Showing posts with label Pengetahuan. Show all posts
Showing posts with label Pengetahuan. Show all posts

Pengertian Loyalitas Karyawan Menurut Para Ahli

Loyalitas menurut kamus besar bahasa Indonesia artinya adalah patuh atau setia. Menurut Agustian (2001) loyalitas adalah kesetiaan pada prinsip yang dianut. Menurut Dessler (2000) loyalitas karyawan merupakan sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Kemudian Hasibuan (2007) mengemukakan bahwa loyalitas karyawan adalah kesetiaan yang dicerminkan oleh kesediaan karyawan menjaga dan membela organisasi di dalam maupun di luar pekerjaan dari rongrongan orang yang tidak bertanggungjawab. 

Selanjutnya Loyalitas menurut Hermawan (dalam Prayanto, 2008) merupakan manifestasi dari kebutuhan fundamental manusia untuk memiliki, men-support, mendapatkan rasa aman dan membangun keterikatan Emotional Attachment. 

Loyalitas berdasarkan Encyclopedia Britanica dalam www.wikipedia.org menyebutkan; “Loyalty is general term, signifies a person, devotion or sentiment of attachment to particular object, which may be another person, an ideal, a duty or cause”. Loyalitas adalah kesetiaan seseorang atau perasaan kasih sayang pada suatu objek penting yang dapat berupa seseorang, sekelompok orang, cita-cita, tugas atau alasan tertentu. 

Sedangkan dalam Encyclopedia Americana dalam www.wikipedia.org menyatakan; ”Loyalty is devotion to a cause, whether the cause is a principle, or a goup of principles, or to an institution, or a cluster of an institution”. Loyalitas adalah perhatian kepada sesuatu, baik kepada prinsip, sekelompok prinsip, atau kepada suatu lembaga atau sekelompok lembaga. 
Gambar: Pengertian Loyalitas
Menurut Drever (1988) menyatakan bahwa; “Loyalty is an attitude or sentiment of devoition a person, group, symbol, duty or cause araising out of, or as modification, or a love sentiment but also involving a personal identification with the object in question”. Loyalitas adalah sikap atau perasaan kesetiaan kepada seseorang, group, simbol, kewajiban, atau sebab yang timbul dari perubahan dan perasaan cinta, juga mencakup identifikasi personal dengan objek yang dibicarakan.

Menurut Sudimin (2003) loyalitas berarti kesediaan karyawan dengan seluruh kemampuan, keterampilan, pikiran dan waktu untuk ikut serta mencapai tujuan perusahaan dan menyimpan rahasia perusahaan serta tidak melakukan tindakan-tindakan yang merugikan perusahaan selama orang itu masih berstatus sebagai karyawan. Kecuali menyimpan rahasia, hal-hal itu hanya dapat dilakukan ketika karyawan masih terikat hubungan kerja dengan perusahaan tempatnya bekerja. 

Menurut Poerwopoespito (2000) mengemukakan bahwa loyalitas kepada pekerjaan tercermin pada sikap karyawan yang mencurahkan kemampuan dan keahlian yang dimiliki, melaksanakan tugas dengan tanggung jawab, jujur dalam bekerja, hubungan kerja yang baik dengan atasan, kerja sama yang baik dengan rekan kerja, disiplin, menjaga citra perusahaan dan adanya kesetiaan untuk bekerja dalam waktu yang lebih panjang.

Robbin dan Coulter (2007) berpendapat bahwa loyalitas adalah kesediaan untuk melindungi dan menyelamatkan fisik dan perasaan seseorang. Hal ini sejalan dengan yang definisi loyalitas yang diberikan oleh Siswanto (2005) loyalitas adalah tekad dan kesanggupan menaati, melaksanakan, dan mengamalkan sesuatu yang ditaati dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Tekad dan kesanggupan tersebut harus dibuktikan dengan sikap dan perilaku karyawan yang bersangkutan dalam kegiatan sehari-hari serta melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya. Definisi ini juga di sampaikan oleh Saydam (2000).

Selaras dengan pendapat yang diberikan oleh Siswanto tersebut, Jusuf (2010) berpendapat bahwa loyalitas merupakan suatu sikap yang timbul sebagai akibat keinginan untuk setia dan berbakti baik itu pada pekerjaannya, kelompok, atasan, maupun pada tempat kerjanya yang menyebabkan seseorang rela berkorban demi memuaskan pihak lain atau masyarakat. 

Hal lain disampaikan oleh Steers & Porter (1983) yang berpendapat bahwa pertama, loyalitas kepada perusahaan sebagai sikap, yaitu sejauh mana seseorang karyawan mengidentifikasi tempat kerjanya yang ditujukan dengan keinginan untuk bekerja dan berusaha sebaik-baiknya dan kedua, loyalitas terhadap perusahaan sebagai perilaku, yaitu proses dimana seseorang karyawan mengambil keputusan pasti untuk tidak keluar dari perusahaan apabila tidak membuat kesalahan yang ekstrim.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa loyalitas karyawan adalah kesediaan karyawan untuk menjalankan tugas perusahaan secara penuh kesadaran dan tanggung jawab sehingga tujuan perusahaan berhasil maksimal.

Ciri-ciri Loyalitas 

Penjabaran sikap setia kepada perusahaan menurut Poerwopoespito (2000) antara lain adalah :

a. Kejujuran 
Kejujuran mempunyai banyak dimensi dan bidang. Dalam konteks sikap setia kepada perusahaan, ketidakjujuran di perusahaan akan merugikan banyak orang, bukan hanya perusahaan, tetapi pemilik, direksi, karyawan, keluarga karyawan, masyarakat, supplier, dan yang lainnya pada akhirnya negarapun dirugikan. 

b. Mempunyai rasa memiliki perusahaan 
Memberi pengertian agar karyawan mempunyai rasa memiliki perusahaan adalah dengan memahami bahwa perusahaan adalah tubuh imajiner, dimana seluruh pribadi yang terlibat di dalamnya merupakan anggota-anggotanya. 

c. Mengerti kesulitan perusahaan 
Memahami bahwa yang terbaik untuk perusahaan pada hakikatnya terbaik untuk karyawan. Dan yang terbaik untuk karyawan belum tentu terbaik untuk perusahaan. Tindakan yang bijak yang dilakukan oleh karyawan dalam memahami dan mengerti kesulitan perusahaan adalah dengan saling bahu-membahu untuk membantu pulihnya perusahaan bukan dengan meninggalkannya dan segera pindah ke perusahaan yang lain.

d. Bekerja lebih dari yang diminta perusahaan 
Hal ini sepertinya sulit dilakukan sebab mengerjakan dalam job description saja sulit apalagi mengerjakan yang lainnya. Bekerja lebih dari yang diminta perusahaan merupakan konsep yang hebat dan dalam jangka panjang memberikan keuntungan yang besar pada individu karyawan itu sendiri. Perusahaan bisa saja bangkrut tetapi manusia yang berkualitas dan kompetitif tidak mungkin bangkrut. 

e. Menciptakan suasana yang menyenangkan di perusahaan 
Suasana yang tidak kondusif sangat mempengaruhi kinerja karyawan, yang berakibat terhadap produktifitas. Yang paling menentukan sarana dalam perusahaan adalah pimpinannya. Semakin tinggi jabatan pemimpin tersebut semakin berpengaruh dalam menciptakan suasana di perusahaan karena merekalah yang mempunyai kekuasaan dan wewenang yang lebih. 

f. Menyimpan rahasia perusahaan 
Rahasia perusahaan adalah segala data atau informasi dari perusahaan yang dapat digunakan oleh pihak lain, terutama kompetitor untuk perusahaan. 

g. Menjaga dan meninggikan citra perusahaan 
Kewajiban setiap karyawan menjaga citra positif perusahaan. Logikanya jika citra perusahaan positif maka citra setiap pribadi karyawan yang ada di dalamnya juga ikut terlihat positif. 

h. Hemat 
Hemat berarti mengeluarkan uang atau potensi tepat sesuai dengan kebutuhan. 

i. Tidak apriori terhadap perubahan 
Perubahan pada hakikatnya adalah sebuah hukum alam. Perubahan tidak dapat dilawan dan tidak ada pilihan lain kecuali tetap ikut dalam perubahan. Karena melawan perubahan dengan selalu membuat tolak ukur pada kejayaan dan keberhasilan masa lampau sama dengan melawan hukum alam. 

Menurut Danim (dalam Prayanto, 2008) mengatakan bahwa ciri-ciri karyawan yang loyal adalah : 

  1. Bertanggung jawab, artinya mampu mengemban tugas dengan benar, berani mengambil resiko apapun yang dilakukan akan dipertanggungjawabkan walaupun menyakitkan. 
  2. Mau berkorban untuk kepentingan bersama atau organisasi karena merasa memiliki organisasi yang harus diperjuangkan bersama. 
  3. Berani menjadi dirinya sendiri, memiliki sikap percaya diri yang tinggi, mampu menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya. 
  4. Selalu melibatkan diri di setiap kegiatan yang diselenggarakan organisasi. 
  5. Karyawan senantiasa menerima dengan lapang dada setiap kritik membangun yang disampaikan oleh pemimpinnya maupun para karyawan yang lain. 
  6. Karyawan secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu profesinya. 
  7. Karyawan selalu bicara, bersikap, dan bertindak sesuai dengan martabat profesinya. 
  8. Karyawan menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama karyawan baik dan lingkungan kerja maupun di dalam hubungan keseluruhan. 
  9. Karyawan tidak melakukan tindakan-tindakan yang merugikan nama baik rekan-rekan seprofesinya dan menunjang martabat karyawan yang lain baik secara keseluruhan maupun secara pribadi. 
  10. Karyawan secara bersama-sama memelihara, membina, dan meningkatkan organisasi karyawan professional sebagai sarana pengabdiannya. 
  11. Karyawan melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan organisasi.

Sumber: Dikutip dari berbagai sumber

Sekian uraian tentang Pengertian Loyalitas Karyawan Menurut Para Ahli, semoga bermanfaat.

Pengertian Profesi Menurut Para Ahli

Pengertian Profesi

Menurut Mulyasa, profesi adalah sebuah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan dan keahlian khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses setrifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut.

Menurut Kusnandar profesi adalah suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu set norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di masyarakat.

Menurut A.S. Moenir (2002: 63): Profesi adalah aktivitas intelektual yang dipelajari termasuk pelatihan yang diselenggarakan secara formal ataupun tidak formal dan memperoleh sertifikat yang dikeluarkan oleh sekelompok / badan yang bertanggung jawab pada keilmuan tersebut dalam melayani masyarakat, menggunakan etika layanan profesi dengan mengimplikasikan kompetensi mencetuskan ide, kewenangan keterampilan teknis dan moral serta bahwa perawat mengasumsikan adanya tingkatan dalam masyarakat.

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut maka dapat dinyatakan bahwa profesi pada dasarnya adalah serangkaian aktivitas atau pekerjaan yang dijalani oleh seseorang sebagai sarana untuk mencari nafkah hidup sekaligus sebagai sarana untuk mengabdi kepada kepentingan orang lain yang harus diiringi dengan keahlian, keterampilan, dan tanggung jawab pada masyarakat

Gambar: Pengertian Profesi

Pengertian Profesional
Menurut Kusnandar professional adalah sifat dari suatu profesi, artinya suatu kumpulan pekerjaan yang dilaksanakan berdasarkan ketentuan atau standar operasional pekerjaan sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Menurut A.S. Moenir : Profesional adalah sebutan bagi seseorang yang mampu menguasai ilmu pengetahuannya secara mendalam, mampu melakukan kreativitas dan inovasi atas bidang yang digelutinya serta harus selalu berfikir positif dengan menjunjung tinggi etika dan integritas profesi. Untuk mencapai sukses dalam bekerja, seseorang harus mampu bersikap profesional. Profesional tidak hanya berarti ahli saja. Namun selain memiliki keahlian juga harus bekerja pada bidang yang sesuai dengan keahlian yang dimilikinya tersebut.

Menurut Mulyasa profesional adalah seseorang yang memiliki kompetensi dalam suatu pekerjaan tertentu dan berkaitan dengan kepandaian khusus untuk menjalankannya. Profesional merupakan sikap yang mengacu pada peningkatan kualitas profesi.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat dinyatakan bahwa profesional adalah sebutan bagi sesorang yang melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik sesuai dengan profesinya masing-masing yang didasarkan pada pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku untuk melaksanakan pekerjaan secara optimal.

Pengertian Profesionalitas
Menurut Mulyasa profesionalitas adalah kondisi, arah, nilai, tujuan, dan kualitas keahlian dan kewenangan yang berkaitan dengan mata pencaharian seseorang.

Menurut Kusnandar profesionalitas adalah sebutan yang mengacu pada sikap mental dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalnya. Profesionalitas sebagai komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya dan terus-menerus mengembangkan strategi-strategi yang digunakannya dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan profesinya itu.

Menurut A.S. Moenir profesionalitas kerja merupakan tolak ukur dalam menilai efektivitas dan efisiensi kinerja instansi pemerintah dalam melaksanakan program kerjanya. Secara konseptual prosedur diartikan sebagai langkah-langkah sejumlah instruksi logis untuk menuju pada suatu proses yang dikehendaki. Proses yang dikehendaki tersebut berupa pengguna-pengguna sistem proses kerja dalam bentuk aktivitas, aliran data, dan aliran kerja. Prosedur operasional standar adalah proses standar langkah- langkah sejumlah instruksi logis yang harus dilakukan berupa aktivitas, aliran data, dan aliran kerja.

Profesionalitas kerja pegawai digunakan dalam kebijakan pemerintah dalam upaya mewujudkan kinerja pelayanan publik di lingkungan unit kerja pemerintahan yang terukur dan dapat dievaluasi keberhasilannya, pemerintah daerah perlu memiliki dan menerapkan prosedur kerja yang standar. Prosedur kerja merupakan pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja instasi pemerintah berdasarkan indikator indikator teknis, administrasif dan prosedural sesuai dengan tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan.

Tuntutan profesionalisme di semua unit kerja pemerintahan dipengaruhi oleh perkembangan paradigma tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Paradigma ini membawa pergeseran dalam pola hubungan antara pemerintah dengan masyarakat sebagai konsekuensi dari penerapan prinsip-prinsip good governance. Penerapan prinsip good governance juga berimplikasi pada perubahan manajemen pemerintahan menjadi lebih terstandarisasi, artinya ada sejumlah kriteria standar yang harus dipatuhi instansi pemerintah dalam melaksanakan aktivitas-aktivitasnya. Standar kinerja ini sekaligus dapat menilai kinerja instansi pemerintah secara internal dan eksternal. Standar internal yang bersifat prosedural inilah yang disebut dengan prosedur.

Profesionalitas kerja tidak saja bersifat internal tetapi juga eksternal, karena prosedur selain digunakan untuk mengukur kinerja organisasi publik yang berkaitan dengan ketepatan program dan waktu, juga digunakan untuk menilai kinerja organisasi publik di mata masyarakat berupa responsivitas, responsibilitas, dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Hasil kajian menunjukkan tidak semua satuan unit kerja instansi pemerintah memiliki prosedur, karena itu seharusnyalah setiap satuan unit kerja pelayanan publik instansi pemerintah memiliki standar operasional prosedur sebagai acuan dalam bertindak, agar akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dapat dievaluasi dan terukur.

Selanjutnya menurut Handoko: Profesionalitas kerja adalah suatu sistem kerja dan aliran kerja yang teratur, sistematis, dan dapat dipertanggungjawabkan; menggambarkan bagaimana tujuan pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan peraturan yang berlaku; menjelaskan bagaimana proses pelaksanaan kegiatan berlangsung; sebagai sarana tata urutan dari pelaksanaan dan pengadministrasian pekerjaan harian sebagaimana aturan yang ditetapkan; menjamin konsistensi dan proses kerja yang sistematik; dan menetapkan hubungan timbal balik antarsatuan kerja. Metode merupakan gambaran langkah-langkah kerja (sistem, mekanisme dan tata kerja internal) yang diperlukan dalam pelaksanaan suatu tugas untuk mencapai tujuan instansi.

Profesionalitas kerja sebagai suatu sistem yang memuat tentang proses dan prosedur suatu kegiatan yang bersifat efektif dan efisisen berdasarkan suatu standar yang sudah baku. Pengembangan instrumen manajemen tersebut dimaksudkan untuk memastikan bahwa proses pelayanan di seluruh unit kerja pemerintahan dapat terkendali dan dapat berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sebagai suatu instrumen manajemen, prosedur berlandaskan pada sistem manajemen kualitas, yaitu yakni sekumpulan prosedur terdokumentasi dan praktek-praktek standar untuk manajemen sistem yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang dan/atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu. Sistem manajemen kualitas berfokus pada konsistensi dari proses kerja. Hal ini mencakup beberapa tingkat dokumentasi terhadap standar-standar kerja.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa profesionalitas adalah suatu bentuk komitmen para anggota suatu profesi untuk selalu meningkatkan dan mengembangkan kompetensinya yang bertujuan agar kualitas keprofesionalannya dapat tercapai secara berkesinambungan.

Sumber:
Kusnandar. 2007. Guru Professional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sekian uraian tentang Pengertian Profesi Menurut Para Ahli, semoga bermanfaat.

Pengertian Geografi Menurut Para Ahli

Pengertian Geografi - Geografi merupakan ungkapan atau kata dari bahasa Inggris Geography yang terdiri dari dua kata yaitu: Geo yang berarti bumi dan Graphy (dalam bahasa Yunani Graphein) yang berarti pencitraan, pelukisan atau deskripsi. Jadi dalam arti katanya geografi adalah pencitraan, pelukisan, atau deskripsi tentang keadaan bumi.

Pengertian Geografi menurut beberapa ahli:
Menurut P. Haggett dalam bukunya “ Locational Analysis In Human Geography” (1965): it relevant to note that geography enquires in recent years concern mainly with: 1). The ecological system 2). The spasial system. The first relates man to his environment while the second deals with linkages between regions in a complex interchange of flow. In both system movements and contacs are of fundamental importance.

Relevan untuk dicatat bahwa akhir-akhir ini perhatian geografi terutama terarah pada:
1). Sistem ekologi
2). Sistem keruangan.

Pertama berkaitan dengan manusia dan lingkungannya, yang kedua berkaitan dengan hubungan antar wilayah dalam hubungan timbal balik yang komplek dari pergerakan pertukaran. Dalam kedua sistem tersebut gerakan dan kontak merupakan masalah dasar yang utama.

R. Bintarto (1983), mengemukakan definisi geografi sebagai ilmu yang mempelajari hubungan kausal gejala muka bumi dan peristiwa yang terjadi di muka bumi baik fisik maupun yang menyangkut makhluk hidup beserta permasalahannya, melalui pendekatan keruangan, ekologi dan kewilayahan.

Pada Seminar Dan Lokakarya Geografi tahun 1988 yang diprakarsai oleh Ikatan Geografi Indonesia (IGI) sepakat merumuskan definisi geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks keruangan.

Pengertian Geografi

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian geografi adalah suatu ilmu yang mempelajari segala hubungan kausal gejala yang ada di permukaan bumi serta interaksinya baik dalam bentuk fisik maupun makhluk hidup beserta permasalahannya dengan menggunakan pendekatan keruangan, ekologi dan kewilayahan.

Sumber: Dikutip dari berbagai sumber.
Sekian uraian tentang Pengertian Geografi Menurut Para Ahli, semoga bermanfaat.

Pengertian Inovasi Menurut Para Ahli

Pengertian Inovasi Menurut Para Ahli

Pengertian Inovasi menurut Everett M. Rogers. Mendefinisikan bahwa inovasi adalah suatu ide, gagasan, praktek atau objek/benda yang disadari dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk diadopsi. 

Pengertian Inovasi menurut Stephen Robbins
Mendefinisikan, inovasi sebagai suatu gagasan baru yang diterapkan untuk memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau proses dan jasa.

Pengertian Inovasi menurut Van de Ven, Andrew H
Inovasi adalah pengembangan dan implementasi gagasan-gagasan baru oleh orang dimana dalam jangka waktu tertentu melakukan transaksi-transaksi dengan orang lain dalam suatu tatanan organisasi. 

Pengertian Inovasi menurut Kuniyoshi Urabe
Inovasi bukan merupakan kegiatan satu kali pukul (one time phenomenon),melainkan suatu proses yang panjang dan kumulatif yang meliputi banyak proses pengambilan keputusan di dan oleh organisasi dari mulai penemuan gagasan sampai implementasinya di pasar. 

Pengertian Inovasi menurut UU No. 18 tahun 2002
Inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan, dan/atau perekayasaan yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses produksi.

Inovasi mempunyai arti lebih luas daripada penemuan-penemuan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), inovasi adalah pemasukan atau pengenalan hal-hal baru, pembaharuan, penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya.

Dari pengertian inovasi tersebut dapat disimpulkan bahwa inovasi adalah proses kreatif dalam melakukan penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada. Sedangkan kemampuan inovatif seorang wirausaha merupakan proses mengubah peluang menjadi suatu gagasan dan ide-ide yang dapat dijual.

Pengertian Inovasi
Faktor-faktor pendukung keberhasilan inovasi adalah:
1. Inovasi harus berorientasi pasar.
Banyak inovasi yang sekedar memecahkan masalah secara kreatif tetapi tidak mempunyai keunggulan bersaing dipasaran. Untuk itu perlu diperhatikan hubungan inovasi dengan kebutuhan pasar yang di dalamnya terdapat 5C, yaitu competitor (pesaing), competiton (persaingan), change of competition (perubahan persaingan), change driver (penentuan arah perubahan), dan customer behavior (perilaku konsumen).
Suatu pasar mengalami perubahan disebabkan oleh faktor-faktor berikut:
  • Perubahan teknologi.
  • Perubahan ekonomi.
  • Perubahan perilaku sosial dan budaya.
  • Perubahan iklim dunia.
  • Perubahan peraturan pemerintah.
2. Inovasi harus mampu meningkatkan nilai tambah perusahaan.
Suatu inovasi mampu meningkatkan nilai tambah perusahaan apabila memenuhi hal-hal berikut:
  • Terdapat unsur efisiensi dan efektivitas dalam suatu inovasi, sehingga tidak akan mempunyai arti atau dampak yang berarti bagi kemajuan perusahaan.
  • Inovasi harus sejalan dengan visi dan misi perusahaan, hal ini dilakukan agar tidak menyimpang dari arah pertumbuhan usaha (contra productive).
  • Inovasi harus bisa ditingkatkan lagi, sehingga terjadi inovasi yang berkelanjutan (continuous improvement) hingga perusahaan tumbuh menjadi lebih baik dan lebih berkembang.
Jenis kemampuan berinovasi:
  1. Invensi (penemuan) yaitu penemuan produk atau jasa yang benar-benar baru.
  2. Ekstensi (pengembangan) yaitu pemanfaatan baru atau penerapan lain pada produk, jasa atau proses yang telah ada.
  3. Duplikasi (pengadaan), yaitu replikasi kreatif atas konsep yang telah ada.
  4. Sintesis, yaitu kombinasi dari konsep atau faktor-faktor yang telah ada dalam penggunaan formulasi baru.
Prinsip-prinsip inovasi
  1. Prinsip keharusan meliputi: keharusan menganalisis peluang, kehausan memperluas wawasan, keharusan untuk bertindak efektif, keharusan untuk tidak berpikir muluk.
  2. Prinsip larangan meliputi: larangan untuk berlagak pintar, larangan untuk rakus, larangan untuk berpikir terlalu jauh kedepan.
Berikut hal-hal yang dapat mengembangkan cara berpikir inovatif:
  1. Membiasakan memiliki mimpi.
  2. Memperkaya ide.
  3. Membiasakan diri menerima perbedaan perubahan.
  4. Menumbuhkan sikap empati.
  5. Merupakan kemapuan inovatif.
Segala sesuatu yang diciptakan oleh manusia dan dirasakan sebagai hal yang baru oleh seseorang atau masyarakat, sehingga dapat bermanfaat bagi kehidupannya dikenal dengan istilah inovasi. Dalam kamus Bahasa Inggris E. Echols, inovasi (innovation) sebagai pembaharuan atau perubahan secara baru. Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang pengertian inovasi dan juga untuk memperoleh wawasan Anda, berikut ini akan diuraikan pengertian inovasi menurut beberapa pakar.
  1. an Innovation is an idea for accomplishing some recognize social end in a new way or for a means of accomplishing some new social end (Donald P. Ely, 1982, Seminar an Educational Change).
  2. ... is an idea, practice, or object that is perceived as new by an individual. It matters little, so far as human behavior is concerned, whether or not an idea is "objectively" new as measured by the lapse of time since its first use or discovery. The perceived newness of the idea for the individual determines his or her reaction to it. If the idea seems new to the individual, it is an innovation (M. Rogers, 1983, hal. 11).
  3. The term innovation is usually employed in three different contexts. In one context, it is synonymous with invention; that is, it refers to a creative process whereby two or more existing concepts or entities or combined in some novel way to produce a configuration not previously know by the person involved. A person or organization of the literature on creativity treats the term innovation in this fashion (Zaltman, Duncan, Holbek, 1973, hal. 7). 
Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa inovasi merupakan suatu ide, hal-hal yang praktis, metode, cara, barang-barang, yang dapat diamati atau dirasakan sebagai sesuatu yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat). Jadi, inovasi/ pembaharuan penemuan diadakan untuk memecahkan masalah guna mencapai tujuan. Contoh inovasi yang paling sederhana dapat kita jumpai dalam kehidupan kita sehari-hari, misalnya saja pada alat berhitung. Dahulu orang menggunakan jaring atau kerikil sebagai alat menghitung, lalu kemudian muncul swimpoa yang digunakan untuk penambahan dan pengurangan, swimpoa mudah dibawa ke mana-mana. Bentuknya berupa kerangka kayu dengan manik-manik pada batang-batangnya. Perkembangan selanjutnya mulai ditemukan mesin hitung dan alat-alat bertenaga listrik yaitu kalkulator. Dengan alat tersebut, kita dapat menghitung jauh lebih cepat dan jarang salah.


Sekian uraian tentang Pengertian Inovasi Menurut Para Ahli, semoga bermanfaat.

Pengertian Agama Menurut Para Ahli

Pengertian Agama Menurut Para Ahli
· Menurut Durkheim
Agama adalah merupakan suatu sistem yang terpadu terdiri atau kenyakinan dan praktek yang berhubungan dengan hal-hal yang suci dan menyatukan semua penganutnya dalam suatu komunitas moral yang di namakan umat

· Menurut prof Dr.m. Drikarya
Agama adalah kenyakinan adanya suatu kekuatan supranatural yang mengatur dan menciptakan alam dan isinya

· Menurut H. Moenawar Chalil
Agama adalah perlibatan yang merupakan tingkah laku manusia dalam berhubungan dengan kekuatan supranatural tersebut sebagai konsekuensi otos pengakuannya

· Menurut Hendro Puspito
Agama adalah sistem nilai yang mengatur hubungan manusia dan alam semesta yang berkaitan dengan keyakinan

· Menurut Jappy Pellokild
Agama adalah percaya adanya Tuhan Yang Maha Esa dan hukum-hukumnya

Pengertian Agama
· Agama adalah kekuatan gaib yang di yakini berada di atas kekuatan manusia di dorong oleh kelemahan dan keterbatasannya. Manusia merasa berhajat akan pertolongan dengan cara menjaga dan membina hubungan baik dengan kukatan gaib tersebut. Sebagai relisasinya adalah sikap patuh terhadap perintah dan larangan kekuatan gaib tersebut. Dr.Jalaludin, H (2004) . 

· Agama adalah suatu sistem kepercayaan kepada Tuhan yang di anut sekelompok manusia dengan selalu mengadakan interaksi dengan-Nya. Dr. Amsal Bakhtiar, M. A (2007) .

· Agama adalah tatanan Tuhan yang dapat mebimbing orang-orang yang berakal untuk berusaha mencari kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat, yang meliputi perbuatan‑perbuatan akal / I’tikat dan perbuatan jasad. Thalhas, T.H (2006).

· Agama adalah setiap bentuk kepercayaan dan keyakinan selain dari bentuk kepercayaan materi dalam bentuk apa saja dan Fase apa saja. Husaini Bohesyti, M (2003) . 

· Agama adalah yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan pribadi kepada Tuhan yang mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan dengan manusia dan manusia dengan lingkungannya. Dr.H.Jalaluddin (2008).

Referensi:
Dr.Jalaludin, H (2004.12) . Psikologi Agama, jakarta : Pt Raja Grafindo Persada
Dr. Amsal Bakhtiar, M. A (2007.2) . Filsafat Agama, jakarta : Pt Raja Grafindo Persada
Thalhas, T.H (2006).Perbandingan agama,Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada

Sekian uraian tentang Pengertian Agama Menurut Para Ahli, semoga bermanfaat.

Pengertian Analisis SWOT Menurut Para Ahli

Menurut Freddy Rangkuti Analisis swot adalah indifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (sterngths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan ( weaknesses) dan ancaman (threats).

Analisis SWOT menurut Sondang P. Siagian merupakan salah satu instrument analisis yang ampuh apabila digunakan dengan tepat telah diketahui pula secara luas bahwa “SWOT merupakan akronim untuk kata-kata strenghs (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang) dan htreats (ancaman).8

Analisis SWOT menurut Philip Kotler diartikan sebagai evaluasi terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Analisis SWOT merupakan salah satu instrumen analisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan yang dikenal luas. Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa suatu strategi yang efektif akan meminimalkan kelemahan dan ancaman. Bila diterapkan secara akurat, asumsi sederhana ini mempunyai dampak yang besar atas rancangan suatu strategi yang berhasil.

Menurut Ferrel dan Harline (2005), fungsi dari Analisis SWOT adalah untuk mendapatkan informasi dari analisis situasi dan memisahkannya dalam pokok persoalan internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan eksternal (peluang dan ancaman). 

Analisis SWOT tersebut akan menjelaskan apakah informasi tersebut berindikasi sesuatu yang akan membantu perusahaan mencapai tujuannya atau memberikan indikasi bahwa terdapat rintangan yang harus dihadapi atau diminimalkan untuk memenuhi pemasukan yang diinginkan.

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara systematis untuk merumuskan strategi perusahaan, analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat menimbulkan kelemahan (weaknesses)dan ancaman (threat). 

Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangang misi, tujuuan , dan strategi, dan kebijan dari perusahaan. Dengan demikian perecanaan strategi (strategic planner) harus menganalisi faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan , peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada disaat ini. Hal ini disebut dengan analisis situasi. Model yang paling popular untuk analisis situasi adalah analisi SWOT.

Sedangkan menurut sondang p sinagian ada pembagian faktor-faktor strategis dalam analisi SWOT yaitu:
1. Faktor berupa kekuatan
Yang dimaksud dengan faktor-faktor kekuatan yang dimiliki oleh suatu perusahaan termasuk satuan-satuan bisnis didalamnya adalah antara lain kompetisi khusus yang terdapat dalam organisasi yang berakibat pada pemilkikan keunggulan komparatif oleh unit usaha dipasaran. Dikatan demikian karena satuan bisnis memilki sumber keterampilan, produk andalan dan sebagainya yang membuatnya lebih kuat dari pada pesaing dalam memuaskan kebutuhan pasar yang sudah dan direncanakan akan dilayani oleh satuan usaha yang bersangkutan.

2. Faktor kelemahan
Yang dimaksud dengan kelamhan ialah keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber, keterampilan, dan kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan

3. Faktor peluang
Definisi peluang secara sederhana peluang ialah berbagai situasi lingkuangan yang menguntungkan bagi suatu satuan bisnis.

4. Faktor ancaman
Pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian peluang yaitu faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnis jika jika tidak diatasi ancaman akan menjadi bahaya bagi satuan bisnis yang bersangkutan baik unutk masa sekarang maupun dimasa depan.

Dengan mengunakan cara penelitian dengan metode analisis SWOT ini ingin menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal, kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. Cara membuat analisis SWOT penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi factor internal dan eksternal .kedua factor tersebut harus dipertimbangkan dalam analis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkuangan internal strengths dan weaknesses serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi didunia bisnis. Analisis SWOT membadingkan antara factor ekternal peluang (opportunies) dan Ancaman (threats) dengan factor internal kekuatan (strenghs) dan kelemahan (weaknesses).

Pengertian Analisis SWOT

Kuadran 1 : ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Startegi yang harus diterapka dalam kondisi ini adalah mndukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth oriented strategy)

Kuadran 2 : meskipun menghadapi berbai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah yang mengunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar).

Kuadran 3 : perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak , ia menghadapi beberapa kendala/kelamahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan Question mark pada BCG matrik. Focus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang baik. Misalnya, Aple menggunakan strategi peninjauan kembali teknologi yang dipergunakan dengan cara menawarkan produk-produk baru dalam industry microcomputer.

Kuadran 4 : ini merupakan situasi yang sangat tidak mengguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

Sumber: Dikutip dari berbagai sumber

Demikian uraian tentang Pengertian Analisis SWOT Menurut Para Ahli, semoga bermanfaat.

Pengertian Peradaban Menurut Para Ahli

Pengertian Peradaban - Peradaban dapat dibedakan dari budaya lain oleh kompleksitas dan organisasi sosial dan beragam kegiatan ekonomi dan budaya.

Peradaban adalah seluruh kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan ilmu teknik untuk kegunaan praktis. Peradaban sebagai suatu perwujudan budaya yang didasarkan pada akal (rasio) semata-mata dengan mengabaikan nurani akan berlainan dengan perwujudan budaya yang didasarkan pada akal, nurani, dan kehendak sebagai kesatuan yang utuh.

Pada waktu perkembangan kebudayaan mencapai puncaknya berwujud unsur-unsur budaya yang bersifat halus, indah, tinggi, sopan, luhur dan sebagainya, maka masyarakat pemilik kebudayaan tersebut dikatakan telah memiliki peradaban yang tinggi.

Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor: Pendidikan, Kemajuan teknologi Ilmu pengetahuan.


Pengertian Peradaban Menurut Para Ahli
Arnold Toynbee : Arnold Toynbee dalam bukunya "The Disintegrations of Civilization" dalam Theories of Society, (New York, The Free Press, 1965), hal 1355 menyatakan peradaban adalah kebudayaan yang telah mencapai taraf perkembangan teknologi yang sudah lebih tinggi.

Pengertian lain menyebutkan bahwa peradaban adalah kumpulan seluruh hasil budi daya manusia, yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, baik fisik (misalnya bangunan, jalan), maupun non-fisik (nilai-nilai, tatanan, seni budaya, maupun iptek).

Albion Small
Peradaban adalah kemampuan manusia dalam mengendalikan dorongan dasar kemanusiaannya untuk meningkatkan kualitas hidupnya.

Sementara itu, kebudayaan mengacu pada kemampuan manusia dalam mengendalikan alam melalui ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurut Albion Small, yang mengatakan bahwa peradaban berhubungan dengan suatu perbaikan yang bersifat kualitatif dan menyangkut kondisi batin manusia, sedangkan kebudayaan mengacu pada suatu yang bersifat material, faktual, relefan, dan konkret.

Huntington
Peradaban adalah sebuah identitas terluas dari budaya, yang teridentifikasi melalui dalam unsur-unsur objektif umum, seperti bahasa, sejarah, agama, kebiasaan, institusi, maupun melalui identifikasi diri yang subjektif.

Berangkat pada definisi ini, maka masyarakat Amerika-khususnya Amerika Serikat dan Eropa yang sejauh ini disatukan oleh bahasa, budaya, dan agama dapat diklasifikasikan sebagai satu peradaban, yakni peradaban barat.

Prof Dr. Koentjaraningrat
Peradaban adalah bagian-bagian yang halus dan indah seperti seni. Masyarakat yang telah maju dalam kebudayaan tertentu berarti memiliki peradaban yang tinggi. Istilah peradaban sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan kebudayaan dimana pada waktu perkembangan kebudayaan mencapai puncaknya berwujud unsur-unsur budaya yang bersifat halus, indah, tinggi, sopan, luhur dan sebagainya maka masyarakat pemilik kebudayaan tersebut dikatakan telah memiliki peradaban yang tinggi.

Ciri-ciri Umum Peradaban
Pembangunan kota-kota baru dengan tata ruang yang baik, indah, dan modern  Sistem pemerintahan yang tertib karena terdapat hukum dan peraturan. Berkembangnya beragam ilmu pengetahuan dan teknologi yang lebih maju seperti astronomi, kesehatan, bentuk tulisan, arsitektur, kesenian, ilmu ukur, keagamaan, dan lain-lainnya.

Masyarakat dalam berbagai jenis pekerjaan, keahlian, dan strata sosial yang lebih kompleks.

Pengertian Peradaban
Wujud Kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga:
1. Gagasan (Wujud Ideal)
2. Aktivitas (Tindakan)
3. Artefak (Karya)


Sekian uraian tentang Pengertian Peradaban menurut para ahli, semoga bermanfaat..

Pengertian Atletik Menurut Para Ahli

Pengertian Atletik - Pembelajaran atletik di Sekolah sangat penting dikarenakan cabang atletik sering dilombakan.

Menurut Yoyo Bahagia (2011: 4), istilah atletik berasal dari beberapa sumber antara lain bahasa Yunani, yaitu “athlon” yang mempunyai pengertian berlomba atau bertanding. 

Istilah lain yang menggunakan atletik adalah athletics (bahasa Inggris), athletiek (bahasa Belanda), athletique (bahasa Perancis) atau athletic (bahasa Jerman).

Menurut Munasifah (2008: 9), Atletik adalah gabungan dari beberapa jenis olahraga yang secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi lari, lempar, dan lompat. Kata ini berasal dari bahasa Yunani “athlon” yang berarti “kontes.”Atletik merupakan cabang olahraga yang diperlombakan pada olimpiade pertama tahun 776 SM.

Induk olahraga cabang atletik tingkat internasional adalah IAAF (International Amateur Athletic Federation). Sedangkan induk organisasi untuk olahraga atletik di Indonesia adalah PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).

Menurut Yoyo Bahagia (2011: 16), arti atletik di Indonesia berarti olahraga yang memperlombakan nomor-nomor: jalan, lari, lompat dan lempar. Istilah lain yang mempunyai arti sama dengan istilah atletik di Indonesia adalah “Leichtatletik” (Jerman), Athletismo” (Spanyol), “Olahraga” (Malaysia), dan “Track and Field” (USA). 

Menurut peneliti untuk menyamakan persepsi tentang arti atletik yang luas, peneliti menggunakan pendapat Yoyo Bahagia di atas.

Pengertian Atletik
Menurut Yoyo Bahagia (2011: 16), secara umum ruang lingkup pembelajaran atletik di sekolah-sekolah meliputi nomor-nomor: jalan, lari, lompat dan lempar. Menurut Bustami (2011: 3), atletik adalah aktivitas jasmani atau latihan jasmani yang berisikan gerak alamiah atau wajar seperti jalan, lari, lompat, lempar.

Sumber: dikutp dari berbagai sumber.

Sekian uraian tentang Pengertian Atletik Menurut Para Ahli, semoga bermanfaat..

Pengertian Arus Kas Menurut Para Ahli

Pengertian Arus Kas - Untuk dapat lebih memahami apa itu arus kas beberapa pengertian dan juga pendapat dijelaskan oleh para ahli antara lain:

Menurut PSAK No.2 (2004:5) menjelaskan mengenai definisi dari arus kas adalah: “Arus kas masuk dan arus kas keluar adalah investasi yang sifatnya sangat liquid, berjangka pendek dan dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan.”

Menurut Machfoedz (1999:240) menjelaskan mengenai dari arus kas adalah : “Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Kas meliputi uang tunai (kertas dan logam).”

Menurut Harahap (2004:258)menjelaskanmengenai definisi arus kas adalah : “Uang dan surat berharga lainnya yang dapat di uangkan setiap saat serta surat berharga lainnya yang sangat lancar yang memenuhi syarat sebagai berikut, setiap saat dapat ditukar menjadi kas, tanggal jauh temponya sangat dekat, kecil resiko perubahan nilai yang di sebabkan oleh perubahan tingkat bunga.”

Menurut Sawir (2005:182) menjelaskan mengenaidefinisi arus kas adalah: “Seluruh uang tunai yang ada ditangan (cash on hand) dan dana yang disimpan di bank dalam bentuk seperti deposito dan rekening Koran.” 

Menurut Kuswadi (2005:238) menjelaskan mengenaidefinisiarus kas dan setara kas sebagai berikut : “Arus kas adalah kas masuk dan arus kas keluar atau setara kas. Kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro”. “Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat liquid, berjangka pendek dan dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan.”
Pengertian Arus Kas
Dari definisi yang dikemukakan dalam PSAK dan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa arus kas adalah arus kas masuk dan arus kas keluar yang digunakan dalam membiaya kegiatan rutin perusahaan yang memiliki sifat liquid atau lancar yang memiliki jangka waktu pendek dan resiko yang kecil yang dipengaruhi suku bunga dan dapat disimpan dalam bentuk deposito ataupun giro.

Sumber: Dikutip dari berbagai sumber
Sekian uraian mengenai Pengertian Arus Kas Menurut Para Ahli, semoga bermanfaat..

Pengertian Aktiva Tetap Menurut Para Ahli

Pengertian Aktiva Tetap - Aktiva tetap merupakan bagian dari neraca yang dilaporkan oleh manajemen dalam setiap periode atau setiap tahun.

Menurut Juan (2012:340), menyatakan bahwa aset tetap adalah aset berwujud yang :
  1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administrative, dan
  2. Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan, (2011:16.2) aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif, dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.

Menurut Ilahi (2011:11), kategori aktiva tetap adalah sebagai berikut :
  1. Dimiliki dan dikuasai oleh perusahaan.
  2. Nilainya cukup material dan bersifat relatif permanen.
  3. Digunakan dalam kegiatan normal perusahaaan.
  4. Mempunyai manfaaat dan daya guna lebih dari satu tahun.
  5. Tidak diperjualbelikan dalam kegiatan perusahaan.
  6. Dapat diobservasi dengan alat perasa fisik.
Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun, Waluyo (2010:92).

Menurut Soepriyanto (2010:2), aktiva tetap merupakan aset yang bersifat jangka panjang atau secara relatif memiliki sifat permanen serta dapat digunakan dalam jangka panjang. Aset ini dimiliki dan digunakan oleh perusahaan dan tidak dijual sebagai bagian dari kegiatan operasi normal.

Menurut Samryn (2011:36), aktiva tetap merupakan kelompok aktiva perusahaan yang mempunyai kriteria sebagai berikut:
  1. Mempunyai masa manfaat, atau umur ekonomi lebih dari 1 tahun.
  2. Dimiliki dengan tujuan untuk digunakan dalam membantu aktivitas perusahaan.
  3. Fisik barangnya dapat dilihat dan diraba, sehingga biasa juga disebut aktiva tetap berwujud.
  4. Biasanya mempunyai nilai perolehan yang relatif besar.
Menurut Rudianto (2009:272) pengertian aktiva tetap sebagai berikut:
Aktiva tetap merup barang berwujud milik perusahaan yang sifatnya relatif permanen yang digunakan dalam kegiatan normal perusahaan bukan untuk diperjual belikan.

Menurut Kasmir (2008:39), aktiva tetap merupakan harta atau kekayaan perusahaan yang digunakan dalam jangka panjang lebih dari satu tahun. Secara garis besar, aktiva tetap dibagi dua macam, yaitu: akiva tetap yang berwujud (tampak fisik) seperti tanah, bangunan, mesin, kendaraan, dan lainnya, dan aktiva tetap yang tidak berwujud (tidak tampak fisik) merupakan hak yang dimiliki perusahaan, contoh hak paten, merek dagang, goodwill, lisensi dan lainnya.
Pengertian Aktiva Tetap
Menurut PSAK No. 16 Tahun 2009, aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.


Sekian uraian tentang Pengertian Aktiva Tetap menurut para ahli, semoga bermanfaat...!

Pengertian Morfologi Menurut Para Ahli

Pengertian Morfologi - Banyak para ahli yang telah memberikan pengertian morfologi. Mulyana (2007: 5), menyatakan bahwa istilah „morfologi‟ diturunkan dari bahasa Inggris morphology, artinya cabang ilmu linguistik yang mempelajari tentang susunan atau bagian-bagian kata secara gramatikal. Dulu, ilmu ini lebih dikenal dengan sebutan morphemics, yaitu studi tentang morfem. Namun, seiring dengan perkembangan dan dinamika bahasa, istilah yang kemudian lebih populer adalah morfologi.

Verhaar (1996: 97), menyatakan bahwa morfologi adalah cabang linguistik yang mengidentifikasi satuan-satuan dasar bahasa sebagai satuan gramatikal, sedangkan Samsuri (1988: 15), mendefinisikan morfologi sebagai cabang linguistik yang mempelajari struktur dan bentuk-bentuk kata. 

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa morfologi merupakan cabang ilmu bahasa yang mempelajari bentuk dan proses pembentukan kata. Proses pembentukan kata tersebut dapat berpengaruh terhadap perubahan bentuk kata dan juga terhadap golongan dan arti kata.

Proses Morfologi
Pengertian proses morfologi ada beberapa macam. Sudaryanto (1992: 15) menjelaskan bahwa proses morfologis merupakan proses pengubahan kata dengan cara yang teratur atau keteraturan cara pengubahan dengan alat yang sama, menimbulkan komponen maknawi baru pada kata hasil pengubahan, kata baru yang dihasilkan bersifat polimorfemis.

(Ramlan, 1987: 51) menyatakan bahwa proses morfologi ialah proses pembentukan kata-kata dari satuan lain yang merupakan bentuk dasarnya. Samsuri (1988: 190), mendefinisikan proses morfologis sebagai cara pembentukan kata-kata dengan menghubungkan morfem yang satu dengan yang lain. Proses morfologi tentu berlaku pada setiap bahasa. Pada bahasa Jawa, proses pembentukan kata terdiri atas tiga proses, yaitu proses afiksasi, proses pengulangan, dan proses pemajemukan.

Pengertian Morfologi
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa proses morfologi adalah proses pembentukan kata dari bentuk dasar menjadi kata baru melalui suatu proses, yaitu proses afiksasi, proses pengulangan, dan proses pemajemukan. Dalam pembentukan kata kerja, proses morfologi yang terjadi adalah afiksasi dan reduplikasi. Proses pemajemukan tidak membentuk kata kerja.

Sumber: dikutip dari berbagai sumber.

Sekian uraian tentang Pengertian Morfologi Menurut Para Ahli, semoga bermanfaat.