Showing posts with label Metode. Show all posts
Showing posts with label Metode. Show all posts

Pengertian Objek Dan Metode Peneliti Menurut Para Ahli

Objek Penelitian 
Dalam sebuah penelitian, hal yang paling penting untuk diperhatikan adalah objek dari penelitian tersebut, karena objek penelitian merupakan sebuah sumber informasi dalam sebuah penelitian. 

Objek penelitian merupakan suatu kondisi yang menggambarkan atau menerangkan suatu situasi dari objek yang akan diteliti untuk mendapatkan gambaran yang jelas dari suatu penelitian. 

Pengertian objek penelitian menurut Supriati (2012:38) adalah sebagai berikut : “Objek penelitian adalah variabel yang diteliti oleh peneliti ditempat penelitian dilakukan.”

Sedangkan menurut Iwan Satibi (2011:74) adalah sebagai berikut : “Objek penelitian secara umum akan memetakan atau menggambarkan wilayah penelitian atau sasaran penelitian secara komperhensif, yang meliputi karakteristik wilayah, sejarah perkembangan, struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi lain-lain sesuai dengan pemetaan wilayah penelitian yang dimaksud.” 

Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2010:29) “Objek penelitian atau variabel penelitian yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian.” 

Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa objek penelitian merupakan sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dan mengetahui apa, siapa, kapan dan dimana penelitian tersebut dilakukan. 

Gambar: Pengertian Objek Penelitian

Metode Penelitian 
Metode penelitian terdiri atas dua kata yaitu metode dan penelitian. Metode berasal dari kata Yunani yaitu methodos yang berarti cara atau jalan untuk mencapai sasaran atau tujuan dalam suatu permasalahan, kata yang mengikutinya adalah penelitian yang berarti suatu cara untuk mencapai sesuatu dengan metode tertentu, dengan cara hati-hati, sistematik dan sempurna terhadap permasalahan yang sedang dihadapi.

Metode penelitian menurut Supriati (2012:5) adalah sebagai berikut: “ Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan.” 

Menurut Sugiyono (2009:2) menyatakan bahwa: “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.”

Sedangkan menurut Juliansyah Noor (2011:254) menjelaskan bahwa: “Metode penelitian adalah anggapan dasar tentang suatu hal yang dijadikan pijakan berfikir dan bertindak dalam melaksanakan penelitian.”

Dengan demikian dari ketiga pendapat tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah suatu cara atau prosedur untuk mendapatkan data terhadap suatu permasalahan dan tujuan serta kegunaan tertentu tanpa harus membuat perbandingan atau menghubungkan dengan objek yang lain. 

Gambar: Pengertian Metode Penelitian

Menurut Hidayat Syah (2010: 34) menjelaskan bahwa pengertian dari penelitian deskriptif adalah sebagai berikut : “Penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang digunakan untuk menemukan pengetahuan yang seluas-luasnya terhadap objek penelitian pada suatu masa tertentu.” 

Sedangkan menurut Punaji Setyosari (2010: 89) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah : “Penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan suatu keadaan, peristiwa, objek apakah orang, atau segala sesuatu yang terkait dengan variabel-variebel yang bisa dijelaskan baik dengan angka-angka maupun kata-kata.” 

Sedangkan pengertian penelitian deskriptif menurut Supriyati (2011:33) adalah sebagai berikut : “Untuk melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu, dalam hal ini bidang secara aktual dan cermat. Peneliti bertindak sebagai pengamat. Ia hanya membuat kategori pelaku, mengamati gejala dan mencatatnya dalam buku observasi.”


Sumber: 
Supriyati. 2012. Metodologi Penelitian Komputerisasi Akuntansi. Bandung: LABKAT.

Sekian uraian tentang Pengertian Objek dan Metode Peneliti Menurut Para Ahli, semoga bermanfaat.

Pengertian Dan Jenis Metode Pembelajaran Menurut Para Ahli

Pengertian metode secara umum - Dari beberapa pengertian menurut para ahli menyebutkan bahwa metode pembelajaran merupakan suatu cara yang digunakan oleh pendidik dalam pembelajaran di kelas maupun di luar kelas. Berikut pengertian menurut para ahli : 
  1. Menurut Sanjaya (2010:147) “metode adalah cara yang digunakan untuk melengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.” 
  2. Hasibuan dan Moedjiono (2013:3) “metode adalah alat yang dapat merupakan bagian dari perangkat alat dan cara dalam pelaksanaan suatu strategi belajar mengajar.” 
  3. Warsita (2008:273) “Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan pesan pembelajaran kepada peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran.” 
Dari ketiga pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran merupakan langkah-langkah dalam proses pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru atau pendidik. Pendidik atau guru memilih metode yang tepat disesuaikan dengan materi pelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. 

Dapat disimpulkan dari berbagai pengertian diatas metode pembelajaran adalah cara yang dipergunakan oleh para guru pada saat berlangsungnya pembelajaran, untuk mengadakan interaksi guru dengan siswa. Dalam interaksi ini guru berperan sebagai penggerak atau pembimbing, sedangkan siswa berperan sebagai penerima atau yang dibimbing. Metode mengajar yang baik adalah metode yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar siswa. Metode pengajaran dapat digambarkan secara umum yang merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan pembelajaran. 

Untuk pelaksanaan pembelajaran, ada beberapa metode pembelajaran yang dapat dipilih. Setiap metode memiliki ciri khas tertentu dalam penggunaannya yang perlu disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain metode presentasi, metode diskusi, metode permainan, metode simulasi, metode bermain peran, metode tutorial, metode demonstrasi, metode penemuan, metdoe latihan, dan metode kerja sama. 

Dalam Warsita (2008:273), “macam-macam metode pembelajaran antara lain: metode ceramah; metode pembelajaran terprogram; metode demonstrasi; metode imitasi; metode diskusi; metode drill/praktikum dan lain-lain. Dengan demikian, didalam pembelajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan.” 

Gambar: Pengertian dan Jenis Metode Pembelajaran

Jenis-jenis Metode Pembelajaran 
Metode merupakan salah satu faktor penting dalam proses pembelajaran untuk menetukan keberhasilan belajar. Metode merupakan cara yang dipakai seorang pengajar/pendidik untuk menyampaikan materi kepada siswa. Pemilihan metode pembelajaran pada dasarnya perlu disesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai oleh siswa/peserta didik. Seorang pendidik tidak hanya memberikan materi ataupun penilaian saja namun seorang pendidik perlu memberikan metode yang berpengaruh kepada hasil dari proses pembelajaran siswanya. Maka dari itu seorang pendidik harus memiliki prinsip-prinsip pengajaran. Berbagai metode harus disiapkan oleh pengajar/pendidik misalnya metode pengajaran bervariasi, berencana dan berlanjut terutama dalam pengajaran vokal grup, pengajar harus selalu mempunyai ide-ide yang kreatif untuk menunjang dan meningkatkan kemampuan siswa dalam bernyanyi. Dalam kegiatan proses pembelajaran khususnya pada pembelajaran vokal lebih membutuhkan proses pembelajaran praktek, dapat dibantu dengan alat bantu mengajar seperti piano, kegiatan apresiasi dengan cara menonton cd, dan sebagainya. 

Penjelasan diatas adalah sekilas tentang definisi metode pembelajaran secara umum. Metode khusus yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu jenis metode praktek dan jenis metode teori, diantaranya: 

1) Metode Demonstrasi 
Metode demonstrasi merupakan sebuah metode yang dilakakuan oleh pengajar dengan cara mencontohkan terlebih dahulu kepada siswa. Misalnya, seorang pengajar menyampaikan materi vokal dalam bentuk bernyanyi yang baik dan benar. Pengajar memberikan contoh bernyanyi dengan baik sesuai dengan apa yang disampaikannya kepada siswa. Menurut Sutikno (2009:96). 

Metode demonstrasi adalah metode membelajarkan dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pembelajaran yang relevan dengan pokok bahasan yang sedang disajikan. 

Demonstrasi sebagai metode mengajar dimana seorang guru atau seorang demonstrator (orang luar yang sengaja diminta), atau seorang siswa yang memperlihatkan kemampuannya kepada orang lain, misalnya seseorang yang mempertunjukkan kemampuannya kepada orang lain dalam benrnyanyi dengan tepat. Dalam hal ini demonstrasi yang dimaksud adalah suatu metode mengajar yang memperlihatkan bagaimana proses terjadinya sesuatu, tujuannya agara siswa memiliki pengalaman melihat, mendengar, serta dapat menirukan materi yang diberikan. 

2) Metode Imitasi 
Imitasi dapat diartikan sebagai tiruan. Namun menurut Horst Gunter (dalam Mi’raj, 2009:17), Gunter mengemukakan bahwa “imitasi meliputi tindakan mendengar, dan mengamati keterampilan-keterampilan teknik dan artistic (posisi tubuh, pernafasan, diksi, interpretasi) dalam bernyanyi”. 

Pada penggunaan sebuah metode pembelajaran, seorang pengajar vokal tidak cukup dengan hanya menggunakan satu metode tetapi harus berbagai metode. Seseorang yang belajar vokal dapat terlihat peningkatan kemampuannya dengan melihat seberapa jauh penggunaan metode yang dilakukan pengajara. Misalnya pada saat pengajar memberikan satu buah lagu yang sama sekali belum diketahui oleh siswa, pengajar menyanyikan terlebih dahulu secara keseluruhan untuk memberikan sedikit bayangan kepada siswa setelah itu pengajar menyanyikan lagu tersebut per bait yang kemudian siswa menirukannya, atau untuk nada-nada yang sulit diterima oleh siswa terlebih dahulu pengajar menyanyikan lagu tersebut sehingga siswa dapat mengikuti pengajar dan siswa dapat meniru pengajar. 

Dengan demikian metode pengajaran khususnya pada vokal sangatlah penting untuk mencapai hasil yang diinginkan, pengajar harus benar-benar menguasai untuk mencapai sebuah tujuan. 

3) Metode Ceramah 
Metode ceramah adalah cara penyampaian bahan pelajaran dengan komunikasi lisan. Metode ceramah menurut Hasibuan dan Moedjiono (1993:13) menjelaskan bahwa: Metode ceramah adalah cara penyampaian bahan pelajaran dengan  komunikasi lisan. Pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah merupakan seuatu cara belajar-mengajar dimana bahan disajikan oleh guru secara monologue sehingga pembicaraan bersifat satu arah. Kelemahan dari metode ini adalah siswa cenderung pasif, dan kurang cocok untuk pembentukan keterampilan dan sikap, karena siswa menganggap semua informasi yang didapatkan hanya dari pengajar sehingga ada keterbatasan dari siswa untuk lebih memperluas informasi yang diberikan pengajar dengan metode tersebut. Dalam pembelajaran musik khususnya pembelajaran vokal, metode ini biasanya tidak banyak dipakai para pengajar. Namun sebagian pengajar masih ada yang menggunakan metode ini yang biasanya dilakukan diawal latihan sebelum praktek. Dalam metode ini pengajar memberikan pertanyaan sekilas tentang vokal, kemudian dijelaskan tentang vokal khususnya vokal grup. Disamping beberapa kelemahan di atas, metode ceramah juga memilki beberapa kelebihan menurut Sanjaya (2010:148) diantaranya: 
  • Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas artinya materi pelajaran yang banyak dapat dirangkum atau dijelaskan pkok-pokoknya oleh guru dalam waktu yang singkat. 
  • Ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu ditonjolkan. Artinya, guru dapat mengatur pokok-pokok materi yang mana yang perlu ditekankan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. 
  • Melalui ceramah, guru dapat mengontrol keadaan kelas oleh karena sepenuhnya kelas merupakan tanggung jawab guru yang memberikan ceramah.

Sumber: Dikutip dari berbagai sumber.

Sekian uraian tentang pengertian dan jenis metode pembelajaran menurut para ahli, semoga bermanfaat,

Pengertian Kuesioner Menurut Para Ahli

Pengertian Kuesioner Menurut Para Ahli

Ada beberapa pengertian kuesioner yang diungkapkan oleh para ahli, antara lain:

Menurut Nazir, kuesioner atau daftar pertanyaan adalah sebuat set pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian, dan tiap pertanyaan merupakan jawaban-jawaban yang mempunyai makna dalam menguji hipotesis. Daftar pertanyaan tersebut dibuat cukup terperinci dan lengkap.

Menurut Suharsimi Arikunto, Kuesioner/angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna.

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan secara tertulis kepada responden untuk dijawabnya. (Sugiyono, 2005:162).

Angket merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang yang diberikan tersebut bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna.

Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada.

Dengan demikian angket/kuesioner adalah daftar pertanyaan yang disiapkan oleh peneliti dimana tiap pertanyaannya berkaitan dengan masalah penelitian. Angket tersebut pada akhirnya diberikan kepada responden untuk dimintakan jawaban.

Dengan menggunakan kuesioner, analisis berupaya mengukur apa yang ditemukan dalam wawancara, selain itu juga untuk menentukan seberapa luas atau terbatasnya sentimen yang diekspresikan dalam suatu wawancara.

Sugiyono (2005:157) juga mengemukakan pendapat Sutrisno Hadi yang mengatakan bahwa anggapan yang perlu dipegang oleh penelitian dalam menggunakan metode interview dan juga kuesioner adalah sebagai berikut:
  1. Bahwa subyek (responden) adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri
  2. Bahwa apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya
  3. Bahwa interpretasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan uang diajukan peneliti kepadanya adalah sama seperti yang dimaksud oleh peneliti
Pengertian Kuesioner
Penggunaan kuesioner tepat bila :
  1. Responden (orang yang merenpons atau menjawab pertanyaan) saling berjauhan.
  2. Melibatkan sejumlah orang di dalam proyek sistem, dan berguna bila mengetahui berapa proporsi suatu kelompok tertentu yang menyetujui atau tidak menyetujui suatu fitur khusu dari sistem yang diajukan.
  3. Melakukan studi untuk mengetahui sesuatu dan ingin mencari seluruh pendapat sebelum proyek sistem diberi petunjuk-petunjuk tertentu.
  4. Ingin yakin bahwa masalah-masalah dalam sistem yang ada bisa diidentifikasi dan dibicarakan dalam wawancara tindak lanjut.
Menurut Suharsimi Arikunto, keuntungan menggunakan angket antara lain:
  1. Tidak memerlukan hadirnya peneliti
  2. Dapat diberikan secara serempak kepada banyak responden
  3. Dijawab oleh responden menurut kecepatan masing-masing dan menurut waktu senggang responden
  4. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur, dan tidak malu-malu menjawab
  5. Dapat dibuat berstandar sehingga semua responden dapat diberi

Sekian uraian tentang Pengertian Kuesioner Menurut Para Ahli, semoga bermanfaat.

Pengertian Analisis SWOT Menurut Para Ahli

Menurut Freddy Rangkuti Analisis swot adalah indifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (sterngths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan ( weaknesses) dan ancaman (threats).

Analisis SWOT menurut Sondang P. Siagian merupakan salah satu instrument analisis yang ampuh apabila digunakan dengan tepat telah diketahui pula secara luas bahwa “SWOT merupakan akronim untuk kata-kata strenghs (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang) dan htreats (ancaman).8

Analisis SWOT menurut Philip Kotler diartikan sebagai evaluasi terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Analisis SWOT merupakan salah satu instrumen analisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan yang dikenal luas. Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa suatu strategi yang efektif akan meminimalkan kelemahan dan ancaman. Bila diterapkan secara akurat, asumsi sederhana ini mempunyai dampak yang besar atas rancangan suatu strategi yang berhasil.

Menurut Ferrel dan Harline (2005), fungsi dari Analisis SWOT adalah untuk mendapatkan informasi dari analisis situasi dan memisahkannya dalam pokok persoalan internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan eksternal (peluang dan ancaman). 

Analisis SWOT tersebut akan menjelaskan apakah informasi tersebut berindikasi sesuatu yang akan membantu perusahaan mencapai tujuannya atau memberikan indikasi bahwa terdapat rintangan yang harus dihadapi atau diminimalkan untuk memenuhi pemasukan yang diinginkan.

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara systematis untuk merumuskan strategi perusahaan, analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat menimbulkan kelemahan (weaknesses)dan ancaman (threat). 

Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangang misi, tujuuan , dan strategi, dan kebijan dari perusahaan. Dengan demikian perecanaan strategi (strategic planner) harus menganalisi faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan , peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada disaat ini. Hal ini disebut dengan analisis situasi. Model yang paling popular untuk analisis situasi adalah analisi SWOT.

Sedangkan menurut sondang p sinagian ada pembagian faktor-faktor strategis dalam analisi SWOT yaitu:
1. Faktor berupa kekuatan
Yang dimaksud dengan faktor-faktor kekuatan yang dimiliki oleh suatu perusahaan termasuk satuan-satuan bisnis didalamnya adalah antara lain kompetisi khusus yang terdapat dalam organisasi yang berakibat pada pemilkikan keunggulan komparatif oleh unit usaha dipasaran. Dikatan demikian karena satuan bisnis memilki sumber keterampilan, produk andalan dan sebagainya yang membuatnya lebih kuat dari pada pesaing dalam memuaskan kebutuhan pasar yang sudah dan direncanakan akan dilayani oleh satuan usaha yang bersangkutan.

2. Faktor kelemahan
Yang dimaksud dengan kelamhan ialah keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber, keterampilan, dan kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan

3. Faktor peluang
Definisi peluang secara sederhana peluang ialah berbagai situasi lingkuangan yang menguntungkan bagi suatu satuan bisnis.

4. Faktor ancaman
Pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian peluang yaitu faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnis jika jika tidak diatasi ancaman akan menjadi bahaya bagi satuan bisnis yang bersangkutan baik unutk masa sekarang maupun dimasa depan.

Dengan mengunakan cara penelitian dengan metode analisis SWOT ini ingin menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal, kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. Cara membuat analisis SWOT penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi factor internal dan eksternal .kedua factor tersebut harus dipertimbangkan dalam analis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkuangan internal strengths dan weaknesses serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi didunia bisnis. Analisis SWOT membadingkan antara factor ekternal peluang (opportunies) dan Ancaman (threats) dengan factor internal kekuatan (strenghs) dan kelemahan (weaknesses).

Pengertian Analisis SWOT

Kuadran 1 : ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Startegi yang harus diterapka dalam kondisi ini adalah mndukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth oriented strategy)

Kuadran 2 : meskipun menghadapi berbai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah yang mengunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar).

Kuadran 3 : perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak , ia menghadapi beberapa kendala/kelamahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan Question mark pada BCG matrik. Focus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang baik. Misalnya, Aple menggunakan strategi peninjauan kembali teknologi yang dipergunakan dengan cara menawarkan produk-produk baru dalam industry microcomputer.

Kuadran 4 : ini merupakan situasi yang sangat tidak mengguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

Sumber: Dikutip dari berbagai sumber

Demikian uraian tentang Pengertian Analisis SWOT Menurut Para Ahli, semoga bermanfaat.

Pengertian Statistik Menurut Para Ahli

Pengertian Statistik Menurut Para Ahli - Statistik pada dasarnya merupakan alat Bantu untuk memberi gambaran atas suatu kejadian melalui bentuk yang sederhana baik berupa angka maupun gambar (grafik). Berhadapan dengan statistik artinya berhadapan dengan sekumpulan angka-angka. Dimana angka – angka yang ada tidak hanya angka yang dapat mengambarkan masa lalu saja tetapi dapat juga digunakan untuk meramalkan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.

Berikut Pengertian Statistik Menurut Beberapa Ahli Dalam Bidang Statistik :
  1. Menurut Freund and William : Statistik adalah kumpulan data berupa angka
  2. Menurut Noegroho Budijuwono : Statistik adalah keseluruhan metode pengumpulan data dan analisa angka
  3. Menurut Agus Irianto : Statistik adalah sekumpulan cara maupun aturan-aturan yang berkaitan dengan pengumpulan, pengolahan, analisa, penarikan kesimpulan atas data-data yang berbentuk angka dengan menggunakan asumsi – asumsi tertentu.
Sifat-sifat Statistik;
  1. Berkaitan dengan kumpulan angka.
  2. Data yang ada selalu dipengaruhi oleh berbagai macam faktor.
  3. Berkaitan dengan data yang bersifat kuantitatif.
Tahap Kegiatan Statistik
1. Pengumpulan data
  • Pengumpulan data secara keseluruhan/sensus.
  • Pengumpulan data dengan metode sample.
  • Pengumpulan data dengan studi kasus.
2. Penyusunan data
  • Editing : mendeteksi kesalahan
  • Cassify : mengelompokkan data sesuai dengan sifat yang dimiliki data
  • Tabulation : Pengelompokkan data sesuai dengan sifat-sifat data yang sudah ditentukan dengan menggunakan kolom dan baris
3. Pengumuman data : dalam grafik dan gambar
4. Analisa Data : Dengan metode statistik yang dipilih
5. Interpretasi Data

Pengertian Statistik
Fungsi Statistik:
Fungsi statistik secara garis besar adalah :
  1. Deskriptif ; berfungsi untuk mejelaskan kesimpulan yang bersifat umum, generalisasi saja dari pada yang ada. Atau hanya menyederhanakan sekelompok data yang sudah ada.
  2. Inferential : merupakan pengembangan fungsi statistik, dimana dapat berbicara lebih banyak tentang data yang ada dibandingkan dengan statistik deskriptif.
Sedangkan fungsi statistic secara khusus :
  1. menggambarkan data dalam bentuk tertentu.
  2. menyederhanakan data.
  3. dapat digunakan sebagai teknik untuk melakukan perbandingan.
  4. dapat memebri petunjuk untuk perumusan kebijakan perusahaan.
  5. dapat mengukur untuk memepelajari suatu gejala baik yang bersifat sosial maupun ekonomi.
  6. dapat digunakan untuk menentukan hubungan sebab akibat.
Sekian uraian tentang Pengertian Statistik Menurut Para Ahli, semoga bermanfaat..

Pengertian Forward Chaining, Backward Chaining dan Certainty Factor

Forward Chaining
Menurut Arhami (2005:115) Forward chaining disebut juga penalaran dari bawah ke atas karena penalaran dari fakta pada level bawah menuju konklusi pada level atas didasarkan pada fakta. Penalaran dari bawah ke atas dalam suatu sistem pakar dapat disamakan untuk pemgrograman konvensional dari bawah ke atas. Fakta merupakan satuan dasar dari paradigma berbasis pengetahuan karena mereka tidak dapat diuraikan ke dalam satuan paling kecil yang mempunyai makna.


 
Gambar: Proses Forward Chaining

Backward Chaining
Menurut Arhami (2005:113) Backward chaining adalah suatu rantai yang di lintasi dari suatu hipotesis kembali ke fakta yang mendukung hipotesis tersebut cara lain menggambarkan backward chaining adalah dalam hal tujuan yang dapat dipenuhi dengan pemenuhan sub tujuannya. Backward chaining juga bisa diartikan sebagai penalaran yang dimulai dari level tertinggi membangun suatu hipotesis, turun ke fakta level paling bawah yang dapat mendukung hipotesa dinamakan dengan penalaran dari atas kebawah.
 
Gambar : Proses Backward Chaining
Certainty Factor
Menurut Kusrini (2008:15).
Faktor kepastian (certainty factor) diperkenalkan oleh Shortliffe Buchanan dalam pembuatan MYCIN (Wesley, 1984). Certainty factor (CF) merupakan nilai parameter klinis yang diberikan MYCIN untuk menunjukkan besarnya kepercayaan.
Certainty factor didefinisikan sebagai berikut (Giarattano dan Riley, 1994) : CF(H,E) = MB(H,E) – MD(H-E).
CF(H,E) : certainty factor dari hipotesis H yang dipengaruhi oleh gejala (evidence) E. Besarnya CF berkisar antara -1 sampai 1. Nilai 1 menunjukkan ketidakpercayaan mutlak, sedangkan nilai 1 menunjukkan kepercayaan mutlak. 
MB(H,E): ukuran kenaikan kepercayaan (measure of increased belief) terhadap hipotesis H yang dipengaruhi oleh gejala E.
MD(H,H): ukuran kenaikan ketidakpercayaan (measure of increased disbelief) terhadap hipotesis H yang dipengaruhi oleh gejala E.
Sekian pengertian Forward Chaining, Backward Chaining dan Certainty Factor, semoga artikel ini dapat bermanfaat!

Sumber:
- Arhami, Muhammad. 2005. Konsep Dasar Sistem Pakar. Yogyakarta: Andi Offset.
- Kusrini.”Aplikasi Sistem Pakar”. Penerbit Andi, Yongyakarta, 2008.