikan kepada tamu.
  2. Responsif (Responsiveness), yaitu kesadaran atau keinginan untuk cepat bertindak membantu tamu dan memberikan pelayanan yang tepat waktu.
  3. Kepastian/jaminan (Assurance), adalah pengetahuan dan kesopan santunan serta kepercayaan diri para pegawai. Dimensi assurance memiliki ciri-ciri : kompetensi untuk memberikan pelayanan, sopan dan memiliki sifat respek terhadap tamu.
  4. Empati (Empathy), memberikan perhatian individu tamu secara khusus. Dimensi empathy ini memiliki ciri-ciri : kemauan untuk melakukan pendekatan, memberikan perlindungan dan usaha untuk mengerti keinginan, kebutuhan dan perasaan tamu.
  5. Nyata (Tangibles), yaitu sesuatu yang nampak atau yang nyata , yaitu : penampilan para pegawai, dan fasilitas-fasilitas pisik, lainnya seperti peralatan dan perlengkapan yang menunjang pelaksanaan pelayanan.
Sumber:
- Anwar Prabu Mangkunegara, (2002), Manajemen Sumber Daya Manusia, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung.
- Kotler, Philip, 2000, Marketing Management. Edisi Milenium, Prentice Hall Intl, Inc New Jersey.
 
Gambar 
Pengertian Kualitas Pelayanan Menurut Para Ahli

Sekian uraian tentang Pengertian Kualitas Pelayanan Menurut Para Ahli,  Semoga bermanfaat...! 

Pengertian Hotel Menurut Para Ahli

Apa Itu Hotel? Hotel adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukan bagi masyarakat umum, baik mereka yang bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel itu. 
Pengertian hotel berdasarkan beberapa definisi menurut para ahli :
Menurut Sulastiyono (2011:5), hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tampa adanya perjanjian khusus.

Pengertian hotel menurut SK Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi No. KM 37/PW. 340/MPPT-86 dalam Sulastiyono (2011:6), adalah "Suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman, serta jasa penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial.
Berdasarkan definisi para ahli diatas maka penulis menyimpulkan bahwa hotel adalah sebagai suatu usaha jasa yang merupakan sarana pendukung kegiatan pariwisata, dimana pengelolaannya dilakukan secara professional dan didukung oleh tenaga kerja yang memiliki keterampilan baik dalam bidang perhotelan.
Bagian-bagian atau departement dalam hotelBagian-bagian atau departemen yang terdapat dalam Hotel secara umum menurut teori sulastiyono (2011:63-186) adalah sebagai berikut :
  1. Kantor depan Hotel ( Front Office ) : Peranan dan fungsi utama dari bagian kantor depan hotel adalah menjual (dalam arti menyewakan) kamar kepada para tamu. Oleh karena fungsinya itu, maka lokasi atau letak kantor depan hotel seharusnya berada di tempat yang mudah dilihat atau diketahui oleh tamu. Untuk membantu pelaksanaan fungsi bagian kantor depan hotel terbagi menjadi beberapa sub-bagian yang masing-masing sub-bagian memiliki fungsi pelayanan yang berbeda, karena peranana dan fungsi utama bagian kantor depan hotel adalah pelayanan penjualan kamar, maka penggunaan Yield Managament sebagai strategi penjualan akan banyak berkaitan dengan sub-bagian pelayanan pemesanan kamar (reservation). 
  2. Tata Graha Hotel (Housekeeping) : Bagian tata graha (Housekeeping) adalah salah satu bagian yang mempunyai peranan dan fungsi yang cukup vital dalam memberikan pelayanan kepada para tamu, terutama yang menyangkut pelayanan kepada para tamu, terutama yang menyangkut pelayanan kenyamanan dan kebersihan ruang hotel. Dalam melaksanakan tugas-tugas dibidang pelayanan kenyamanan dan kebersihan ruang hotel, maka bagian tata graha juga harus melakukan kerjasama dengan bagian-bagian lainnya yang terdapat di hotel, seperti bagian kantor depan hotel (Front office), bagian makanan dan minuman (Food & Beverage), bagian mesin (Engineering), bagian akunting, dan bagian personel. Tanggung jawab bagian tata graha dapat dikatakan mulai dari pengurusan tentang bahan-bahan yang terbuat dari kain seperti taplak meja ( table cloth ), sprei, sarung bantal, korden, menjaga kerapihan dan kebersihan ruangan beserta perlengkapannya, sampai pada program pengadaan/penggantian peralatan dan perlengkapan, serta pemeliharaan seluruh ruangan hotel. Melihat ruang lingkup tanggung jawab bagian tata graha tersebut, maka yang dimaksud ruangan-ruangan hotel terdiri dari kamar-kamar tamu, ruang rapat, ruang umum seperti lobby. Corridor, restoran yang kesemuanyaitu disebut sebagai front of the house. Disamping itu, bagian tata graha juga bertanggung jawab terhadap kebersihan dan kerapihan bagian back of-the-house seperti bagian dapur, ruang makan karyawan, ruang ganti pakaian karyawan, ruang kantor dan sebagainya. Berkaitan dengan peranan dan fungsi bagian tata graha, maka para karyawan bagian tata graha dituntut untuk memiliki perilaku, pengetahuan, dan keterampilan tentang bagaimana menjaga kerapihan dan kebersihan ruangan hotel dengan menggunakan teknik dan prosedure serta peralatan yang benar. Dengan demikian dapat menjamin kualitas pelayanan yang sesuai dengan keinginan tamu.
  3. Makanan dan Minuman ( Food & Beverage ): Bagian makanan dan minuman merupakan salah satu bagian yang terdapat dihotel, yang mempenyai fungsi melaksanakan penjualan makanan dan minuman. Sekalipun melakukan fungsi menjual makanan dan minuman, tetapi dibalik itu semuanya terdapat kegiatan-kegiatan yang sangat komplek. Kegiatan itu adalah melaksanakan usaha pengembangan produk makanan dan minuman, merencanakan kegiatan-kegiatan yang dapat menarik tamu untuk makan dan minum direstoran hotel, melakukan pembelian bahan-bahan makanan dan minuman, penyimpanan bahan-bahan makanan dan minuman, melakukan pengolahan, penyajian makanan dan minuman serta penghitungan produk.
  4. Marketing and sales Departement : Bagian ini berfungsi dalam memasarkan produk hotel, serta kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran hotel, dengan berbagai cara bagian ini berusaha untuk mendapatkan tamu sebanyak mungkin ke dalam hotel, agar dapat menentukan banyaknya peningkatan pendapatan yang diperoleh melalui tamu-tamu yang menginap dan menggunakan fasilitas-fasilitas hotel.
  5. Accounting Departement : Accounting Departement ini merupakan sebuah pusat bagi perusahaan hotel dalam menyelenggarakan penyusunan, pencatatan dan administrasi keuangan, dengan adanya departement ini maka pihak manajemen akan dapat mengetahui seberapa banyak pendapatan yang telah diperoleh serta bagaimana perkembangan perusahaan tersebut untuk masa yang akan datang.
  6. Human Resource Depertement : Bagian ini berfungsi melakukan kegiatan yang ada kaitannya dengan sumber daya manusia yang ada di lingkungan kerja hotel. Departement ini juga memiliki tugas dalam mengembangkan tenaga kerja yang ada serta mengatur dan menyelenggarakan pendidikan maupun latihan kerja bagi kariyawan dari semua tingkatan.
  7. Engineering Departement. : Departemen ini bertanggung jawab dalam kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan dan kontstruksi bangunan hotel, selain itu juga bagian ini peralatan dan perlengkapan hotel yang bersifat mekanik (mesin) serta mengurus pengadaan dan pemeliharaan instalasi listrik dan pengadaan air bersih untuk keperluan tamu maupun untuk keperluan kariyawan hotel. Disamping fungsi dan tugas diatas, departement engineering juga mengurus perlengkapan dan peralatan yang bisa digunakan dalam hal yang berhubungan dengan pencegahan dan penanggulangan kebakaran maupun yang berhubungan dengan keselamatan kerja
  8. Security Departement : Bagian ini bertugas dalam hal yang berhubungan dengan masalah yang ada kaitannya dengan keamanan di dalam hotel maupun di luar hotel serta memelihara ketertiban di wilayah kerjanya.

Sumber:
Agus Sulastiyono. (2011). Manajemen Penyelenggaraan Hotel: Manajemen Hotel. Bandung: Alfabeta.
 
Gambar 
Pengertian Hotel Menurut Para Ahli


Sekian uraian tentang Pengertian Hotel Menurut Para Ahli, Semoga bermanfaat...!