Showing posts with label Pengertian Komunikasi. Show all posts
Showing posts with label Pengertian Komunikasi. Show all posts

Pengertian Morfologi Menurut Para Ahli

Pengertian Morfologi - Banyak para ahli yang telah memberikan pengertian morfologi. Mulyana (2007: 5), menyatakan bahwa istilah „morfologi‟ diturunkan dari bahasa Inggris morphology, artinya cabang ilmu linguistik yang mempelajari tentang susunan atau bagian-bagian kata secara gramatikal. Dulu, ilmu ini lebih dikenal dengan sebutan morphemics, yaitu studi tentang morfem. Namun, seiring dengan perkembangan dan dinamika bahasa, istilah yang kemudian lebih populer adalah morfologi.

Verhaar (1996: 97), menyatakan bahwa morfologi adalah cabang linguistik yang mengidentifikasi satuan-satuan dasar bahasa sebagai satuan gramatikal, sedangkan Samsuri (1988: 15), mendefinisikan morfologi sebagai cabang linguistik yang mempelajari struktur dan bentuk-bentuk kata. 

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa morfologi merupakan cabang ilmu bahasa yang mempelajari bentuk dan proses pembentukan kata. Proses pembentukan kata tersebut dapat berpengaruh terhadap perubahan bentuk kata dan juga terhadap golongan dan arti kata.

Proses Morfologi
Pengertian proses morfologi ada beberapa macam. Sudaryanto (1992: 15) menjelaskan bahwa proses morfologis merupakan proses pengubahan kata dengan cara yang teratur atau keteraturan cara pengubahan dengan alat yang sama, menimbulkan komponen maknawi baru pada kata hasil pengubahan, kata baru yang dihasilkan bersifat polimorfemis.

(Ramlan, 1987: 51) menyatakan bahwa proses morfologi ialah proses pembentukan kata-kata dari satuan lain yang merupakan bentuk dasarnya. Samsuri (1988: 190), mendefinisikan proses morfologis sebagai cara pembentukan kata-kata dengan menghubungkan morfem yang satu dengan yang lain. Proses morfologi tentu berlaku pada setiap bahasa. Pada bahasa Jawa, proses pembentukan kata terdiri atas tiga proses, yaitu proses afiksasi, proses pengulangan, dan proses pemajemukan.

Pengertian Morfologi
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa proses morfologi adalah proses pembentukan kata dari bentuk dasar menjadi kata baru melalui suatu proses, yaitu proses afiksasi, proses pengulangan, dan proses pemajemukan. Dalam pembentukan kata kerja, proses morfologi yang terjadi adalah afiksasi dan reduplikasi. Proses pemajemukan tidak membentuk kata kerja.

Sumber: dikutip dari berbagai sumber.

Sekian uraian tentang Pengertian Morfologi Menurut Para Ahli, semoga bermanfaat.

Sejarah Dan Pengertian Majalah

Sejarah Majalah - Di Indonesia - PADA akhir abad ke-19, di Indonesia (waktu itu Hindia Belanda) mulai tampak ada penerbitan pers yang bercorak dan berdasar pada suatu program politik, Karangan yang disajikan bersikap kritis terhadap politik kolonial Belanda di Hindia Belanda. Muncullah majalah yang dikenal dengan nama Bondsblad, terbit 1897. Majalah ini membawa suara Indische Bond, perkumpulan kaum Indo-Belanda, yang memperjuangkan Hindia Belanda sebagai tanah airnya serta mengusahakan perlakuan yang sama bagi mereka dalam bidang politik. Selain Bondsblad, terbit juga Jong Indie, yang didirikan oleh Mr. Th. Thomas. 

Pada awal abad 20, muncul organisasi pergerakan kemerdekaan seperti Boedi Oetomo, Sarekat Islam dan Indische Partij. Mereka butuh corong untuk menyampaikan program organisasi. Boedi Oetomo menerbitkan Majalah Retno Doemilah dalam bahasa Melayu Jawa, dan Soeara Goeroe. Tahun 1907 di Bandung terbit Majalah Medan Prijaji yang dipimpin RM Tirtoadisoerjo, yang sebelumnya menerbitkan Majalah Soenda Berita.

Di masa-masa itulah terbit banyak majalah, yang kebanyakan isunya mengenai pergerakan kemerdekaan. Akhir 1910, Douwes Dekker menerbitkan majalah dwi mingguan Het Tijdschrift yang sangat radikal pembahasan politiknya dengan menyerukan aksi melawan kolonial. Pada tahun 1913, giliran Tjipto Mangoenkoesoemo menerbitkan Majalah De Indier. RM Soewardi Soerjaningrat mendirikan Hindia Poetra, memakai bahasa pengantar Belanda. Majalah ini berubah menjadi Indonesia Merdeka, yang kemudian terbit dalam dua bahasa. 

Peredarannya sangat luas, hingga ke Jerman, India, Mesir, Malaya, dan Prancis. Pembacanya mulai dari guru, kalangan swasta, mahasiswa, pejabat belanda dan Indonesia, redaksi surat kabar, dan sebagainya. Balai Poestaka, salah satu penerbit tertua, juga menerbitkan beberapa majalah untuk rakyat, antara lain Majalah Pandji Poestaka, Majalah Kedjawen dan Parahijangan, majalah anak-anak berbahasa Melayu Taman Kanak-Kanak, dan yang berbahasa Jawa Taman Botjah. Majalah-majalah lain yang terbit dalam kurun ini antara lain: Fikiran Rakjat milik Partai Nasional Indonesia (PNI), dan Daulat Ra’jat(diterbitkan Bung Hatta). Lalu, muncul pula Majalah Weekblad Sin Po tahun 1923 yang merupakan terbitan grup Sin Po. Di majalah mingguan ini pula naskah lagu Indonesia Raya ciptaan WR Supratman untuk pertama kalinya dimunculkan. Tercatat, hinggga tahun 1920-an, sudah ada 127 majalah dan surat kabar. Setelah era ini, masih ada lagi majalah tri wulanan De Chineesche Revue (1927), Timboel (membahas soal budaya, tahun 1930-an), hingga Pedoman Masjarakat yang terbit di Medan (diasuh HAMKA), serta Pandji Islam. Dari segi bisnis, disebutkan bahwa mutu kebanyakan majalah masih amat rendah, mengingat situasi yang tak memungkinkan perolehan iklan waktu itu. (http://duamata.blogspot.com/2006/02/majalah-bag-2-indonesia-punya-cerita) 

Selama lebih sepuluh tahun pasca kemerdekaan (1950-an), tercatat jumlah mingguan dan majalah berkala yang beredar sebanyak 226 judul, sementara surat kabar berbahasa Indonesia 67 judul, bahasa Belanda 11 judul, dan Cina 15 judul. 

Pengertian Majalah
Pengertian majalah menurut Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer adalah sebuah terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai laporan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca dan menurut waktu penerbitannya dibedakan atas majalah bulanan, tengah bulanan, mingguan dan sebagainya, dan menurut pengkhususan isinya dibedakan atas majalah berita, majalah wanita, remaja, olah raga, sastra, ilmu pengetahuan tertentu dan sebagainya.

Oleh beberapa ahli, majalah didefinisikan sebagai kumpulan berita, artikel, cerita, iklan, dan sebagainya, yang dicetak dalam lembaran kertas ukuran kuarto atau folio dan dijilid dalam bentuk buku, serta diterbitkan secara berkala, seperti seminggu sekali, dua minggu sekali atau sebulan sekali. Ada pula yang membatasi pengertian majalah sebagai media cetak yang terbit secara berkala, tapi bukan terbit setiap hari. Media cetak itu haruslah bersampul, setidak-tidaknya punya wajah, dan dirancang secara khusus. Selain itu, media cetak itu dijilid atau sekurang-kurangnya memiliki sejumlah halaman tertentu.

Sejarah Dan Pengertian Majalah

Sekian uraian tentang Sejarah Dan Pengertian Majalah, semoga bermanfaat.

Pengertian Komunikasi Antar Budaya (KAB) Menurut Para Ahli

Apa Itu Komunikasi Antara Budaya?|Tema pokok yang sangat membedakan studi KAB dari studi-studi komunikasi lainnya ialah derajat perbedaan latar belakang pengalaman yang relatif besar antara para komunikator yang disebabkan oleh perbedaan-perbedaan kebudayaan. 

Sebagai asumsi dasar adalah bahwa di antara individu-individu dengan kebudayaan yang sama umumnya terdapat kesamaan (homogenitas) yang lebih besar dalam hal latar belakang pengalaman secara keseluruhan dibandingkan dengan mereka yang berasal dari kebudayaan berlainan.

Perbedaan-perbedaan kebudayaan antara para pelaku komunikasi ini serta perbedaan-perbedaan lainnya, seperti kepribadian individu, umur, penampilan fisik, menjadi permasalahan yang inheren dalam proses komunikasi manusia. Dengan sifatnya yang demikiari, KAB bisa dianggap merupakan perluasan dari bidang-bidang studi komunikasi manusia, seperti komunikasi antarpribadi, komunikasi organisasi dan lain-lain atau dengan kata lain, KAB bisa terdapat dalam semuanya.

Selama masa perkembangan KAB, telah banyak para ahli yang mencoba untuk mendefinisikannya. Di bawah ini dikutipkan beberapa di antaranya:
"Intercultural communication ... the art of understanding and being understood by the audience of another culture." (Sitaram, 1970). (Komunikasi antar budaya adalah seni untuk memahami dan dipahami oleh khalayak yang memilikjrkebudayaan lain). 
"Communication is cultural when occurring between peoples of 'differentculture." (Rich, 1974). (Komunikasi bersifat budaya apabila terjadi di antara orang-orang yang berbeda kebudayaannya). 
"Intercultural communication ... communication which occurs under condition of cultural difference-language, values, costumes, and habits." (Stewart, 1974). (Komunikasi antar budaya adalah komunikasi yang terjadi dalam suatu kondisi yang menunjukkan adanya perbedaan budaya seperti bahasa, nilai-nilai, adat, kebiasaan).

Dari semua definisi .tersebut, tampak jelas penekanannya pada perbedaan kebudayaan sebagai faktor yang menentukan dalam berlangsungnya proses komunikasi. Walaupun KAB mengakui dan mengurusi permasalahan tentang persamaan-persamaan dan perbedaan dalam karakteristik kebudayaan antara pelaku-pelaku komunikasi, tetapi titik perhatian utamanya adalah pada proses komunikasi antara individu-individu atau kelompok-kelompok yang berbeda kebudayaan, yang mencoba untuk berinteraksi.

Maka, konsep terpenting di sini, yakni: Kontak dan komunikasi merupakan ciri yang membedakan studi KAB dari studi-studi antropologi dan psikolop lintas budaya yang berupaya mendeskripsikan kebudayaan-kebudayaan antar budaya.


Sumber:
Mulyana, Deddy, Rahmat Jalaluddin,  Komunikasi Antarbudaya (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006).

Sekian pengertian komunikasi antara budaya menurut para ahli, semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi anda.

Pengertian Komunikasi Kinesik dan Komponennya

Apa Itu Kinesik (ilmu gerak)? | Pada tahun 1872, Charles Darwin sang pencetus teori evolusi menulis buku pertamanya yang berjudul The Expression of the Emotion in Man and Animals. Sayangnya, tidak ada penelitian ilmiah lanjutan mengenai topik tersebut hingga satu setengah abad berikutnya. 

Salah seorang pelopor di bidang penelitian bahasa tubuh adalah Ray Birdwhistell, seorang antropolog Amerika yang mengabdi pada tahun 1950-an. Dia menyebut komunikasi tanpa kata-kata ini sebagai kinesics karena penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagian-bagian tubuh tertentu, atau secara keseluruhan yang memiliki peran utama dalam mengkomunikasikan sebuah pesan.

Kinesik (ilmu gerak) adalah ilmu yang mempelajari sesuatu yang dapat diobservasi, tersembunyi dan penuh arti bagi komunikasi dalam lingkungan pergaulan dengan tujuan untuk mencari arti gerakan itu. Kinesik diperhatikan secara abstrak dari pergantian otot yang teratur dimana karakter yang ada pada sistem psikologis bergabung untuk bergerak secara bersamaan pada proses komunikasi dan untuk sistem interaksi pada kelompok sosial.

Komunikasi kinesik merupakan bentuk komunikasi nonverbal yang paling jelas tapi juga merupakan bentuk komunikasi yang paling membingungkan karena memberikan bermacam-macam arti melalui gerakan anggota tubuh.

Studi kinesik dan kebudayaan biasanya terbatas pada kebudayaan khusus gerak isyarat. Kinesik memusatkan perhatian pada pemberian pesan yang diperlihatkan dalam kebudayaan kinesik. Kelompok manusia sering menyatakan “ya” dan “tidak” secara kinesik, walaupun tidak mengangguk dan menggelengkan kepala yang di asosiaskan dengan positif dan negatif. Pengamatan tanda “ya‟ dan “tidak” merupakan studi bagaimana studi kinesik dapat terjadi dalam kehidupan yang berbeda, meskipun terdapat banyak kesamaan.

Sebagai contoh, pengangkatan alis mata, secara universal, menyatakan “ya” dan menggelengkan kepala untuk mengatakan“tidak” dalam interaksi sosial. Penggelengan kepala ini sangat biasa terjadi pada manusia dan hewan. Darwin menghubungkan hal itu dengan penolakan bayi terhadap pemberian susu ketika bayi merasa kenyang. Eibl-Eiblesfeldt menemukan keadaan ini pada anak-anak buta-tuli. Dia merasa penolakan itu berasal dari cara penggelengan hewan.

Kinesik memegang peranan yang besar dalam perubahan kontrol. Ada pembicara yang melakukan gerakan yang berbeda, seperti gerak kepala yang singkat seirama dengan ucapan dan gerak tubuh yang memperjelas ucapan. Dengan menghentikan gerak seperti itu, berarti dia berhenti berbicara. Secara umum, pendengar melihat kepada pembicara lebih banyak dari pada pembicara melihat pada pendengar.

Adapun komponen utama dari komunikasi kinesik yaitu:  

1. Facial Signs
Facial Signs meliputi mimik wajah, kontak mata, gerak kening, alis, mulut dan lain-lain. Ketika kita berkomunikasi dengan orang lain, kita paling sering melihat wajah mereka. Pada wajah terdapat 90-an syaraf yang dapat menyampaikan pesan. Sedikit perubahan dapat saja mengubah arti dari pesan yang ingin disampaikan. Alis dan kening juga menambah makna pesan dari terkejut sampai dengan marah. Mulut, ketika tidak berbicara dapat membentuk sudut turun atau sudut naik yang membentuk sebuah senyuman.

Kontak mata adalah saluran yang penting dari komunikasi interpersonal, yang membantu dalam mengalirkan komunikasi dan juga menunjukkan minat pada seseorang. Lebih lanjut, kontak mata antara pembicara dengan penerima pesan dapat meningkatkan kredibilitas pembicara. Pembicara yang dapat mengadakan kontak mata dengan baik dapat membuka alur komunikasi dan menunjukkan minat, perhatian, kehangatan, dan kredibilitasnya.

Dalam bahasa tubuh, wajah kita adalah bagian yang paling ekspresif, dalam setiap interaksi wajah merupakan hal pertama yang akan dirujuk secara alami, kita cenderung memandang wajah saat berbicara dengan orang lain. Kata-kata kita dipertegas oleh ekspresi wajah kita. Kita memberikan lebih banyak isyarat melalui wajah kita daripada melalui bagian tubuh yang lain, sesuatu yang memang harus kita harapkan dari keberadaan 22 otot di setiap sisi wajah.

Ekspresi/mimik wajah merupakan salah satu cara penting dalam menyampaikan pesan sosial dalam kehidupan manusia. Manusia dapat mengalami ekspresi wajah tertentu secara sengaja, tapi umumnya ekspresi wajah dialami secara tidak sengaja akibat perasaan atau emosi manusia tersebut. Biasanya amat sulit menyembunyikan perasaan atau emosi dari wajah, walaupun banyak orang yang merasa amat ingin melakukannya.

Banyak penelitian yang telah dilakukan terkait dengan wajah. Namun penelitian Charles Darwin-lah yang pertama kali menyoroti pentingnya mempelajari ekspresi wajah dan berbagai emosi yang ditunjukkan melalui wajah. Secara umum, telah diterima bahwa, oleh semua budaya, terdapat 6 jenis emosi yang mudah untuk diidentifikasi.

Enam Emosi Universal:

  • Kebahagiaan
  • Kesedihan
  • Keterkejutan
  • Muak
  • Rasa Takut
  • Marah
2. Gesture
Gestur meliputi gerakan tubuh dan tangan saat berkomunikasi. Jika kita gagal dalam memberikan isyarat saat berbicara maka kita dapat dianggap membosankan, kaku dan tidak hidup.

Ekman dan Friesen (1969) mengidentifikasi lima tipe gestur, yaitu:

  • Emblems, yaitu gestur yang secara langsung menggantikan arti kata.
  • Illustrator, yaitu gestur yang membentuk apa yang ingin dikatakan.
  • Affective Displays, yaitu gestur yang menunjukkan perasaan.
  • Regulators, yaitu gestur yang berfungsi untuk mengontrol alur dari pembicaraan.
  • Adapters, yaitu gestur yang mengacu pada pelepasan ketegangan dan bentuk lainnya.
3. Body Posture
Body Posture adalah sikap tubuh saat berkomunikasi. Sikap tubuh yang terbuka dan memerlukan ruang yang besar dapat mengindikasikan kenyamanan dan dominasi, sebaliknya sikap tubuh tertentu membuat seseorang terlihat kecil dan mengindikasikan inferioritas.

Kita mengkomunikasikan sejumlah pesan dengan cara kita berjalan, berbicara, berdiri, dan duduk. Berdiri tegak tapi tidak kaku dan sedikit condong kedepan menyatakan kepada orang lain bahwa Anda dapat didekati, menerima dan ramah. Lebih jauh, kedekatan interpersonal tercipta ketika kita dan lawan bicara kita berhadapan satu sama lain. Berbicara dengan membalikkan punggung atau melihat ke lantai atau atap seharusnya dihindari karena menyatakan ketidaktertarikan Anda.

Ekman dan Friesen mengindetifikasikan dua (2) hal yang berkaitan dnegan gerakan tubuh, yaitu:

  • Aksi Tubuh: gerakan yang terobservasi dengan awal dan akhir yang jelas
  • Posisi Tubuh: ketiadaan gerak pada waktu-waktu yang jelas pada semua bagian tubuh
Halloway mengidentifikasikan 7 arti gerak tubuh:
  • mendorong/mengikat
  • keharmonisan/ketidakharmonisan
  • kepekaan/ketidakpekaan
  • pengaruh positive/negative
  • penuh/tidak perhatian
  • mempermudah/tidak menerima
  • mendukung/tidak menyetujui
Kinesik juga memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Di bidang seni misalnya, kecerdasan bahasa tubuh dapat diukur dari segi penghayatan seorang artis dalam bermain film, berteater, atau membaca puisi. Dalam bidang pendidikan, seorang guru akan menggunakan bahasa tubuh untuk memperjelas materi yang ia sampaikan.

Pengertian Komunikasi Kinesik dan Komponennya

Sumber:
Almos, Rona. 2004. Kinesik dalam komunikasi antar remaja di jalan permindo padang tinjauan sosiolinguistik. Skripsi. Padang. Fakultas Ilmu Budaya.

Sekian pengertian kinesik, semoga artikel ini dapat bermanfaar bagi anda!

Pengertian Komunikasi Verbal Dan Non Verbal

Pengertian komunikasi verbal dan non verbal serta contohnya – Sering kita mendengar istilah komunikasi di jaman sekarang ini baik itu di lingkungan sekolah atau di lingkungan sekitar rumah kita, sebenarnya komunikasi itu ada 2 (dua) macam diantaranya komunikasi verbal dan komunikasi non verbal. Tapi apakah kamu tau apa itu komunikasi verbal dan non verbal? jika kamu belum mengetahuinya, kamu dapat kamu membaca dan mempelajari artikel di bawah ini. 

1. Pengertian komunikasi verbal
Komunikasi verbal adalah suatu bentuk komunikasi yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan cara tertulis atau dengan cara lisan.
Definisi komunikasi verbal yang lainnya adalah suatu jenis dari kegiatan percakapan atau penyampaian pesan maupun informasi yang dilakukan seseorang kepada orang lain, baik itu disampaikannya secara lisan maupun secara tulisan.
Adapun arti yang lainnya dari komunikasi verbal yaitu sebuah proses penyampaian pikiran, pesan ataupun perasaan seseorang kepada orang lain dengan memakai simbol-simbol yang menggunakan satu kata ataupun lebih sebagai medianya, dan media yang umumnya digunakan yaitu bahasa, karena bahasa dapat menerjemahkan pikiran seseorang kepada orang lain. Komunikasi verbal yang melalui lisan bisa di sampaikan kepada penerima informasi dengan menggunakan media, seperti contohnya menyampaikan informasi melalui telepon. Dan komunikasi verbal yang melalui tulisan dilakukan secara tidak langsung antara yang menyampaikan informasi (komunikator) dan penerima informasi (komunikan), misal komunikasinya yang dilakukan dengan menggunakan media seperti surat-menyurat.

Berikut ini contoh komunikasi verbal:
Adapaun bebrapa contoh dari komunikasi verbal misalnya seperti surat-menyurat, bercakap-cakap di menelepon, presentasi tugas di depan kelas kepada teman, membaca koran, majalah, menonton TV, mendengarkan siaran radio dan lain sebagainya.

2. Pengertian komunikasi non verbal
Komunikasi non verbal adalah kebalaikan dari komunikasi verbal yaitu suatu proses dari komunikasi yang dimana penyampaian informasi atau pesannya tidak memakai kata-kata komunikasi ini sering disebut juga dengan bahasa isyarat. Bentuk dari komunikasi nonverbal ini memakai gerakan seperti misalnya: bahasa tubuh, ekspresi wajah, dengan kontak mata dan lain sebagainya.

Atau definisi komunikasi non verbal yang lainnya yaitu satu cara penyampaian pesan atau informasi kepada orang lain tanpa menggunakan ucapan atau kata-kata, akan tetapi caranya menggunakan gerakan atau isyarat.
Di dalam kehidupan komunikasi non verbal lebih banyak digunakan daripada komunikasi verbal, di dalam berkomunikasi hampir secara otomatis komunikasi ini ikut di gunakan. Sebab komunikasi non verbal sifatnya tetap dan selalu ada. Komunikasi non verbal terbilang lebih jujur dalam mengungkapkan hal-hal yang akan di ungkapkan karen komunikasi ini spontan.

Berikut ini contoh komunikasi non verbal:
Menggunakan bahasa tubuh, misalnya seperti dengan bersalaman,sentuhan, menanguk-anggukkan kepala dan lain sebagainya. Denagn ekspresi wajah, misalnya dengan senyuman, tertawa dan lain sebagainya. Menggunakan simbol atau lambang-lambang, misalnya seperti pada pakaian yang digunakan menunjukan identitas pemakainya.


Sumber: 
Alo liliweri, 1994. Komunikasi Verbal dan Non Verbal , PT. Citra Aditya Bakti, Bandung

Demikianlah pembahasan mengenai pengertian komunikasi verbal dan non verbal, semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kita semua....

Pengertian dan Bagian-bagian Surat

Pengertian Surat - Dalam kehidupan seperti sekarang ini selain komunikasi yang dilakukan secara lisan, komunikasi tulis mutlak pula diperlukan oleh masyarakat modern untuk menunjang aktivitas kehidupan sehari – hari, dan dalam komunikasi tulis salah satu media yang paling banyak dipakai adalah surat.

Secara umum surat dapat dikatakan sebagai alat untuk menyampaikan maksud tertentu dari penulisannya secara tertulis (Lamuddin Finosa, 1991). Dan dalam arti sehari – hari surat umumnya hanya dikenal sebagai alat untuk menyampaikan berita secar tertulis. Sedangkan pengertian surat yang lebih luas memiliki fungsi sebagai penyampai informasi tertulis rekaman berita berupa catatan tentang suatu aktivitas baik itu aktivitas pribadi ataupun suatu organisasi. Selain itu surat juga berfungsi sebagai tanda bukti tertulis, alat pengingat, pedoman untuk bertindak, keterangan pengamatan, duta atau wakil organisasi, dokumentasi historis dari suatu kegiatan.

Berdasarkan uraian di atas maka surat dapat didefinisikan sebagai suatu informasi tertulis yang dapat dipergunakan sebagai alat komunikasi tulis yang dibuat dengan persyaratan tertentu yang berlaku khusus pada bidang surat menyurat. Sedangkan penyampaian maksud melalui surat dari satu pihak ke pihak lain dapat atas nama perseorangan atau pribadi dan dapat pula atas nama jabatan seseorang dalam suatu organisasi. Kegiatan saling berkirim surat baik oleh perseorangan maupun organisasi disebut surat menyurat atau korespondensi. Dan pelakunya disebut koresponden dimana yang biasa melakukan adalah para pegawai, namun pimpinan dan staf lain juga perlu menguasainya karena mereka juga akan terlibat dalam proses kegiatan surat menyurat tersebut.

|Bagian – Bagian Surat|Pada umumnya surat terdiri atas empat komponen utama yaitu kop surat (kepala surat), leher surat, badan surat, dan kaki surat. Setiap komponen memiliki fungsi sendiri dlam memprkenalkan dan mengomunikasikan pesan si pengirim kepada si penerima surat. Untuk lebih jelasnya bagian – bagian surat dapat diuraikan sebagai berikut :
 
1. Kepala surat
Pada umumnya, organisasi, badan hokum, dan perusahaan memiliki kertas kop surat. Berikut ini adalah fungsi dari kepala atau kop surat.

  •  Sebagai identitas : Pada kop surat tercantum logo atau lambing perusahaan atau instansi. Logo atau lambing ini dipilih dan dirancang dengan cermat agar memberi kesan yang baik, mudah diingat, khas, berwibawa, dan mewakili perusahaan yang dilambangkannya.
  • Sebagai pemberi informasi : Kop surat yang lengkap mencantumkan nama perusahaan atau instansi, logo, bidang usaha atau jenis aktivitas yang dijalani, alamat lengkap, nomor telepon, kotak pos, facsimile dan kantor cabang sehingga dapat memberikan informasi yang jelas kepada pembaca mengenai perusahaan atau instansi pengirimnya.
2. Tanggal surat
Tanggal surat sebaiknya ditulis dengan lengkap, yaitu dengan mencantumkan tanggal, bulan, dan tahun. Fungsi tanggal surat adalah sebagai berikut :

  • Mempermudah penetapan waktu membalasnya.
  • Mempermudah pengingatan kembali dan pengagendaannya bagi si penerima
  • Sebagai referensi dan petunjuk bagi petugas administrasi dan kearsipan.
3. Nomor surat
Nomor surat berfungsi sebagai berikut :

  • Referensi atau petunjuk bagi petugas kearsipan.
  • Petunjuk unit atau departemen asal surat.
  • Mengetahui jumlah surat keluar pada suatu periode tertentu.
  • Memudahkan pengaturan dan pencarian jika surat diperlukan kembali.
4. Perihal surat
Perihal atau hal merupakan petunjuk mengenai intisari atau poko isi surat. Fungsinya sebagai penyimpul pokok isi atau intisari surat, sehingga memudahkan penerima mengetahui pokok permasalahan dan memberikan jawaban.

5. Lampiran
Lampiran ini berfungsi sebagai petunjuk mengenai dokumen yang menyertai surat. Lampiran ditempatkan dibawah dan sejajar dengna nama jabatan, sedangkan dalam surat – surat pemerintah penulisannya setelah penulisan nomor surat.

6. Alamat yang dituju.
Alamat yang dituju berfungsi sebagai pemberi informasi pada si pengantar agar tidak mengalami kesulitan dalam pengiriman surat.

7. Kalimat pembuka
Kalimat pembuka berfungsi sebagai pengantar isi surat yang sesungguhnya agar si penerima mengetahui alasan dikirimnya surat tersebut.

8. Isi surat
Isi surat merupakan uraian mengenai maksud pembuatan surat dan hal – hal yang ingin disampaikan. Oleh sebab itu, surat harus diutarakan dengan jelas dan tidak bertele – tele dan harus sama dengan yang dinyatakan dalam perihal atau hal.

9. Kalimat penutup
Kalimat penutup berfungsi sebagai ucapan terima kasih, penegasan, penghargaan atau pengarahan.

10. Salam penutup
Salam penutup berfungsi sebagai tanda bahwa pembicaraan selesai dan surat siap ditandatangani.

Sumber:
Finoza, Lamuddin.1991. Aneka Surat Sekretaris dan Bisnis Indonesia.  Jakarta: Diksi   Insan Mulia.

 
Gambar
Pengertian dan Bagian-bagian Surat

Sekian uraian tentang Pengertian dan Bagian-bagian Surat, semoga bermanfaat.

Pengertian Komunikasi Masa Lalu dan Modern

Media Komunikasi Masa Lalu dan Modern


1. Media Komunikasi Masa Lalu 
Semenjak ditemukannya alat komunikasi untuk pertama kalinya, alat komunikasi ini terus mengalami perkembangan. Berdasarkan rentang waktunya, peralatan komunikasi dibedakan menjadi alat komunikasi masa lalu dan alat komunikasi modern. Alat komunikasi masa lalu masih sangat sederhana dibandingkan dengan alat komunikasi modern. Peralatannya pun masih menggunakan bahan bahan alam, seperti daun lontar, kentongan, dan asap. Berikut adalah media komunikasi yang digunakan pada masa lalu :

a. Daun Lontar
Pada zaman dulu orang sudah menggunakan bahasa tulisan sebagai alat komunikasi. Kegiatan surat- menyurat di Indonesia sudah dimulai sejak masa kerajaan Kutai, Tarumanegara, Pajajaran, Majapahit, Sriwijaya, dan Mataram.

Yang lazim digunakan untuk menulis dimasa itu adalah daun lontar. Namun ada juga yang menggunakan bambu, rotan, dan lempengan batu. Daun lontar dikenal juga dengan nama daun pohon nira, daun lontar dipakai untuk bahan kerajinan dan naskah.


b.Kentongan 
Kentongan dikenal sebagai salah satu sarana komunikasi tradisional. Kentongan digunakan untuk memberitahu warga atau masyarakat bahwa atau telah terjadi sesuatu.

Tanda digunakan berbeda - beda antara suatu peristiwa dengan peristiwa lainnya. Walaupun terjadi perkembangan teknologi yang cukup pesat, namun kentongan merupakan sarana komunikasi tradisional yang masih dapat bertahan sampai saat ini, khususnya di daerah pedesaan. 

Kentongan masih digunakan, misalnya dibidang keamanan dipakai sarana ronda malam. Kentongan juga dipakai sebagai petunjuk waktu. Kentungan besar ( bedug ) digunakan sebagai tanda bahwa waktu salat telah tiba.


c. Asap
Orang - orang zaman dahulu juga memanfaatkan asap sebagai media komunikasi. Asap dikenal sangat populer digunakan sebagai media komunikasi suku bangsa Indian di Amerika. Alat komunikasi ini biasa digunakan untuk mengirimkan suatu pesan rahasia pada teman ataupun lawan. Sekarang ini asap juga sering digunakan dalam suatu permainan dalam pramuka.

2. Media Komunikasi Modern
a. Telepon
Telepon merupakan alat komunikasi yang dapat mengirimkan pembicaraan melalui listrik. Dengan menggunakannya kita bisa berkomunikasi secara lisan dengan seseorang berjarak jauh. Telepon pertama kali diciptakan oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1876. 



Jika semua telepon hanya terbatas pada telepon tetap ( fixed line telephone ), maka sejak 3 April 1973 telah dikenal suatu teknologi yang dikenal dengan nama telepon genggam atau yang lebih dikenal dengan handphone ( disingkat HP ). HP merupakan salah satu teknologi komunikasiyang saatini marak digunakan masyarakat Indonesia. Pada awalnya HP digunakan oleh kalangan tertentu, misalnya pengusaha. Akan tetapi, sekarang ini HP seolah telah menjadi kebutuhan primer .

Teknologi dari alat komunikasi ini semakin lama semakin maju. ukuran, bentuk, dan fiturnyapun semakin menarik. Telepon genggam, selain berfungsi pengiriman dan penerimaan SMS. telepon-telepon yang lebiih mahal juga sering menambahkan fitur layanan seperti MMS dan internet. 


b. Koran ( Surat Kabar )
Koran merupakan suatu penerbitan yang ringan dan mudah dibuang, biasanya dicetak pada kertas koran, yang berisi berita - berita terkini dalam berbagai topik. Topiknya bisa berupa politik, olahraga, tajuk rencana, dan cuaca. Surat kabar biasanya juga berisi kartun, teka - teki silang ( TTS ), dan hiburan lainnya.

Koran pertama kali dikenal pada tahun 59 SM di kekaisaran Romawi kuno. Saat itu koran hanya berisi jurnal kegiatan sang kaisar, yaitu Julius Caesar yang bertajuk "Ada Diurna". pada tahun 1605 surat kabar pertama kali terbit dalam bentuk dicetak oleh Johan Carolus dengan tajuk "Relation". Saat ini koran tidak hanya berbentuk kertas, tapi juga disertain dengan versi on-linenya di internet.


c. Televisi
Media komunikasi yang satu ini merupakan media komunikasi yang sangat populer. Hampir sebagian rumah tangga di dunia ini mempuntai sebuah televisi. Tetapi, apakah televisi itu ? Televisi merupakan sebuah alat penangkap siaran bergambar. Televisi berasal dari kata teleyang berarti jauh dan vision yang berarti tampak. jadi, televisi berarti melihat jarak jauh.



Televisi diciptakan berawal dari ditemukannya cakram metal ( logam ) kecil yang berputar dan memiliki banyak lubang oleh Paul Nipkow pada tahun 1883, televisi pun telah berkembang pesat dari warnanya yang dulu hitam putih sekarang sudah berwarna, dan juga dari bentuknya dari layar cembung menjadi layar datar.



Televisi LCD

d. Internet
Internet merupakan salah satu produk TIK yang paling maju saat ini. Internet berawal dari diciptakannya teknologi jaringan komputer sekitar tahun 1960. Pada awalnya, jaringan komputer dimanfaatkan oleh angkatan bersenjata Amerika untuk mengembangkan senjata nuklir. Pada tahun 1989, Timothy Berners-Lee, ahli komputer dari Inggris menciptakan World Wide Web, yaitu semacam program yang memungkinkan suara, gambar, film, dan musik ditampilkan dalam internet. Karna penemuan inilah internet menjadi lebih menarik tampilannya dan bervariasi. Dahulu internet hanya dapat digunakan oleh kalangan dan dengan komponen tertentu saja. Tetapi saat ini orang yang dirumahpun bisa terhubung lewat internet dengan cara menggunakan modem atau juga jaringan telepon.

Sekian uraian tentang Pengertian Komunikasi Masa Lalu dan Modern, semoga bermanfaat.

Baca Juga:
Pengertian Komunikasi Politik Menurut Para Ahli
Pengertian Komunikasi Verbal Dan Non Verbal
Pengertian Bahasa Menurut Para Ahli

Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli

Apa Itu Komunikasi? Kata atau istilah komunikasi ( dari bahasa inggris “communication” ), secara epistemologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis. Kata communis memiliki makana “berbagi” atau “menjadi milik bersama” yaitu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna.

Komunikasi secara terminilogis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi, yang terlibat dalam komunikasi ini adalah manusia.

Untuk memahami pengertian komunikasi tersebut dijelaskan secara efektif oleh Effendy bahwa para ahli komunikasi sering mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyannya, The Structure and Function of Communication in Society. Laswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who Says What In Which Channel to Whom with What Effect?

Paradigma Laswell menunjukan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan, yaitu:
  1. Komunikator (siapa yang mengatakan?) 
  2. Pesan (mengatakan apa?) 
  3. Media (melalui saluran apa?) 
  4. Komunikan (kepada siapa?) 
  5. Efek (efek apa?) 
Jadi, berdasarkan paradigma Laswell, secara sederhana proses komunikasi adalah pihak komunikator membentuk (encode) pesan dan menyampaikannya melalui suatu saluran tertentu kepada pihak penerima yang menimbulkan efek tertentu. 

Pengertian Komunikasi
Proses komunikasi

Berdasarkan paradigma Laswell, Effendy (1994:11-19) membedakan proses komunikasi menjadi dua tahap, yaitu:

a. Proses komunikasi secara primer
Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambing sebagai media. Lambing sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah pesan verbal (bahasa), dan pesan nonverbal.

Komunikasi berlangsung apabila terjadi kesamaan makna dalam pesan yang diterima oleh komunikan. Prosesnya sebagai berikut, pertama komunikator menyandi (encode) pesan yang akan disampaikan kepada komunikan. Ini berarti komunikator memformulasikan pikiran atau perasaannya ke dalam lambing (bahasa) yang diperkirakan akan dimengerti oleh komunikan. Kemudian, komunikan menterjemahkan (decode) pesan dari komunikator. Ini berarti komunikan menafsirkan lambing yang mengandung perasaan dan pikiran komunikator. 

Menurut Wilbur Schramm (dalam Effendy,1994) menyatakan bahwa komunikasi akan berhasil apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator cocok dengan kerangka acuan (frame of reference), yakni perpaduan pengalaman dan pengertian yang diperoleh komunikan. 

Kemudian Schramm juga menambahkan, bahwa komunikasi akan berjalan lancara apabila bidang pengalaman komunikator sama dengan dengan bidang pengalaman komunikan. Sebagai contoh: si A seorang mahasiswa ingin berbincang-bincang mengenai perkembangan valuta asing dalam kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi. Bagi si A tentunya akan sangat mudah dan lancara apabila pembicaraan mengenai hal tersebut dilakukan dengan si B yang juga sama-sama mahasiswa. Seandainya si A membicarakan hal tersebut dengan si C yang yang seorang pemuda desa tamatan SD tentunya proses komunikasi tidak akan berjalan lancar.

b. Proses komunikasi secara sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Seorang komunikator menggunakan media ke daola dua komunikasi karena komunikan sebagai sarana berada di tempat yang relative jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon fax, radio, majalah, dll merupakan media yang sering digunakan dalan komunikasi.

C. Konseptual Komunikasi
Deddy Mulyana mengkategorikan definisi-definisi tentang komunikasi dalam tiga konseptual yaitu:

a. Komunikasi sebagai tindakan satu arah
Pemahaman komunikasi sebagai proses searah sebenarnya kurang sesuai biladiterapkan di komunikasi tatapmuka, namun tidak terlalu keliru, jika diterapkan pada komunikasi publikyang melibatkan tanya jawab. Pemahaman komunikasi dalam konsep ini sebagai definisi berorientasi sumber.dalam konteks ini juga, komunikasi dianggap sebagai suatu tindakan yang diserngaja untuk menyampaikan pesandemi memenuhi kebutuhan komunkator, seperti menjelaskan sesuatu kepada orang lain atau membujuk orang lain melakukan sesuatu. 

Beberapa definisi komunikasi dalam konseptual tindakan satu arah:

Everet M. Rogers: komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku. 

Theodore M. Newcomb: setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu transmisi informasi terdiri dari rangsangan yang diskriminatif, dari sumber kepada penerima.
Gerald M. Milller: komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada penerima pesan dengan niat disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima.


Komunikasi sebagai interaksi
Menurut konsep ini, komunikasi merupakan suatu proses sebab-akibat atau aksi-reaksi, yang arahnya bergantian. Seseorang menyampaikan pesan, baik verbal maupun nonverbal, seoarng penerima bereaksi dengan memberi jawaban verbalatau nonverbal, kemudian orang pertama bereaksi lagi setelah menerima respom atau umpan balik dari orang kedua, dan begitulah seterusnya.

Contoh definisi komunikasi dalam konsep ini, Sharon dan Weaver (dalam Wiryanto, 2004), komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak sengaja dan tidak terbatas pada bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi.

b. Komunikasi sebagai transaksi
Menurut pandangan ini komunikasi adalah proses yang dinamis yang secara berkesinambungan mengubah pihak-pihak yang berkomunikasi. Berdasarkan pandangan ini, maka orang-orang yang berkomunikasi dianggap sebagai komunikator yang secara aktif mengirimkan dan menafsirkan pesan. Setiap mereka bertukar pesan verbal atau nonverbal.


Beberapa definisi yang sesuai dengan konsep transaksi:
Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss: komunikasi adalah proses pembentukan makna anatara dua orang atau lebih. 
Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson: komunikasi adalah proses memahami dan berbagai makna. 
William I. Gordon: komunikasi adalah suatu transaksi dinamis yang melibatkan gagasan dan perasaan. 


Fungsi Komunikasi
William I. Loren Anderson (dalam Deddy Mulyadi,2005:5-30 mengkategorikan fungsi komunikasi menjadi 4, yaitu:

a. Sebagai komunikasi sosial
Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan bahwa komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri, aktualisasi diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagian, terhindar dari tegangan dan tekanan, antara lain lain lewat komunikasi yang bersifat menghibur danb memupuk hubungan dengan orang lain.

Pembentukan konsep diri. Konsep diri adalah pandangan mengenai diri kita, dan itu hanya bisa kita peroleh lewat informasi yang diberikan oleh orang lain kepada kita. Melalui komunikasi dengan orang lain kita belajar bukan saja mengenai siapa kita, namun bagaiman kita merasakan siapa kita. 

George Herbert Mead (dalam Jalaluddin Rakhmat, 1994) mengistilahkan significant others (orang lain yang sangat penting) untuk orang-orang di sekitar kita yang mempunyai peranan penting dalam membentuk konsep diri kita. Richard Dewey dan W.J Humber (19969) menamai affective others, untuk orang lain yang dengan mereka kita punya ikatan emosional. Dari merekalah perlahanlahan kita membentuk konsep diri kita. Selain itu, terdapat juga yang disebut reference group yaitu kelompok yang secara emosioanal mengikat kiota, dan berpengaruh terhadap pembentukan konsep diri kita. Dengan ini, orang akan mengarahkan perilakunya dan menyesuaikan diri dengan ciri-ciri kelompok. 

Pernyataan eksistensi diri. Orang berkomunikasi untuk menunjukan dirinya eksis. Fungsi komunikasi sebagai eksistensi diri terlihat jelas pada seorang pnanya pada sebuah seminar, walaupun sudah diperingati oleh moderator untuk brbicara singkat dan langsung ke pokok masalah, penanya atau komentator itu sering berbicara panjang kebar dengan argument-argumen yang kebanyakan tidak relevan. 

Untuk kelangsungan hidup, memupuk hubungan, dan memperoleh kebahagiaan. Para psikolog berpendapat, kebutuhan utama kita sebagai manusia, dan untuk menjadi manusia yang sehat secara rohaniah, adalah kebutuhan akan hubungan sosialyang ramah, yang hany bisa dipenuhi dengan membina hubungan yang baik dengan orang lain. Komunikasi sangat dibutuhkan untuk memperoleh dan memberi informasi yang dibutuhkan, untuk mebujuk, dan mempengaruhi orang lain, mempertimbangkan solusi alternatif atas masalah kemudian mengambil keputusan, dan tujuan-tujuan sosial serta hiburan. 

b. Sebagai komunikasi ekspresif
Komunikasi berfungsi untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) kita. Perasan-perasaan tersebut terutama dikomunikasikan melalaui pesan-pesan nonverbal. Perasaan sayang, peduli, rindu, simpati, gembira, sedih, takut dapat disampaikan lewat kata-kata, namun bisa disampaiakn lebih ekspresif lewat perilaku nonverbal. Misalnya ibu menunjukan rasa kasih sayangnya dengan membelai kepala anaknya. 

c. Sebagai komunikasi ritual
Komunikasi ritual biasanya dapat terlihat pada suatu komunitas yang melakukan upacara-upacara yang disebut oleh para antropolog sebagai rites of passage, seperti upacara kelahiran, upacara pernikahan, siraman, dan lain-lain. Dalam acara tersebut orang-orang biasanya mengucapkan kata-kata atau perilaku-perilaku simbolik.

d. Sebagai komunikasi instrumental
Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum, yaitu: menginformasikajn, mengajar,mendorong, mengubah sikap, menggerakkan tindakan, dan juga menghibur.

Sebagai instrument, komunikasi tidak saja digunakan untuk menciptakan dan membangun hubungan, namun juga untuk menghancurkan hubungan tersebut. Komunikasi berfungsi esbagai instrument untuk mencapai tujuan-tujuan pribadi dan pekerjaan, baik tujuan jangka pendek maupun jangka panjang, 

Berkenaan dengan fungsi komuniasi ini, seorang ahali bernama Harold D Laswell memaparkan fungsi komunikasi sebagai berikut:

Pengawasan lingkungan yaitu penyingkapan ancaman dan kesempatan yang mempengaruhi nilai masyarakat. 
Menghubungkan bagian-bagian penting yang tak terpisahkan bagi masyarakat untuk menanggapi lingkungan 
Menurunkan warisan social dari generasi ke generasi 

Tingkatan Komunikasi
a) Komunikasi intrapersonal
Komunikasi intrapersonel adalah komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang yang berupa proses pengolahan informasi melalui panca indera dan sistem syaraf manusia.

b) Komunikasi interpersonal
Komunikasi interpersonal yaitu kegiatan komunikasi yang dilakukan seseorang dengan orang lain dengan corak komunikasinya lebih bersifat pribadi dan sampai pada tataran prediksi hasil komunikasinya pada tingkatan psikologis yang memandang pribadi sebagai unik. Dalam komunikasi ini jumlah perilaku yang terlibat pada dasarnya bisalebih dari dua orang selama pesan atau informasi yang disampaikan bersifat pribadi. 

Komunikasi yang efektif ditandai dengan hubungan interpersonal yang baik. Begitupun, komunikasi interpersonal dikatakan efektif apabila pertemuan komunikasi merupakan hal yang menyenangkan bagi komunikan. Komunikasi bukan hanya sekedar menyampaikan isi pesan, namun juga menentukan kadar hubungan interpersonal. Memahami proses komunikasi interpersonal menuntut pemahaman hubungansimbiotis antara komunikasi dengan perkembangan relasional. Komunikasi mempengaruhi perkembangan relasional, dan pada gilirannya (secara serrentak), perkembangan relasional mempengaruhi sifat komunikasi antara pihakpihak yang terlibat dalam hubungan tersebut.

c) Komunikasi kelompok
Definisi kelompok. Kelompok adalah sekelompok orang yang yang anggota – angotanya merasa terikat dengan kelompok – ada sense of belonging – yang tidak dimilik oleh angota yang bukan kelompok, serta mereka merasa saling bergantung sehingga hasil setiap orang terkait dalam cara tertentu dengan hasil yang lain. 

Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung di antara anggota suatu kelompok. Menurut Michael Burgoon dan Michael Ruffner memberi batasan komunikasi kelompok sebagai interaksi tatap muka dari tiga atau lebih individu guna memperoleh maksud dan tujuan yang dikehendaki seperti berbagi informasi, pemeliharaan diri atau pemecahan masalah sehingga semua anggota dapat menumbuhkan karakteristik pribadi anggota lainnya dengan akurat.

Dikotomi kelompok
Kelompok primer – sekunder (Cooley) 
Kelompok primer yaitu kelompok yang hubungannya terasa akrab, lebih personal, dan lebih menyentuh hati.. Misalnya : hubungan dengan keluarga, kawan sepermainan, dan tetangga - tetangga yang dekat (di kampung, bukan di real estate). Sedangkan kelompok sekunder, yaitu kelompok yang hubungannya tidak akrab, tidak personal, dan tidak menyentuh hati. Misalnya : organisasi massa, fakultas, serikat buruh, dan sebagainya. 

Perbedaan utama antara kelompok primer dan sekunder : 
Kualitas pada kelompok primer bersifat dalam dan meluas. 
Komunikasi pada kelompok primer bersifat personal 
Pada kelompok primer, komunikasi lebih menekankan aspek hubungan daripada aspek isi 
Kelompok primer bersifat ekspresif dan informal 

Ingroup – outgroup (Summer)
Ingroup berarti kelompok kita, sedangkan outgroup berarti kelompok mereka. Dalam ingroup, terdapat semangat “kekitaan” (we-ness). Semangat ini lazim disebut kohesi kelompok (cohesiveness).

Rujukan – keanggotaan (Theodore Newcomb)
Kelompok rujukan adalah kelompok yang digunakan sebagai alat ukur (standar) untuk menilai diri sendri atau untuk membentuk sikap. Jika kelompok tersebut digunakan sebagai teladan bagaimana seharusnya bersikap, maka kelompok itu menjadi kelompok rujukan positif. Jika kelompok tersebut digunakan sebagai teladan bagaimana seharusnya tidak bersikap, maka kelompok itu menjadi kelompok rujukan negatif. Kelompok rujukan memiliki beberapa fungsi, yaitu :
  • Fungsi komparatif (Hyman, Kelley, dan Merton) 
  • Fungsi normative (Hyman, Kelley, dan Merton) 
  • Fungsi perspektif (Tamotsu Shibutani) 
Deskriptif – preskriptif (John F. Cragan dan David W. Wright)
Kategori deskriptif menunjukkan klasifikasi kelompok dengan melihat proses pembentukannya secara alamiah. Kategori perspektif mengklasifikasikan kelompok menurut langkah – langkah yang rasional yang harus dilewati oleh anggota kelompok untuk mencapai tujuannya. 

Pengaruh kelompok pada perilaku komunikasi
Konformitas
Konformitas (Kiesler dan Kiesler) adalah perubahan perilaku atau kepercayaan menuju (norma) kelompok sebagai akibat tekanan kelompok – yang real atau yang dibayangkan. Faktor – faktor yang mempengaruhi konformitas adalah kejelasan situasi, konteks situasi, cara menyampaikan penilaian, karakteristik sumber pengrauh, ukuran kelompok, dan tingkat kesepakatan kelompok.

Fasilitasi sosial
Fasilitasi sosial adalah kelancaran atau peningkatan kualitas kerja karena ditonton oleh kelompok. Kelompok mempengaruhi pekerjaan sehingga terasa lebih “mudah”. Fasilitasi sosial sebetulnya bukan istilah yang tepat karena dalam beberapa hal, kehadiran kelompok malah menghambat pelaksanaan kerja. Istilah ini sepertinya hanya tepat dipergunakan untuk penelitian – penelitian awal dalam psikologi sosial.

Polarisasi
Orang justru cenderung membuat keputusan yang lebih berani ketika mereka berada dalam kelompok daripada ketika mereka sendirian, gejala ini disebut geseran risiko (risky shift). Banyak penelitian yang menyebutkan bahwa hal ini terjadi karena difusi tanggung jawab. Dalam kelompok, inidividu dapat berbagi tanggung jawab dengan orang lain sehingga risiko kegagalan juga ditanggung bersama. 

d) Komununikasi organisasi
Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi.

e) Komunikasi massa
Komunikasi massa dapat didefinisikan sebagai suatu jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah audien yang tersebar, heterogen, dan anonimmelalui media massa cetak ataupun elektronik sehingga pesan yang diterima secara serentak dan sesaat. Konteks komunikasi massa dikaitkan dengan komunikasi public. Komunikasi publik adalah komunikasi antara komunikasi antara seorang pembicara dengan khalayak, yang tidak dikenali satu persatu. Komunikasi demikian sering juga disebut pidato, ceramah, atau kuliah (umum).

Menurut Bittner, “Mass communicatrion is messages communicated through a mass medium to a large number of people”. Gerbner menulis, “Mass communication is the technologically and institutionally based production and distribution of the most broadly shared continuous flow of messages in industrial societies”. Dari pendefinisian yang dilakukan oleh beberapa orang ahli, maka komunikasi massa dapat diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.

Tanda pokok dari komunikasi massa
  • Bersifat tidak langsung 
  • Bersifat satu arah 
  • Bersifat terbuka 
  • Mempunyai publik yang secara geografis tersebar 
Faktor – faktor yang mempengaruhi reaksi khalayak pada komunikasi massa
Teori Defleur dan Ball Rokeach
DeFleur dan Rokeach mengemukakan tiga kerangka teoretis, yaitu :
  • Perspektif perbedaan individual, yang memandang bahwa sikap dan organisasi personal – psikologis individu akan menentukan bagaimana individu memilih stimuli dari lingkungan, dan bagaimana ia memberi makna pada stimuli tersebut. Setiap orang mempunyai potensi biologis. Pengalamn belajar, dan lingkungan berbeda. Perbedaan ini menyebabkan pengaruh media massa yang berbeda pula. 
  • Perspektif kategori sosial berasumsi bahwa dalam masyarakat terdapat kelompok – kelompok sosial, yang rekasinya pada stimuli tertentu cenderung sama. 
  • Perspektif hubungan sosial menekankan pada pentingnya peranan hubungan sosial yang informasi dalam mempengaruhi reaksi orang terhadap media massa. 
Pendekatan Motivasional dan Uses dan Gratification
Model ini memandang individu sebagai makhluk suprasional dan sangat efektif. Dalam model ini perhatian bergeser dari proses pengiriman pesan ke proses penerimaan pesan.

Efek komunikasi massa
Efek komunikasi massa dapat dilihat dari pesan yang disampaikan maupun media fisik yang digunakan untuk berkomunikasi. Efek ini meliputi efek kognitif, efek afektif, dan efek behavioral. Efek kognitif terjadi apabila ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami, atau dipersepsi. Efek ini juga berkaitan dengan transmisi pengetahuan, keterampilan, kepercayaan, atau informasi . efek afektif muncul ketika ada perubhan pada apa yang dirasakan, disenangi, atau dibenci. Aspek ini berkaitan dengan emosi, sikap, atau nilai. Sedangkan efek behavioral terlihat pada perilaku nyata yang dapat diamati, meliputi pola-pola tindakan, kegiatan, atau kebiasaan berperilaku.

Daftar Pustaka
Rakhmat, Jalaludin. (2005). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya

Sekian uraian tentang Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli, Semoga Bermanfaat..!

Baca Juga: