Hand Sanitizer Merupakan cairan pembersih tangan berbahan dasar alkohol yang digunakan untuk membunuh mikroorganisme dengan cara pemakaian tanpa di bilas dengan air. Cairan dengan berbagai kandungan yang sangat cepat membunuh mikroorganisme yang ada di kulit tangan. ( Benjamin, 2010)
Hand sanitizer banyak digunakan karena alasan kepraktisan. Hand sanitizer mudah dibawa dan bisa cepat digunakan tanpa perlu menggunakan air.Hand sanitizer sering digunakan ketika dalam keadaan darurat dimana kita tidak bisa menemukan air. Kelebihan ini diutarakan menurut US FDA (Foodand Drug Administration) dapat membunuh kuman dalam waktu kurang lebih 30 detik. ( Benjamin, 2010).
Gambar: Pengertian Hand Sanitizer |
Kandungan Hand sanitizer:
Memiliki berbagai macam zat yang terkandung. Secara umum hand sanitizer mengandung : alkohol 60-95%, benzalkonium chloride, benzethonium chloride, chlorhexidine, gluconatee, chloroxylenolf, clofucarbang, hexachloropheneh, hexylresocarcinol, iodine. ( Benjamin, 2010).
Menurut CDC (Center for Disease Control) hand sanitizer terbagi menjadi dua yaitu mengandung alkohol dan tidak mengandung alkohol. Hand sanitizer dengan kandungan alcohol antara 60- 95 % memiliki efek anti mikroba yang baik dibandingkan dengan tanpa kandungan alkohol. ( CDC, 2009)
Manfaat Handsanitizer :
Alkohol banyak digunakan dalam hand sanitizer, hal ini dikarenakan alkohol sangat efektif dalam membunuh berbagai macam dan jenis kuman dan bakteri. Bakteri yang diketahui dapat terbunuh oleh alkohol adalah bakteri tuberculosis, bakteri penyebab influenza, dan berbagai bakteri yang sering menyebabkan demam (alcoholbasedhandsanitizer.com, 2011).
Hand sanitizer tanpa alkohol mengandung triclosan dan benzalkonium chloride. Kedua kandungan tersebut juga efektif dalam membunuh bakteri dan kuman yang terdapat di kulit (alcoholbasedhandsanitizer.com, 2011).
Kandungan aktif yang sering ditemukan pada hand santizer dipasaran adalah 62% etil alcohol. (Liu, 2010) Kandungan tersebut bermanfaat dalam membunuh bakteri. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Liu et al, menyatakan bahwa efektivitas dari suatu hand sanitizer ditentukan oleh berbagai faktor seperti, jenis antiseptic yang kita gunakan dan banyaknya, metode penelitian dan target organisme.
Hand sanitizer memiliki efektivitas pada virus yang kurang baik dibandingkan dengan cuci tangan menggunakan sabun. Kandungan sodium hipoklorite dalam sabun dapat menghancurkan integritas dari capsid protein dan RNA dari virus, sedangkan hand sanitizer dengan alkohol hanya berefek pada kapsid protein virus (fukusaki, 2006; McDonnell 1999).
Mekanisme Kerja Hand Sanitizer
Bahan kimia yang mematikan bakteri disebut bakterisidal, sedangkan bahan kimia yang menghambat pertumbuhan disebut bakteriostatik. Bahan antimicrobial dapat bersifat bakteriostatik pada konsentrasi rendah, namun bersifat bakterisidal pada konsentrasi tinggi. Dalam menghambat aktivitas mikroba, alkohol 50-70% berperan sebagai pendenaturasi dan pengkoagulasi protein, denaturasi dan koagulasi protein akan merusak enzim sehingga mikroba tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dan akhirnya aktivitasnya terhenti. ( CDC, 2009)
Cara pemakaian hand sanitizer :
- Menuang cairan pembersih sekitar seperempat telapak tangan. Pastikan cukup untuk membasahi seluruh telapak, jemari, hingga punggung tangan.
- Menggosokkan ke seluruh bagian tangan selama 20-30 detik. Jangan hanya fokus pada telapak, tapi juga sela-sela jemari, kuku, dan punggung tangan.
- Membiarkaniarkan tangan kering di udara. Saat tangan masih basah, jangan bilas dengan air dan mengelapnya dengan handuk atau tisu. (alcoholbasedhandsanitizer.com, 2011).
Sekian uraian tentang Pengertian dan Manfaat Hand Sanitizer, semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment