Showing posts with label Pengetahuan Alam. Show all posts
Showing posts with label Pengetahuan Alam. Show all posts

Pengertian Gempa Bumi Dan Tsunami

Pengertian Gempa Bumi - Gempa bumi merupakan salah satu fenomena alam yang dapat disebabkan oleh buatan/akibat kegiatan manusia maupun akibat peristiwa alam. Akibat dari kedua tersebut tanah menjadi bergetar sebagai efek dari menjalarnya gelombang energi yang memancar dari pusat gempa/fokus. 

Energi yang memancar dari fokus adalah akibat dari peristiwa mekanik (tumbukan, gesekan, tarikan) ataupun peristiwa khemis (ledakan akibat peristiwa reaksi kimia), energi yang terjadi akibat peristiwa-peristiwa tersebut menyebar kesegala arah pada media tanah.

Gempa Bumi

Sumber Energi Gempa
Menurut Pujianto, menjelaskan tentang sumber gempa antara lain sebagai berikut:
a. Pergerakan Lempeng Tektonik (Tectonic Movement).
Tectonic movement adalah gerakan plat tektonik dunia yang akan mengakibatkan dua plat tektonik saling bertubrukan , saling menggeser, saling tarik dan kombinasi diantaranya. Gempa seperti ini disebut dengan Tectonic Earthquakes. Dua pelat yang saling membentur, menggeser, menarik yang akan mengakibatkan terjadinya akumulasi energi, sedangkan gerakan pelat tektonik disebabkan oleh adanya driving force atau gerakan magma panas yang membentuk suatu siklus yang disebut conective flow.

b. Sumber Panas bumi
  1. Tumbukan antar material pada rotasi Nebula (awan, gas, hidrogen, helium, debu, dan material-material lainnya)
  2. Proses memadatnya/menyusutnya bumi karena adanya gaya gravitasi, sebagaimana diketahui bahwa tekanan batuan akibat gaya gravitasi akan menimbulkan panas.
  3. Reaksi kimia akibat disintegrasi zat-zat radioactive seperti uranium dan thorium yang ada didalam bumi. Reaksi kimia atas zat-zat radioactive tersebut telah berlangsung milyaran tahun sehingga mengakibatkan akumulasi panas.
c. Material Bumi
Material bumi yang besar biasanya cenderung tenggelam dalam inti bumi dan menyimpan panas yang besar, akibat dari kejadian tersebut adalah adanya panas yang akan menimbulkan gerakan.

d. Aktifitas meletusnya Gunung Berapi (Volcanic Eruption)
Letusan gunung berapi juga dapat mengakibatkan gempa bumi, sebagaimana jika pada kedalam lebih dari 250 km suhu batuan sudah mencapai 1400° C, maka pada suhu tersebut batuan akan meleleh yang akan terjadi lapisan astherosphere dan lithospher relatif lemah yang memungkinkan adanya retakan-retakan atau pecahan-pecahan pada daerah tersebut, peristiwa tersebut magma dapat muncul keatas membuat daerah retakan-retakan menjadi ikut leleh dan bercampur dengan magma yang akhirnya mencapai permukaan tanah dan terjadilah lava, aktifitas naiknya atau munculnya magma kepermukaan secara lambat dan cepat ataupun dinamik fluktuatif itulah yang akan mengakibatkan getaran tanah sebagai volcanic earthquake atau gempa vulkanik.

Karateristik Gempa Bumi
Berbagai Karakteristik gempa bumi yang biasa terjadi ketika adanya bencana gempa bumi ini menyebabkan timbulnya sifat dan kebiasaan yang terjadi, berikut adalah karakteristik gempa bumi adalah sebagai berikut:
  1. Berlangsung dalam waktu yang sangat singkat atau bisa dihitung dengan satuan detik.
  2. Lokasi kejadian tertentu atau random tidak mengenal tempat kejadian, dan biasanya terjadi diwilayah patahan dan juga jalur sesar tanah.
  3. Akibatnya gempa bumi yang berlangsung akan menimbulkan bencana alam.
  4. Gempa bumi berpotensi terulang lagi atau biasa disebut kala ulang dalam gempa bumi yang menunjukan rentang waktu antara satu gempa dengan gempa berikutnya yang memiliki skala yang sama.
  5. Bencana gempa bumi sampai sekarang belum bisa diprediksi kapan dan dimana akan terjadi gempa bumi.
  6. Bencana gempa bumi tidak dapat dicegah, namun bencana yang timbul akibat gempa bumi dapat dikurangi.
Parameter Dasar Gempa Bumi
Beberapa parameter dasar gempa bumi adalah sebagai berikut:
  1. Hypocenter, adalah pusat terjadinya gempa atau pergeseran lempeng atau tanah di dalam bumi
  2. Epicenter, adalah pusat titik yang ditujukan tepat berada di atas hypocenter pada permukaan bumi.
  3. Bedrock, adalah tanah keras tempat mulai bekerjanya gaya gempa.
  4. Ground acceleration, adalah percepatan pada lapisan permukaan bumi akibat gempa bumi.
  5. Amplification factor, adalah faktor pembesaran percepatan gempa yang terjadi pada permukaan tanah akibat jenis tanah tertentu.
  6. Skala gempa, adalah suatu ukuran kekuatan gempa yang dapat diukur dengan secara kuantitatif dan kualitatif. Pengukuran kekuatan gempa secara kuantitatif dilakukan pengukuran dengan skala Richter yang umumnya dikenal sebagai pengukuran magnitudo gempa bumi.
Kerugian Akibat Terjadinya Gempa
Pada umumnya kerusakan akibat gempa adalah sebagai berikut:
  1. Hilangnya nyawa seseorang dan kecacatan.
  2. Kerusakan alam dan bangunan struktur yang terdampak gempa bumi.
  3. Kerugian secara finansial yang biasanya tidak sedikit.

Pengertian Bencana TSunami
Tsunami berasal dari bahasa Jepang yang berarti gelombang ombak lautan “tsu” berarti lautan, “nami” berarti gelombang ombak. Tsunami adalah serangkaian gelombang ombak laut raksasa yang timbul karena adanya pergeseran di dasar laut akibat gempa bumi (BNPB No.8 Tahun 2011).

Tsunami

Menurut Bakornas PB (2007), Tsunami dapat diartikan sebagai gelombang laut dengan periode panjang yang ditimbulkan oleh gangguan impulsif dari dasar laut. Gangguan impulsive tersebut bisa berupa gempabumi tektonik, erupsi vulkanik atau longsoran.

Kecepatan tsunami bergantung pada kedalaman perairan, akibatnya gelombang tersebut mengalami percepatan atau perlambatan sesuai dengan bertambah atau berkurangnya kedalaman perairan, dengan proses ini arah pergerakan arah gelombang juga berubah dan energi gelombang bias menjadi terfokus atau juga menyebar. Di perairan dalam tsunami mampu bergerak dengan kecepatan 500 sampai 1000 kilometer per jam sedangkan di perairan dangkal kecepatannya melambat hingga beberapa puluh kilometer per jam, demikian juga ketinggian tsunami juga bergantung pada kedalaman perairan. Amplitudo tsunami yang hanya memiliki Universitas Sumatera Utara ketinggian satu meter di perairan dalam bias meninggi hingga puluhan meter di garis pantai.

Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2007, Bencana dapat didefinisikan sebagai peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

Bencana dapat terjadi karena ada dua kondisi yaitu adanya peristiwa atau gangguan yang mengancam dan merusak (hazard) dan kerentanan (vulnerability) masyarakat. Hubungan keduanya dapat digambarkan bila gangguan atau ancaman tersebut muncul kepermukaan tetapi masyarakat tidak rentan, maka berarti masyarakat dapat mengatasi sendiri peristiwa yang mengganggu tersebut, sementara bila kondisi masyarakat rentan tetapi tidak terjadi peristiwa yang mengancam maka tidak akan terjadi bencana. 

Adapun Bencana dibagi ke dalam tiga kategori yaitu: 
  • Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam, antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.
  • Bencana non alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit.
  • Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa Universitas Sumatera Utara atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antar kelompok atau antar komunitas masyarakat, dan teror. (UU RI No 24 Tahun 2007).
Mekanisme Terjadinya Tsunami
Mekanisme tsunami akibat gempa bumi dapat diuraikan dalam 4 (empat) tahap yaitu kondisi awal, pemisahan gelombang, amplifikasi, dan rayapan.

a) Kondisi Awal.
Gempa bumi biasanya berhubungan dengan goncangan permukaan yang terjadi sebagai akibat perambatan gelombang elastik (elastic waves) melewati batuan dasar ke permukaan tanah. Pada daerah yang berdekatan dengan sumber-sumber gempa laut (patahan), dasar lautan sebagian akan terangkat (uplifted) secara permanen dan sebagian lagi turun ke bawah (down-dropped), sehingga mendorong kolom air naik dan turun. Energi potensial yang diakibatkan dorongan air ini, kemudian berubah menjadi gelombang tsunami atau energi kinetik di atas elevasi muka air laut rata-rata (mean sea level) yang merambat secara horisontal. Kasus yang diperlihatkan adalah keruntuhan dasar lereng kontinental dengan lautan yang relatif dalam akibat gempa. Kasus ini dapat juga terjadi pada keruntuhan lempeng kontinental dengan kedalaman air dangkal akibat gempa.

b) Pemisahan Gelombang.
Setelah beberapa menit kejadian gempa bumi, gelombang awal tsunami akan terpisah menjadi tsunami yang merambat ke samudera yang disebut sebagai tsunami berjarak (distant tsunami), dan sebagian lagi merambat ke pantai-pantai berdekatan Universitas Sumatera Utara yang disebut sebagai tsunami lokal (local tsunami). Tinggi gelombang di atas muka air laut rata-rata dari ke dua gelombang tsunami, yang merambat dengan arah berlawanan ini, besarnya kira-kira setengah tinggi gelombang tsunami awal. Kecepatan rambat ke dua gelombang tsunami ini dapat diperkirakan sebesar akar dari kedalaman laut ( gd ). Oleh karena itu, kecepatan rambat tsunami di samudera dalam akan lebih cepat dari pada tsunami lokal.

c) Amplifikasi.
Pada waktu tsunami lokal merambat melewati lereng kontinental, sering terjadi hal-hal seperti peningkatan amplitudo gelombang dan penurunan panjang gelombang Setelah mendekati daratan dengan lereng yang lebih tegak, akan terjadi rayapan gelombang.

d) Rayapan.
Pada saat gelombang tsunami merambat dari perairan dalam, akan melewati bagian lereng kontinental sampai mendekati bagian pantai dan terjadi rayapan tsunami . Rayapan tsunami adalah ukuran tinggi air di pantai terhadap muka air laut rata-rata yang digunakan sebagai acuan. Dari pengamatan berbagai kejadian tsunami, pada umumnya tsunami tidak menyebabkan gelombang tinggi yang berputar setempat (gelombang akibat angin yang dimanfaatkan oleh peselancar air untuk meluncur di pantai). Namun, tsunami datang berupa gelombang kuat dengan kecepatan tinggi di daratan yang berlainan seperti diuraikan pada Amplikasi, sehingga rayapan gelombang pertama bukanlah rayapan tertinggi.

Sumber Utama terjadinya Tsunami
Menurut BNPB (2012) Sejarah tsunami di Indonesia menunjukkan bahwa kurang lebih 172 tsunami yang terjadi dalam kurun waktu antara tahun 1600 – 2012. Sumber pembangkitnya diketahui bahwa 90% dari tsunami tersebut disebabkan oleh aktivitas gempa bumi tektonik, 9% akibat aktivitas vulkanik dan 1% oleh tanah longsor yang terjadi dalam tubuh air (danau atau laut) maupun longsoran dari darat yang masuk ke dalam tubuh air. Berdasarkan sumber terjadinya gempa bumi tektonik sangat berpotensi terjadinya tsunami.

Gempa bumi adalah berguncangnya bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif aktivitas gunungapi atau runtuhan batuan. Kekuatan gempa bumi akibat aktivitas gunung api dan runtuhan batuan relatif kecil sehingga kita akan memusatkan pembahasan pada gempa bumi akibat tumbukan antar lempeng bumi dan patahan aktif.

Gempa Bumi Tektonik
Gempa bumi tektonik merupakan jenis gempa yang paling banyak merusak bangunan yang terjadi karena ada pelepasan stress energi yang tertimbun di dalam batu – batuan karena pergerakan dalam bumi.

Sumber: Dikutip dari berbagai sumber.

Sekian uraian tentang Pengertian Gempa Bumi dan Tsunami, semoga bermanfaat.

Pengertian Dan Macam-Macam Sungai

Pengertian SungaiSungai adalah air tawar dari sumber alamiah yang mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah dan menuju atau bermuara ke laut, danau atau sungai yang lebih besar. Arus air di bagian hulu sungai (umumnya terletak di daerah pegunungan) biasanya lebih deras dibandingkan dengan arus sungai di bagian hilir. Aliran sungai seringkali berliku-liku karena terjadinya proses pengikisan dan pengendapan di sepanjang sungai.

Berdasarakan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai, Pasal 1 butir (1) menyatakan :
“Sungai adalah alur atau wadah air alami dan/atau buatan berupa jaringan pengaliran air beserta air di dalamnya, mulai dari hulu sampai muara, dengan dibatasi kanan dan kiri oleh garis sempadan.”

Pasal 5 BAB II Ruang Sungai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai, menyatakan :

(1) Sugai terdiri atas :
  • Palung sungai; dan
  • Sempadan sungai.
(2) Palung sungai dan sempadan sungai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) membentuk ruag sungai.
(3) Dalam hal kondisi topografi tertentu dan/ atau banjir, ruang sungai dapat terhubung dengan danau paparan banjir dan/ atau datara banjir.
(4) Palung sugai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a berfungsi sebagai ruang wadah air mengalir dan sebagai tempat berlangsungnya kehidupan ekosistem sungai.
(5) Sempadan sungai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b befungsi sebagai ruang penyangga antara ekosistem sungai dan daratan, agar fungsi sungai dan kegiatan manusia tidak saling terganggu.
Pengertian Sungai
Macam-Macam Sungai
Sungai dibedakan menjadi beberapa macam menurut kriteria-kriteria tertentu sebagai berikut :
a. Berdasarkan Asal atau sumber Airnya
  1. Sungai yang Bersumber dari Mata Air - Sungai semacam ini biasanya terdapat di daerah yang mempunyai curah hujan sepanjang tahun dan alirannya tertutup vegetasi.
  2. Sungai yang Bersumber dari Air Hujan - Sungai hujan yaitu sungai yang airnya bersumber dari air hujan. Sungai di Indonesia pada umumnya termasuk sungai jenis ini, sebab wilayah Indonesia beriklim tropis dan banyak turun hujan.
  3. Sungai Gletser - Sungai gletser yaitu sungai yang sumber airnya berasal dari pencairan es. Sungai jenis ini biasanya hanya terdapat di daerah dengan ketinggian di atas 5.000 m dari permukaan laut.
  4. Sungai Campuran - Sungai campuran yaitu sungai yang sumber airnya berasal dari air hujan dan pencairan es. Contoh sungai campuran di Indonesia adala Sungai Memberamo dan Sungai Digul di Papua.
b. Berdasarkan Letak Aliran Sungai
Berdasarkan letak alirannya, sungai dibedakan menjadi tiga macam, sebagai berikut :
  1. Sungai yang seluruhnya mengalir di permukaan.
  2. Sungai yang seluruhnya mengalir di bawah permukaan tanah, dinamakan sungai di bawah tanah, seperti yang terdapat di daerah kapur (karst).
  3. Sungai yang sebagian alirannya di permukaan dan sebagian lagi di bawah permukaan tanah.
c. Berdasarkan Arah Aliran Airnya
Berdasarkan arah aliran airnya terkait dengan posisi kemiringan perlapisannya dan tektonik adalah sebagai berikut :
  1. Sungai konsekuen adalah sungai yang arah aliran airnya searah dengan kemiringan lerengnya.
  2. Sungai subsekuen adalah sungai yang arah aliran airnya tegak lurus dengan sungai konsekuen.
  3. Sungai resekuen adalah sungai yang arah aliran airnya sejajar dengan sungai konsekuen.
  4. Sungai obsekuen adalah sungai arah aliran airnya berlawanan dengan sungai konsekuen.
  5. Sungai anteseden adalah sungai yang kekuatan erosi ke dalamnya mampu mengimbangi pengangkatan daerah yang dilaluinya.
  6. Sungai reverse adalah sungai yang kekuatan erosi ke dalammya tidak mampu mengimbangi pengangkatan daerah yang dilaluinya. Oleh karena itu arah aliran sungai ini berbelok menuju ke tempat lain yang lebih rendah.
  7. Sungai insekuen ialah sungai yang arah aliran airnya tidak mengikuti perlapisan batuan sehingga arahnya tidak menentu.
d. Pola aliran sungai dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut.
  1. Jenis batuan - Jenis batuan ada yang mudah tererosi dan ada yang tidak mudah tererosi. Misalnya batuan sedimen yang mudah tererosi dapat mempengaruhi pola aliran.
  2. Proses geologi - Proses-proses geologi dapat merubah pola aliran seperti pengangkatan dan subsidence proces.
  3. Struktur batuan - Struktur batuan yang dapat mempengaruhi pola aliran adalan patahan
  4. Curah hujan lipatan - Curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan proses pelapukan dan hal ini dapat mempengaruhi pola aliran sungai.
e. Ada beberapa pola aliran sungai, antara lain sebagai berikut :
  1. Pola dendritik ialah pola aliran sungai yang anak-anak sungainya bermuara pada sungai induk secara tidak teratur. Pola aliran ini terdapat di daerah yang batuannya homogen dan lerengnya tidak begitu terjal.
  2. Pola trellis ialah suatu pola aliran sungai yang sungai-sungai induknya hampir sejajar dan anak-anak sungainya. Anak-anak sungai ini hampir membentuk sudut 90 ° dengan sungai induknya.
  3. Pola rectangular ialah suatu pola aliran sungai yang terdapat di daerah yang berstruktur patahan. Pola aliran air membentuk sudut siku-siku.
  4. Pola radial sentrifugal ialah suatu pola aliran sungai yang arahnya menyebar. Pola aliran ini terdapat di kerucut gunung berapi atau dome yang berstadium muda, pola alirannya menuruni lereng-lereng pegunungan.
  5. Pola radial sentripetal ialah pola aliran sungai yang arah alirannya menuju ke pusat. Pola aliran ini terdapat di daerah-daerah cekungan.
  6. Pola paralel ialah pola aliran sungai yang arah alirannya hampir sejajar antara sungai yang satu dengan sungai yang lain. Pola aliran ini terdapat di daerah perbukitan dengan lereng yang terjal.

Sekian uraian tentang Pengertian dan Macam-Macam Sungai, semoga bermanfaat.

Baca juga:
Pengertian Lingkungan Alam
Pengertian Air Menurut Para Ahli
Pengertian, Penyebab, Dampak Pemanasan Global

Pengertian Simbiosis Mutualisme

|Simbiosis Mutualisme| adalah hubungan antara dua makhluk hidup yang bersifat saling menguntungkan. Contohnya, simbiosis antara seekor kerbau dengan burung jalak. Kerbau memperoleh keuntungan dengan habisnya kutu-kutu yang menempel di tubuhnya, sedangkan burung jalak merasa untung karena mendapatkan makanan berupa kutu. Hubungan kupu-kupu dengan bunga.

Kupu-kupu membutuhkan bunga karena bunga menyediakan nektar sebagai makanannya. Bunga membutuhkan kupu-kupu karena gerakan tubuh kupu-kupu dapat mengakibatkan jatuhnya serbuk sari ke atas kepala putik. Pertemuan antara serbuk sari dan kepala putik menyebabkan terjadinya penyerbukan.

Adanya penyerbukan menjadikan tumbukan berbunga dapat berkembang biak. Selain kupu-kupu dengan bunga adapula lebah dengan tanaman berbunga dan burung-burung penghisap madu. Burung tersebut biasanya memiliki paruh yang panjang sehingga dapat masuk ke dalam bunga untuk menghisap madu. Contoh lain, hubungan bakteri dengan tumbuhan kacang-kacangan.

 
Gambar
Simbiosis Mutualisme
Gambar hubungan saling menguntungkan antara kerbau dengan burung jalak.

Sumber:
Anisah Warningsih. 2008. “Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VII”. Jakarta: Pusat Perbukuan/BSE.

Sekian uraian tentang Pengertian Simbiosis Mutualisme, Semoga bermanfaat...!

Pengertian Simbiosis Komensalisme

|Simbiosis Komensalisme| adalah hubungan antara dua makhluk hidup yang menguntungkan salah satu pihak, tetapi tidak merugikan pihak lain. Contohnya ikan hiu dengan ikan remora. Ikan remora yang berenang di dekat tubuh hiu akan turut menjelajah kemana pun ikan hiu itu pergi. Ikan remora menjadi aman dari ancaman ikan pemangsa lain karena ikan pemangsa takut terhadap ikan hiu. 
Pada saat ikan hiu memperoleh makanan sisa-sisa makanan tersebut dimakan oleh ikan remora. Sedangkan bagi ikan hiu, ada tidaknya ikan remora tidak berpengaruh terhadapnya. Ciontoh lainnya hubungan antara tumbuhan paku, lumut kerak dam anggek dengan pohon besar (mahoni, mangga, jambu air) dan anemin laut dengan ikan badut. Anggrek dan paku sarang menempel pada pohon lain, tetapi tidak mengambil apapun dari pohon yang ditempelinya karena daun anggrek atau paku berwarna hijau sehingga dapat membuat makanannya sendiri. 
Jadi, tanaman yang menempel tidak merugikan maupun menguntungkan tanaman yang ditempelinya. Tanaman yang hidup menempel pada tumbuhan lain disebut epifit.

Gambar
Simbiosis Komensalisme

Gambar tersebut adalah contoh simbiosis komensalisme yaitu hubungan antara hiu dengan ikan remora.


Sumber:
Anisah Warningsih. 2008. “Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VII”. Jakarta: Pusat Perbukuan/BSE.

Sekian uraian tentang Pengertian Simbiosis Komensalisme, semoga bermanfaat..!

Pengertian Simbiosis Parasistisme

|Simbiosis Parasitisme| adalah hubungan antara dua makhluk hidup yang mengakibatkan makhluk hidup yang satu mendapatkan keuntungan, sedangkan makhluk hidup lainnya mengalami kerugian. Misalnya, hubungan antara tanaman jeruk dengan benalu, bunga raflesia dengan inangnya, kutu dengan hewan tempat ia tinggal. 

Benalu merasa untung karena mendapatkan makanan dari tanaman jeruk, sedangkan tanaman jeruk dirugikan karena makanannya diambil benalu. Tumbuhan yang ditumpangi benalu disebut tumbuhan inang. Bunga raflesia menghisap makanan yang dibuat tumbuhan inangnya. Akibatnya, bunga raflesia dapat tumbuh subur, sedangkan tumbuhan inangnnya lama-kelamaan akan mati. 

Kutu memperoleh makanan dengan menghisap darah dari tumbuhan hewan yang dihinggapinya, sedangkan hewan yang dihinggapinya merasa gatal di kulit dan pertumbuhannya menjadi tidak sehat. Contoh lain, tanaman tali putri dengan tanaman pagar. Hubungan antara manusia dan cacing perut. Cacing perut termasuk parasit karena cacing mengambil makanan dari tubuh kita.




Gambar tersebut adalah contoh simbiosis parasitisme yaitu hubungan antara tumbuhan inang dengan benalu.

Sumber:
Anisah Warningsih. 2008. “Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VII”. Jakarta: Pusat Perbukuan/BSE.


Sekian uraian tentang Pengertian Simbiosis Parasistisme, Semoga bermanfaat...!

Pengertian Daur Air

|Daur Air| Air di atmosfer berada dalam bentuk uap air. Uap air berasal dari air di daratan dan laut yang menguap karena panas cahaya matahari. Sebagian besar uap air di atmosfer berasal dari laut karena laut mencapai tigaperempat luas permukaan bumi. Uap air di atmosfer terkondensasi menjadi awan yang turun ke daratan dan laut dalam bentuk hujan.  Air hujan di daratan masuk ke dalam tanah membentuk air permukaan tanah dan air tanah. 
Tumbuhan darat menyerap air yang ada di dalam tanah. Dalam tubuh tumbuhan air mengalir melalui suatu pembuluh. Kemudian melalui tranpirasi uap air dilepaskan oleh tumbuhan ke atmosfer. Transpirasi oleh tumbuhan mencakup 90% penguapan pada ekosistem darat.

Hewan memperoleh air langsung dari air permukaan serta dari tumbuhan dan hewan yang dimakan, sedangkan manusia menggunakan sekitar seperempat air tanah. Sebagian air keluar dari tubuh hewan dan manusia sebagai urin dan keringat.

Air tanah dan air permukaan sebagian mengalir ke sungai, kemudian ke danau dan ke laut. Siklus ini di sebut Siklus Panjang. Sedangkan siklus yang dimulai dengan proses Transpirasi dan Evapotranspirasi dari air yang terdapat di permukaan bumi, lalu diikuti oleh Presipitasi atau turunnya air ke permukaan bumi disebut Siklus Pendek.

 
Gambar 
Siklus Daur Air

Sekian uraian tentang Pengertian Duar Air, Semoga bermanfaat...!

Pengertian Daur Fosfor

|Daur Fosfor| Fosfor merupakan elemen penting dalam kehidupan karena semua makhluk hidup membutuhkan fosfor dalam bentuk ATP (Adenosin Tri Fosfat), sebagai sumber energi untuk metabolisme sel. Fosfor juga ditemukan sebagai komponen utama dalam pembentukan gigi dantulang vertebrata.

Daur fosfor tidak melalui komponen atmosfer. Fosfor terdapat di alam dalam bentuk ion fosfat (fosfor yang berikatan dengan oksigen). Ion fosfat terdapat dalam bebatuan. Adanya peristiwa erosi dan pelapukan menyebabkan fosfat terbawa menuju sungai hingga lautmembentuk sedimen.

Adanya pergerakan dasar bumi menyebabkan sedimen yang mengandung fosfat muncul ke permukaan. Di darat tumbuhan mengambil fosfat yang terlarut dalam air tanah.Herbivora mendapatkan fosfat dari tumbuhan yang dimakannya dan karnivora mendapatkanfosfat dari herbivora yang dimakannya.



 
Gambar
Siklus Daur Fosfor 


Sekian uraian tentang Pengertian Daun Fosfor, semoga bermanfaat,